|| E P I LO G ||

142 10 19
                                    

Epilog gaisss🤩

Jangan lupa vote dan komen yaw

💕Happy Reading💕

💕Happy Reading💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Aland menatap punggung istri dan adiknya berjalan beriringan di depannya. Aland tersenyum, merasa damai dengan pemandangan di depannya.

Mereka bertiga berpakaian serasi dan sangat terlihat anggun dengan baju serba putih. Ntah siapa yang mempunyai ide seperti ini.

"Bang, Luna ajak Kak Karamel ke sana, ya?"

"Iya, hati-hati," pesan Aland.

Lalu kedua wanita yang disayanginya itu mulai menjauhinya. Keduanya saling melempar senyum dan tawa, membuat hati Aland menghangat.

Pandangan Aland jatuh pada perut Karamel yang mulai membuncit, dan Aland menyadari sesuatu. Karamel mengandung.

Sempat melamun beberapa detik, teriakan Aluna membuat lamunannya buyar.

"ABANGGGG!!! KAK KARAMEL KONTRAKSI!!!"

Aland membulatkan matanya dan langsung berlari cepat menghampiri. Karamel merintih pelan sambil memegangi perut bawahnya, dan Aluna berusaha menopang tubuh kakak iparnya itu.

"Ra, Sayang?" panik Aland sambil menggantikan posisi Aluna menopang tubuh Karamel.

Karamel terduduk di pinggir pantai sambil mengatur napasnya.

"Kita ke rumah sakit sekarang," final Aland dan bersiap menggendong Karamel ala bridal.

DORR!!!

Tembakan nyaring memenuhi indera pendengaran Aland. Matanya menatap bercak darah yang menodai gaun putih panjang Karamel.

"Al-Aland," lirih Karamel pelan menatap suaminya. "Aluna," bisiknya lirih.

Aland menoleh menatap Aluna yang mematung karena syok. Mata Aland membulat kaget. Perut adiknya berdarah.

"LUNA!!"

Aluna menggeleng pelan. Wajahnya memucat sambil menahan darah mengalir dari perutnya. "S-selamatin Kak Karamel aja," lirihnya.

"S-selamatin dedek bayinya juga."

"P-pergi, Bang."

KarameLand ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang