Dengan lihai Adara meliuk-liukkan pinggulnya seirama. Kedua tangannya yang mengacung ke atas seakan tidak ingin melewatkan suasana penuh meriah ini.Tanpa peduli pada belahan dadanya yang tercetak jelas memperlihatkan payudaranya yang sedikit menyembul keluar serta mengundang sorotan lapar kaum jantan yang haus akan selangkangan.
Adrez belum menyadari kemana mata para bajingan itu menatap istrinya namun melihat itu saja cukup membuat dadanya bergemuruh.
Serra yang tanpa sadar melepas jaketnya dengan enteng sehingga bahu putih nan mulusnya yang terekspos karna hanya memakai tank top berwarna navy.
"BANGSAT!"
Jelas sang pemilik sesungguhnya tidak terima tubuh istrinya yang hanya boleh di liat olehnya malah di tatap dengan mata para bajingan itu. Rafael berjalan tergesa-gesa menghampiri wanita nakal itu dan ingin sesegeranya menyeret pulang.
Kelima cowok itu menyelip di antara para segerombolan makhluk. Meski sesekali di goda oleh para wanita yang nyaris telanjang saking kurangnya bahan baju. Namun miris tidak ada yang tergiur.
Di sisi lain. Sayangnya kelima cewek itu belum ada yang menyadari kehadiran para cowok itu. Mereka masih asik berjoget beriringan dengan musik yang berputar, berhiasan cahaya lampu yang berkilau berganti-ganti warna. Mereka sangat menikmatinya.
Tanpa tau kini di belakang Adara dan Serra sudah ada para singa dengan tangan bersidekap di dada yang siap menerkam mangsanya.
"Mampus Anjing!" Eva mengumpat kala melihat penampakkan wajah menyeramkan kedua pawang dari temannya.
Bagaimana bisa ia melupakan jika kedua temannya itu tidak ada yang meminta izin. Umpatan Eva cukup lantang tapi karna menyatu dengan suara musik yang di putar keras teman-temannya yang lain tidak bisa mendengar jelas kepanikan Eva.
Eva hampir terhuyung kebelakang jika Nada tidak menahannya "Lo mabuk?"tanya Nada
Eva menggeleng seraya melirik ke kiri dengan menyipitkan matanya mengode agar Nada mengikuti arahan matanya.
Seketika mata Nada melotot sempurna "Gimana?"paniknya
"Dar!"panggil Eva dan Nada pelan beberapa kali.
Namun sang empu tidak menoleh sama sekali malah asik sendiri.
"Udah puas hm?"bisik seseorang tepat di telinga Adara.
Aksi goyang heboh Adara terhenti, tubuhnya kian menegang kala mendengar suara serak yang terdengar familiar, melintas di telinganya.
Adara berbalik ragu. Shit! Benar saja. Ia terperanjat mendapati wajah mengerikan dari suaminya.
Emosi Adrez makin meluap kala tau belahan dada istrinya yang ternyata jadi tontonan lapar para anjing.
"PULANG!"
Rafael merampas jaket di lengan Serra, memakaikannya di bahu wanita itu "Udahan ngejablay nya"
Deg!
Jantung Serra berdegup kencang mendengar itu. Tanpa aba-aba tangannya di tarik oleh seseorang, menyeretnya keluar dari tempat itu, lantas membawanya paksa masuk kedalam mobil.
Terlihat raut wajah kecewa dari beberapa cowok yang tadinya sempat mengangumi kedua cewek yang sudah hilang di seret pulang oleh sang pawang.
Tanpa melakukan keributan keduanya sudah menyeret pulang pasangan masing-masing. Biarlah hukuman menjadi urusan di rumah.
"Lho, Adara sama Serra pulang?!"tanya Dinda yang datang menimbrung.
"Biasa pawangnya ngamuk!"
"Lo di sini juga, yang" Zaky mengangguk seraya mencium sekilas bibir kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life After The Marriage
Romance•Hiii🖐🏻 Mau nemenin aku sampe nyelesaiin cerita halu ini gak? Gak papa, gak vote karna aku bikin ini buat ngebahagiain diri sendiri aja dan yang pertama kali mampir liat ceritanya sepi, wajar kok! Aku gak pernah promosikan di manapun, sadar bany...