5.Janji

5.3K 59 0
                                    


Setelah bujuk rayu dari Adara akhirnya Adrez luluh juga, meskipun terpaksa. Dengan setengah hati Adrez mengizinkan Adara menjadi model lagi. Adara tak peduli yang penting dirinya di izinkan.

Jelas lah dia mengizinkan karna ada imbalannya. Adara mengatakan akan menuruti semua kemauan Adrez, dengan melayaninya sepuasnya.

Kini keduanya sudah berada di dalam kamar, Adrez berusaha menahan gejolaknya agar tidak terburu-buru melakukannya, ia ingin sedikit pemanasan terlebih dulu.

Adrez membawa Adara duduk di pangkuannya, mengusap bibir lembut Adara sensual. Sungguh ia tak tahan, apalagi melihat bibir seksi istrinya itu, ingin sekali di lahap.

Matanya menatap Adara penuh nafsu,  tak ingin membuang waktu lagi Adrez menyambar bibir yang sudah menjadi candunya itu. Adrez perlahan melumatnya dengan lembut hingga sedikit kasar, Adara membalas lumayan itu mengikuti permainan Adrez.

"Mmmhhhhhh"

Lidahnya menerobos masuk kedalam mulut Adara, Adrez menahan tengkuk Adara untuk memperdalam ciuman mereka. Sebelah tangannya meremas dada Adara dari luar. Kini keduanya terbuai perasaan yang di penuhi dengan gairah.

Ciuman Adrez turun ke leher mulus Adara, menjilat serta menghisapnya sehingga meninggalkan bekas merah keunguan di sana.

Dengan perlahan Adrez membuka baju yang menutupi tubuh mulus istrinya lalu membuangnya asal. Dada yang besar itu hampir menyembul keluar tertutup kan bra berwarna hitam.

Adrez mengecup sekilas dada Adara yang masih terhalang, dengan gesit Adrez membuat pengait bra itu lalu meletakkannya di lantai. Adrez meneguk ludahnya kasar, 2 bukit kembarnya itu sungguh menggoda, tak sabar ingin sekali Adrez mencicipinya.

"Cantik"pujinya pada pemandangan indah itu.

Cup!

Adrez mengecup kedua nipple Adara secara bergantian. Pipi Adara memanas, Adrez selalu bisa membuatnya tersipu malu.

Adrez memasukkan nipple kedalam mulutnya sembari menggigit-gigit kecil, membuat Adara meringis.

"Ssshhhh- jangan di gigit"

Adrez tak menurut. Tangannya masih sibuk dengan sebelah payudara Adara, memilinnya serta menarik-narik nipple Adara membuat sang pemilik mengeram.

"Jangan di gituin iihhh"

"Aahhhh--" desah Adara saat Adrez menghisap kuat nipple nya.

Adara persis seperti ibu yang menyusui anaknya. Adara menggelinjang saat Adrez terus saja memainkan payudaranya. Tubuhnya seakan tak bisa diam, Adara bergerak di atas pangkuan Adrez membuat kewanitaannya bergesekan dengan kejantanan Adrez yang sudah mengeras di bawah sana.

Setelah puas bermain dengan payudara Adara, Adrez merebahkan tubuh istrinya di kasur untuk segera memulai inti dari kegiatan mereka malam ini.

Adrez menurunkan celana dalam Adara hingga kini Adara benar-benar sudah naked. Adara masih belum terbiasa jika ada orang yang melihat tubuhnya tanpa sehelai benang pun, ia sangat malu.

Adrez melepaskan celana jeansnya serta kemaja yang masih melekat di tubuhnya, hingga tersisa lah celana boxer miliknya. Adara melihat sesuatu yang menonjol di balik celana itu menelan ludahnya kasar.

Adrez tersenyum jahil saat mengikuti arah mata istrinya yang ternyata tertuju pada miliknya. "Mau pegang, hm?"tanyanya

Adara spontan menggeleng. Adrez menatap mata istrinya yang tampak ketakutan "Takut?"

Adara mengangguk ragu. Tanpa aba-aba Adrez melepaskan celana boxernya. Kini terpampanglah benda yang panjang nan berurat itu berdiri tegak karna sudah dari tadi mengeras, ingin memasuki tempatnya. Adara bergidik ngeri, ia meneguk ludahnya susah payah saat melihat pemandangan itu.

A Life After The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang