Adara tidak memusingkan hal apapun lagi, memutuskan untuk melakukan perannya dengan baik menjadi seorang istri sekarang.
Mengingat kejadian tadi malam, Adara sama sekali tidak menyesali keputusannya, saat ia yang mengijinkan Adrez menyentuhnya. Seakan hal tersebut sudah biasa menurut kepercayaannya dalam hati.
wanita itu mulai menerima dan berusaha membiasakan diri. sekarang malah Adara berniat ingin bersih-bersih rumah yang kini ia huni.
sekarang menunjukkan pukul dua siang, Adara terlambat bangun. Selepas perginya Adrez, rupanya wanita itu kembali melanjutkan tidur karena merasa tubuhnya masih terasa lelah. tetapi sekarang sudah fresh kembali.
wanita itu membawa sapu dan serokan, serta kemoceng. niatnya untuk membersihkan ruang tamu, setelah karna kamarnya sudah rapi lebih dulu ia bersihkan.
sempat terpikir, mengapa rumah sebesar ini sangat sepi dan sunyi. hanya dua penghuni, art pun tidak terlihat batang hidungnya. untungnya Adara bukan wanita yang pemalas, wanita itu justru lebih senang jika mengerjakannya sendiri.
menyapu di segala sudut, bahkan kolong sekalipun. Adara membungkuk agar memudahkannya untuk membersihkan debu-debu di bawah kolong lemari televisi.
debu-debu tersebut berkumpul menjadi satu, beserta dengan sesuatu yang ikut terbawa dari bawah lemari.
terlihat sebuah jenis foto yang terbalik, Adara menggapai benda tersebut. Mengambil dengan rasa penasaran, wanita itu tampak mematung kaku setelah membalik foto tersebut dan melihat gambar kedua insan yang ia kenal salah satu siapa orangnya.
bertepatan Adrez datang, masuk ke dalam rumah dengan senyuman yang terpatri di bibir lelaki itu ketika menyadari kehadiran istrinya di ruang tamu.
"Sayangg"
cukup mencerna dengan baik. Adara langsung berbalik menantang, matanya menyorot tajam, membuat senyum lelaki itu lenyap.
"ini maksudnya apa?" mata Adara makin menyorot tajam serta wajah memerah "lo bohongin gue, hah?!"
deg!
lagi?! kejadian sama dan di tempat yang sama terjadi kembali. semua terulang untuk kedua kalinya, persis.
"lo bilang, gue istri lo? terus ini apa?" ingin memperjelas foto tersebut, Adara bertanya menuntut "lo selingkuhin gue, atau gue yang jadi selingkuhan?"
shit!
Adrez merutuki akan kecerobohannya sendiri. seingatnya semua foto sampah itu sudah ia enyahkan, namun ternyata masih ada tersisa yang entah menyelip dimana bersembunyi tadinya.
"gak seperti yang kamu kira. aku ga ngapa-ngapain, sayang" bermaksud mengambil foto tersebut dari tangan Adara dan segera mengeyahkan dari penglihatan mereka. namun Adara menepis tangan Adrez.
"lo pikir gue buta?!! kalo ga ngapa-ngapain, terus apa?? kalian cuma rebahan doang gitu?!" terkekeh jenaka namun menusuk.
jantung Adrez berpacu cepat. Melihat tatapan kecewa yang terpancar dari netra sang istri adalah hal yang Adrez benci, "aku gak selingkuh. kamu satu-satunya"
"bukti?"
fuck! Adrez lupa meminta salinan rekaman cctv di kamar hotel, tempat di mana kejadian itu. karna dirinya yang memilih fokus dengan kesembuhan Adara membuat Adrez sejenak melupakan perihal perpecahan rumah tangganya.
namun Adrez sudah melihat isi di rekaman tersebut, bahwa memang benar dirinya tidak melakukan hal di luar batas yang menjijikan. bahkan keluarganya beserta keluarga istrinya juga sudah mengetahui kebenaran itu. Adrez tidak mengkhianati sang istri, dan bahkan tidak akan pernah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Life After The Marriage
Romance•Hiii🖐🏻 Mau nemenin aku sampe nyelesaiin cerita halu ini gak? Gak papa, gak vote karna aku bikin ini buat ngebahagiain diri sendiri aja dan yang pertama kali mampir liat ceritanya sepi, wajar kok! Aku gak pernah promosikan di manapun, sadar bany...