29.Cosplay Kunti

2.2K 36 0
                                    


Paginya Adrez kelimpungan mencari keberadaan istrinya yang tak kunjung terlihat.

Selepas bangun tidur tadi ia sudah tidak mendapati Adara di sebelah tempat tidurnya namun Adrez tidak mempermasalahkan. Ia malah beranjak masuk ke kamar mandi.

Setelah mandi dan siap memakai kemeja kantor. Adrez baru tersadar belum melihat istrinya itu menampakkan batang hidungnya.

"SAYANG!"

"SAYANG DiMANAA?!!""

"LEAA!"

"YANGGGG"

"SAYANGGG!"

Adrez sudah mencari di seisi rumah namun hasilnya nihil. Ia berniat mencari di luar rumah siapa tau istrinya sedang berolahraga kan pikirnya.

"Mana sih bini gue!"

Tidak peduli pada waktu yang sudah menunjukkan jam berapa sekarang. Fokusnya hanya pada wanitanya yang tidak di temukan batang hidungnya sedari bangun tidur. Bagaimana bisa ia berangkat kerja tanpa ciuman dari istri candunya itu.

"Sayang aaaaaa jangan bikin aku khawatir"

Adrez cemas sendiri terlebih karna Adara tidak membawa handphone nya. Ia berinisiatif mencari keluar di sekitar komplek.

***

Sedangkan orang yang tengah di cari sedang nangkring di atas pohon dengan mata sembab dan tubuh serasa bergetar.

Flashback On

Saat bangun pagi, tadinya Adara ingin menghirup udara segar di depan rumah namun pandangannya terarah pada seorang anak kecil yang bermain bola di depan komplek.

Terbesit di hatinya ingin menghampiri anak kecil itu. "Adek sendirian aja?! Mau kakak temenin gak mainnya?"

Bocah laki-laki berumur sekitar 6 tahunan itu menoleh serasa memperhatikan wajah Adara. Ia lalu menganggukkan kepalanya senang "Kakak mau main sama aku?"girangnya

Adara tersenyum hangat membalas lantas mengangguk.

"Kamu namanya siapa?"tanya Adara memegang tangan anak kecil itu.

"Bian"

"Nama Kakak Adara"

"Arrada?"

"Panggil Kak Lea aja"

"Kak Lea"panggil Bian

"Pinterrr" Adara mencubit pipi tembem Bian.

"Ayok! Kita main tapi jangan di sini di lapangan aja biar luas nanti kena jendela rumah orang"ajaknya.

Adara menggandeng tangan Bian mengajak nya ke lapangan yang lumayan luas tak jauh dari rumahnya.

"Kak Lea yang jaga. Kamu yang tendang bolanya ya!" Angguk Bian bersemangat.

Bian meletakkan bola di tanah tepat di depan kakinya. Ia menendang bola dengan jarak keduanya yang tidak terlalu jauh. Namun tendangan Bian dapat di tangkap oleh Adara.

"Hap!"

"Yahh ndak masuk" Bian cemberut karna sudah berulang kali ia menendang bola itu tetap tidak masuk padahal ia sudah mengeluarkan tendangan ekstranya.

"Gak papa. Sekarang gantian Bian yang jaga gawang Kak Lea yang nendang"

Posisi di tukar. Dengan polosnya Bian berada di tengah-tengah gawang seraya merentangkan tangannya siaga sebagai penghalang agar bola tidak masuk.

Adara terkesima memperhatikan wajah serius Bian. Bocah laki-laki itu terlihat fokus layaknya bermain profesional. Adara jadi gemas sendiri serasa membayangkan memiliki Adrez junior nantinya akan semenggemaskan apa?!.

A Life After The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang