"Kok ke sini?"tanya Adara pada suaminya yang tiba-tiba datang menyusulnya ke dapur "Kan aku bilang bakalan manggil kamu kalo makanan nya udah jadi!""Udah gak laper!"
"Lah terus ini gimana?"
Adrez menengok pada hasil kerja istrinya "Belum di masak juga kan? Itu baru potong bawang"
"Beneran? Nanti kelaperan lho"tanya Adara memastikan.
Adrez mengangguk yakin. Sebenarnya laper sih tapi tidak terlalu, mungkin karna ada sesuatu kebutuhan lain yang harus lebih dulu di utamakan.
Adara mencuci tangan di wastafel sehabis memotong bawang. Adrez mengekori di belakang memeluk pinggang ramping istrinya.
"Kenapa sih sayang?"heran Adara "Kok aneh!"
Tidak ada tanggapan dari Adrez. Kepalanya di sembunyikan di ceruk leher Adara menghirup aroma tubuh istrinya. Mungkin suaminya ini dalam mode manja pikir Adara.
Namun sedetik kemudian Adara meringis kecil kala merasakan sedikit sakit bercampur dengan sensasi geli karna Adrez sengaja menggigit kecil lehernya.
"Sshhhh..." Adara berdesis karna suaminya bermain di area lehernya.
Entahlah apa yang ada di otak cerdas Adara ia malah tersenyum penuh arti membiarkan suaminya sesuka hati melakukannya.
Adara justru berbalik badan lantas berinisiatif memulai ciuman lebih dulu di bibir Adrez. Sedangkan sang empu tersentak sebentar karna heran tidak biasanya istrinya yang lebih dulu agresif terlepas dari itu Adrez senang bukan main ia membalas ciuman yang sudah berubah menjadi lumatan itu.
Sangat tidak sabaran Adrez mengangkat tubuh istrinya ala koala membawanya ke lantai atas menuju ke tempat yang seharusnya.
_
Beberapa menit berlalu yang mana di dalam kamar Adrez yang masih menggagahi Adara yang berada di bawah kendalinya meski sudah beberapa kali mengalami pelepasan.
Itu sama sekali tidak mengurangi tenaganya. Tangannya bahkan tidak tanggung-tanggung menjamahi seluruh inci tubuh istrinya.
Bukan hanya Adrez, wanitanya juga banyak bertenaga malam ini. Tumben-tumbenan istrinya tidak mengeluh atau meminta udahan, biasanya tidak sampai 4 atau 5 pelepasan Adara sudah tepar.
"Ahhhh—"Sebaliknya Adara terus saja mendesah karna suaminya.
"Iyaa sayangh desahh di bawah aku. Aku suka dengerhnya"
Desahan itu selalu berhasil meningkatkan nafsu birahinya. Adrez gencar mengobrak-abrik liang sempit istrinya yang sangat memabukkan dan selalu membuatnya candu itu.
"Ooughhh.... Ahhhh—" Adara tidak bisa berpikir jernih sekarang, ia seakan di buat terbang setinggi-tingginya oleh suaminya.
Adara tidak ingin tinggal diam yang mana hanya menikmati dan mendesah seperti biasa di bawah sana, wanita itu menarik leher Adrez menempelkan bibir mereka kembali.
Bahkan kali ini Adara yang lihai melumat rakus bibir suaminya. Adrez bahkan kualahan menyeimbangi ciuman istrinya karna di bawah sana ia juga harus bekerja keras pada pergerakan penyatuan mereka.
Bunyi penyatuan serta suara desahan dan lenguhan bercampur menjadi satu di dalam ruangan bernuansa hitam itu.
"Ganas banget yang"goda Adrez di barengi dengan kekehan kecil di bibirnya.
"Biarin!"
Dan lagi Adrez di buat terheran-heran dengan sikap istrinya. Adara justru membalikkan tubuh mereka bergantian dengan Adara yang sekarang di atas tubuh Adrez, wanita itu ingin menjadi pemegang kendali permainan mereka kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life After The Marriage
Romance•Hiii🖐🏻 Mau nemenin aku sampe nyelesaiin cerita halu ini gak? Gak papa, gak vote karna aku bikin ini buat ngebahagiain diri sendiri aja dan yang pertama kali mampir liat ceritanya sepi, wajar kok! Aku gak pernah promosikan di manapun, sadar bany...