39.Siapa?

2K 49 6
                                    


Bugh!

"MANA JANJI LO, YANG BAKAL JAGAIN ADEK GUE, HAH?! BULLSHIT!!!"

Mencengkram kerah kemeja Adrez, leher lelaki itu terasa tercekik. Namun sang pelaku seakan tidak peduli.

Dryon Leonard Andrew, putra sulung dari Denicho dan Reydina. Kakak dari Adara yang baru saja datang dari luar negeri, tepatnya di Canada. Ketika sampai di negara kelahirannya, pemuda tampan itu langsung mendapat kabar jika adek perempuannya mengalami kecelakaan yang tragis.

Niatnya ingin mengejutkan sang keluarga akan kepulangannya, malah dirinya yang di kejutkan kabar itu. Dan di tambah keluarganya yang ternyata tidak ada di sini, tapi untungnya Adrez sudah memberi tahu lebih dulu keluarga istrinya lewat Adek iparnya karna cuma Bryan yang bisa di hubungi.

Adrez hanya diam, seolah membiarkan Leon menyalahkan dirinya. "Diem aja lo, hah?!"desis pemuda yang sepantaran dengannya. "Ck!"

Adrez tidak berkutik, bukan berarti lemah atau takut tapi karna itu memang salahnya, Adara tanggung jawabnya, jadi wajar jika sang kakak marah dengan yang terjadi pada adeknya.

"Papah, itu abang—" Via ikut berlari setelah sang Papah yang berjalan tergesa untuk mencegah Leon.

"Leon, kamu tenang. Biarkan Adrez menjelaskan semuanya dulu"Papar beliau seraya menahan Leon.

Setelah lepas dari cengkraman Leon, Siska membantu sang anak duduk di kursi, sedangkan Wira mencoba memberi, setidaknya sedikit ketenangan pada Leon.

"Abangg, abang gaa papa?" Via turut bertanya khawatir, sang empu hanya merespon dengan gelengan singkat.

Keluarga Adrez langsung datang ke rumah sakit karna memang yang pertama kali di hubunginya adalah sang Mamah, di saat lelaki itu hilang arah, dan kalut tak terkendali.

Adrez menceritakan dari awal, bermula waktu ia dan sang Papah di hotel, serta dengan dirinya yang berakhir terbangun di kamar hotel, dan foto-foto yang entah berasal dari mana yang tiba-tiba di lihat istrinya, hingga Adara mengetahui itu lebih dulu sebelum dirinya berhasil menemukan buktinya dan berakhir salah paham.

"Cewek itu lagi, muak gue!! Masih aja ngintilin lo mulu dari dulu" Leon mengenal dan sudah tau betul seperti apa spesies Davina itu, tabiat teman seangkatannya waktu SMA. Sebenarnya Leon dulunya akrab dengan Adrez berserta Haikal dan Zaky tapi setelah kelulusan Leon memilih kuliah di luar negeri, karna itu mereka sudah jarang berkumpul.

Leon mengatur wajahnya semula datar "Jujur gue sendiri gak percaya, karna gue tau segila apa lo sama adek gue," Leon menjedanya, dengan merubah ekspresi intimidasinya "Tapi bis—"

"Gue gak bakal khianatin Adara!!" Leon hanya berdehem menanggapi, jawaban itu cukup menyakinkannya.

"Nanti Papah bantu cek cctv di kamar hotel, untungnya pemilik itu teman Papah" Wira mengusul bantuan.

Adrez langsung mendongak, memusatkan netranya pada sang Papah, menatap penuh harap "Papah percaya Adrez? Mau bantu aku?!"

Wira yang berdiri di samping Adrez yang duduk, menepuk bahu sang anak menguatkan "Yaa, kenapa tidak?! Papah yakin kamu tidak mungkin melakukan itu jadi Papah akan berusaha bantu kamu" lanjut beliau lagi.

"Makasih Pah" Setidaknya Adrez punya sedikit harapan, di tambah sang Papah yang membantunya.

"Bokap sama nyokap gue, taunya Adara kecelakaan doang kan? masalah lo ketahuan selingkuh belum bilang kan lo?" Leon kembali bersuara.

"ihhs bang Leon, abang aku gak selingkuh. Abang denger kan tadi?! Papah mau bantu cari bukti"sahut Via

"Diem bocil, jangan ikutan"

A Life After The MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang