30.Makan siang

1.9K 28 0
                                    


Tepat sebelum jam makan siang kini Adara sudah menapakkan kaki di perusahaan milik sang mertua. Niatnya siang ini ia dan suaminya janjian untuk makan siang bersama.

Biasanya jika siang mereka memang jarang bareng-bareng karna sama-sama sibuk jam makan siang pun terlewatkan. Waktu berdua seakan kurang jadi sesekali mereka menyematkan waktu terlebih Adrez karna Adara sibuk hanya di waktu tertentu, terkecuali pada malam hari mereka bisa bersama sepanjang malam.

"Adrez mana Zal?"tanya Adara

Rizal mengalihkan matanya dari komputer "Di ruangan Pak Wira tadi di panggil beliau"beritahunya.

Adara mengangguk paham. Ia memilih duduk di kursi kerja milik suaminya sembari menunggu.

Beberapa menit berlalu namun Adrez belum juga ke luar dari ruangan. "Udah lama Adrez di dalem?"tanya Adara

"Lumayan"jawab Rizal tanpa mengalihkan perhatiannya dari komputer.

Karena bosan menunggu Adara merogoh isi tasnya mencari benda pipih untuk di mainkannya.

"Sayang"panggil seseorang yang sedari tadi di tunggu.

Adrez berdiri di sebelah Adara yang duduk "Udah lama di sini yang?"tanyanya

Adara menyimpan kembali handphone di tas kecilnya "Lumayan"

Tangan Adrez terulur menyelipkan anak rambut Adara di belakang telinga lalu mengecup pelipis istrinya itu "Maaf sayang jadi nunggu lama"

"Gak papa" Adara paham, Papah mertuanya itu memang sengaja agar Adrez bisa bertanggung jawab nantinya. "Sibuk banget ya? Banyak kerjaan yang di kasih sama Papah?!" Adrez mengangguk beberapa kali semacam mengadu keluh kesahnya.

"Ayok! Kita makan siang dulu"ajak Adara "Di isi dulu perutnya"

Adrez menautkan jari jemari mereka menjadi satu lalu berjalan bergandengan.

Bukan di restoran hanya cafe kantor. Agar nantinya tidak kejauhan Adara juga harus balik lagi ke studio karna masih ada pemotretan selanjutnya.

"Kamu mau pesan apa?"tanya Adrez pada istrinya yang membolak-balikkan buku menu.

Mata Adara terfokus pada salah satu makanan yang sangat-sangat mengiurkan apalagi itu makanan ter ter terfavorit nya "Ayam geprek level 5 ya Mbak"kata Adara.

Waitress itu hendak mencatat namun di tahan oleh suara bass milik Adrez "Ganti!"titahnya

"Gak mau! Aku mau ayam geprek sayang"bantah Adara

"Ini masih siang sayang"

"Terus kenapa kalo masih siang?"tanya Adara "Gak ada yang larang kan Mbak gak boleh makan Ayam geprek pas siang?"tanyanya sekarang pada pelayan wanita itu berharap ada di pihaknya.

Waitress itu gelagapan tidak tau harus menjawab apa terlebih mendapat lirikan maut dari seorang laki-laki di samping Adara.

"Aku yang ngelarang!"tukas Adrez

Adara tidak menghiraukan "Gak papa Mbak catet aja Ayam geprek sama Lemon Thea"

"Kalo gak mau ganti kita pulang!"ancam Adrez

Adara berdecak "Apa sih terserah aku dongg"sungutnya.

"Habis ini kamu pemotretan sayang nanti sakit perut gimana?"bujuk Adrez

"Gak akan janji!"kata Adara penuh yakin

Jangan kira Adrez akan luluh tentu tidak sama sekali jika menyangkut tentang kesehatan istrinya. Adrez memang keras.

"Makan yang lain aja yah. Nanti kepedesan nangis-nangis nya ke aku"ungkit Adrez pasalnya Adara memang suka memakan makanan pedes terlebih Ayam geprek adalah makanan favorit wanita itu. Tapi setelahnya Adara akan menangis atau marah-marah tidak jelas untuk menyalurkan rasa pedas di bibirnya dan Adrez lah yang jadi sasarannya.

A Life After The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang