35.keberangkatan

1.6K 36 0
                                    


Pulang kerja Adrez bergegas melaju ke tempat kediaman Arviey karna tadi mertuanya sempat mengabari jika beliau beserta Papih mertua dan Adik iparnya akan berangkat malam ini juga.

Mendengar proses keberangkatan di percepat, Adrez segera menemui mereka. Alasan utama sebenarnya memang ingin menyusul istrinya, takut-takut tetap keras kepala ingin ikut.

Terdengar suara mobil yang sangat familiar, Adara yang duduk di ruang tamu tengah mengobrol dengan sang Mamih lekas naik kembali ke kamarnya. Pasal nya ia tau dan sudah menduga itu pasti mobil suaminya.

Reyna geleng-geleng kepala melihat tingkah putri satu-satunya itu.

Bertepatan dengan Adara yang masuk ke dalam kamar, Adrez masuk ke dalam rumah dan di sambut hangat oleh Reyna.

"Assalamualaikum Mih"salam laki-laki  itu memberikan kecupan sekilas di punggung tangan Reyna.

"Waalaikum salam"

"Mamih, jadi berangkat malam ini?"

"Iya, jam 8 malem ini. Papih lagi ngurus keberangkatan nya"jawab beliau

Adrez menganggukkan kepala paham "Istri kamu, ada di kamar"beritahu Reyna  "Ngambek kayanya"

"Biarin aja dulu Mih. Daripada tetap maksa ikut"tukas Adrez.

"Segitunya gak mau di tinggal ya?"goda Reyna "Gak, papa. Kapan-kapan kalian bisa ke sana, kalo pun maksain sekarang gak bisa kan? Kerjaan kamu juga gak mungkin di tinggal gitu aja kan? Yang ada nanti malah terbengkalai"ujar beliau paham akan di posisi menantunya.

"Iya, Mih. Soal nya Adrez nanti ada meeting penting, Papah nyuruh Adrez juga ikut hadir"ucap Adrez "Ya mau gimana pun juga Adrez yang bakalan nerusin perusahaan Papah"lanjutnya.

"Yaudah, mending kamu ke atas gih! Ngomong baik-baik sama istri kamu. Kasih pengertian"

•ᴗ•

"Sayang"

Tidak ada sahutan dari penghuni kamar meskipun pemiliknya ada, dan sedang asik tiduran tengkurap dengan jari bermain di layar hp.

Adrez melangkah mendekat ke arah kasur. "Sayang, aku manggil kamu lho dari tadi"

"Ayangg!"

Laki-laki itu terlihat pasrah, Adrez merebahkan kepalanya di punggung belakang istrinya. Adara tetap tidak perduli ataupun mengeluarkan suaranya.

Cukup hening dengan posisinya yang sama setelah bermenit lalu. Adrez mengangkat kepalanya kembali dan duduk di samping istrinya yang masih terngkurap.

"Asik banget kayanya sampe aku di kacangain"cibir Adrez

Sudah di anggap seperti angin lalu, Adrez mengambil benda yang membuat istrinya sendiri mengacuhkan nya.

"Apasih! Balikin hp aku"kesal Adara  membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Gak mau" Adrez menjauhkan benda berlogo Apple itu dari jangkauan Adara.

"iihhs!"

"Kamu, Aku ngomong dari tadi gak nyaut-nyaut"

"Apa?!"garang Adara.

"Ngambek hm? Karna gak aku izinin"

Adara mendelik "Enggak!"

"Terus kenapa diemin aku?"

A Life After The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang