6.Kegiatan

5.5K 43 0
                                    


Setelah 3 hari menikah dimana semuanya kembali melakukan kegiatan awal, Adrez sudah berangkat kerja ke kantor dan tersisalah Adara yang sedang sibuk bersiap menata dirinya di depan cermin meja rias, tak lupa memakai concealer dileher serta dadanya untuk menutupi bekas hasil karya dari sang suami, ia berniat berkunjung kerumah mertuanya.

Adara tersenyum puas "Cantik banget istri Adrez"gumamnya memuji diri sendiri melihat pantulan dirinya di depan cermin.

Adara mengendarai mobilnya menuju rumah mamahnya, Adara salah satu orang yang tidak suka menggunakan adanya sopir dirinya lebih senang menyetir sendiri. Hanya membutuhkan waktu 25 menit Adara sudah sampai di depan gerbang, terlihat rumah yang besar dan halaman yang cukup luas.

Tinn!

Mendengar klakson mobil, gerbang di buka oleh seorang pria paruh baya yang sudah berkerja selama puluhan tahun di rumah itu.

Adara membuka kaca mobilnya "Eh non Adara"sapa Pak Tino satpam sekaligus penjaga gerbang.

Adara tersenyum ramah "Iya Pak, mamah ada kan di rumah"

"Ada non"balas Pak Tino tak kalah ramah pada istri dari anak majikannya.

Adara menjalankan mobilnya masuk ke dalam untuk memarkirnya di pelataran rumah, ia lalu keluar dari dalam mobil.

Saat hendak mengetuk, pintu sudah terbuka lebih dulu oleh wanita paruh baya.

"Assalamualaikum mah" Adara menyalami tangan Siska -mamah dari Adrez.

"Eh Adara. Waalaikum salam"

"Mamah mau keluar?"

"Enggak, tadi mamah denger klakson mobil kirain mamah itu papah balik lagi siapa tau ada yang ketinggalan. Eh ternyata kamu yang dateng" Siska tampak sumringah menyambut kedatangan menantunya.

"Masuk Dara!"

Di ruang tamu mereka kini asik berbincang-bincang.

"Menantu mamah makin cantik aja"

Adara terkekeh geli mertuanya ini selalu memujinya. Adara jadi tidak canggung lagi karna ia dan Siska sudah seperti anak dan ibu. Keduanya bahkan sering shopping bareng.

"Iya dong mah, harus! Biar Adrez gak kecantol sama cewek lain"

"Dia itu cintanya udah mentok kek kamu jadi mana mungkin berpaling" Siska tau anaknya itu bucin parah, di diemin Adara saja dia sudah kalang kabut.

"Iya sih, aku percaya" Keduanya lalu tertawa kecil.

"Jadi gimana kamu sama Adrez?"

"Gimana apanya mah?"

"Iya, kalian bahagia kan"

"Bahagia banget, aku beruntung dapetin Adrez

Melihat raut wajah menantunya, Siska ikut bahagia jika kedua anaknya bahagia "Dan anak mamah lebih beruntung punya istri seperti kamu"

Adara terkikik "Mamah bisa aja deh!"

Siska menepuk jidat pelan "Aduh mamah sampai lupa nawarin, kamu mau minum apa? biar mamah buatin"

"Gak usah mah, nanti aku bisa ambil sendiri ke dapur kalo aus"

"Yaudah"

Adara mengedarkan pandangannya rumah mewah yang nampak sepi jika pagi karna penghuninya pergi dengan urusan masing-masing. "Sepi ya mah?"

"Biasa kan orang-orangnya pada kerja semua"

"Tapi kalo Via ada kok di kamarnya"ucap Siska

"Via gak sekolah mah?"

A Life After The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang