19 || Firasat Buruk

109 18 64
                                    

Hiii! Maaf baru up lgi:)
Ada yg nungguin ga sih sebenernya?

Btw,
Selamat tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita, Aamiin...

Jangan lupa vote dan komen yaw!

Bacanya santuy biar feel-nya dapet okey?

Yg siders muncul yuk:)

💕Happy Reading💕

💕Happy Reading💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Hari ini adalah jadwal keberangkatan Galen dan Cherry ke luar kota. Paginya mereka bersiap-siap dan akan berangkat siang karena jadwal penerbangannya sore.

Sedaritadi Aluna terus menekuk wajahnya karena tak setuju akan ditinggal selama 1 bulan oleh orang tuanya. Namun ia bisa apa? Merengek pun Galen tak akan menurutinya.

"Anak manis jangan cemberut gini dong, nanti pas pulang Mama bawain baju baru deh," bujuk Cherry.

Aluna tak menghiraukan bujukan sang Mama. Ia tetap menekuk wajahnya. "Kenapa harus sebulan sih? Lama banget tauuu!"

"Ya, mau gimana lagi? Kan ini urusan kerjaan Papa," ucap Cherry berusaha memberi pengertian.

"Ya, kan Mama tinggal aja. Biar Papa aja yang ke luar kota. Papa juga udah gede, pasti bisalah ngurus diri sendiri."

"Mama ikut karena harus jalanin kewajiban dia," sahut Galen sambil terus mengetik di laptopnya.

"Kewajiban apa?"

"Melayani suami."

Kening Aluna bertaut bingung, pertanda ia tak paham dengan ucapan sang Papa.

"Gak usah nanya, bukan urusan anak kecil," sela Aland saat Aluna sudah membuka mulut untuk bertanya.

Aluna mengerucutkan bibirnya, membuat Cherry terkekeh gemas. "Jangan ngambek terus dong, masih pagi ini."

"Makanya Mama jangan pergiii!" rengek Aluna sambil menggoyang-goyangkan lengan sang Mama.

Aland yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Dalam hatinya juga tak rela harus ditinggal orang tuanya selama sebulan. Namun ia hanya bisa diam.

"Kita bikin kue aja gimana? Luna mau kue apa? Biar kita bikin sama-sama!" ajak Cherry, masih berusaha membujuk anak bungsunya itu.

Akhirnya, senyum Aluna mengembang. Ia mengangguk antusias. "Ayo, Ma! Kita bikin kue!"

"Tapi janji jangan ngambek lagi."

"Janji!"

"Oke dehhh ... mari kita ke dapur!" Lalu Aluna dan Cherry pergi dari ruang keluarga dan menuju dapur.

KarameLand ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang