Clara Pov.
Gue jalan ngeduluin tu anak baru sambil gue lirik ternyata dia diem aja dan ngikutin gue patuh kek anjing yang nurut sama tuannya.
"Oke, gue pengen ini cepet kelar,jadi gue jelasin dari sini aja" Jelas gue tepat dipinggiran lapangan outdoor sekolah, entah apa yang dipikirkan tuh anak, dia cuma senyum sambil nunjukin eyesmile nya.
"Pokoknya lo inget-inget aja deh, lantai 2 buat anak kelas 10, lantai 3 buat anak kelas 11, dan lantai paling bawah buat anak kelas 12 dan ruang-ruang lainnya. Jadi kalo lo misal nyari seseorang ya lo tinggal cari aja dia dikelas apaa, ngerti ga?" tanya gue memastikan
"Kalo cari kamu dimana?" tanya dia pake 'aku-kamu' ke gue
"Apa sih gajelas". Ketus gue dan lanjutin keliling sekolah buat ngejelasin semuanya ke dia.
Sampai dikantin gue sadar daritadi dia gak dengerin gue,tapi cuma natap gue dengan senyumnya itu.
"Lo tau kan cara beli disini?" tanya gue lagi dan dia cuma geleng-geleng kepala.
Clara Pov end.
----------------------------------------------------------------
Dina Pov.
"Lo masuk kesini dikasih 'School Card' kan, tuh kartu bisa dipake buat absensi dan juga bisa pake beli jajan dikantin dengan lo beli saldo dikoperasi sekolah, didepan kelas kan ada alat buat absensi fingerprint, misalnya aja tangan lo kenapa-kenapa lo bisa pake kartu itu buat absensi" gue dengerin dia ngejelasin kegunaan School card, nahan ketawa karena dia ngejelasinnya bener-bener dengan muka datar.
"Kalo kamu kekantin suka beli apa?" tanya gue dengan muka berharap dia ngejawab tapi yang ada malah dia ninggalin gue dikantin dengan pertanyaan itu.
Dina Pov end.
----------------------------------------------------------------
Author Pov.
Sesudah melakukan keliling sekolah, kedua insan yang bersifat tolak belakang itu kembali kekelas.
"Terima kasih ya Ara" ucap Dina tersenyum. Clara yang mendengarnya pun binggung, pasalnya teman-teman yang lain memanggil dirinya dengan 'Cla' atau 'clar'. Tapi berbeda dengan Dina yang memanggil dirinya dengan sebutan 'Ara'.
"Lo panggil gue apa tadi? Ara?" Dina cuma menganggukan kepalanya sambil bilang
"Gaboleh?"
"Serah lo deh". ucap Clara sambil mengerjakan tugas seni budaya yang tertunda sejak tadi.
"Semangat ya cantik". Bisik Dina ditelinga kiri Clara dan berjalan menghampiri Mey yang mengerjakan tugas seni budaya juga.
Dina Pov.
"Mey ikut gue yuk". Ajak gue sambil menarik tangan Mey
"Kemana sih, emang lo gak ngerjain tugasnya?" Jawab Mey
"Dahlah gampang itu" Jawab gue narik tangan Mey menuju ke koperasi dengan niat beli saldo buat School Card gue
"Lo bisa pake aplikasi khusus dari sekolah buat liat kartu lo ada saldonya apa kagak" Mey bilang sebelum masuk koperasi.
Karna hp gue ketinggalan dikelas gue pake hp Mey buat cek saldo, ternya udah diisi saldo sama Mami gue.
Langsung gue ajak Mey kekantin yang rame anak X-IPS1 yang lagi istirahat dijam olahraga.
"Kasih tau ke gue apa aja yang lo tau tentang Clara"
"Lo narik-narik gue cuma buat itu?sialan" jawab Mey kesel dan gue cuma cengegesan.
"Yang gue tau sih dia suka warna ungu dan kalo kekantin dia pasti beli susu kotak rasa pisang, selebihnya lo bisa tanya ke sobat gue yang itu" Jelas Mey sambil nunjuk 2 manusia yang masih pake baju olahraga dengan muka kekenyangan.
"Weh.... sape nih" celetuk salah satu dari mereka sambil ngerangkul gue SKSD.
"Lo bau" kata gue ngedorong dia pelan sambil ketawa diikuti Mey dan teman satu lagi yang ketawa.
"Nih kenalin, dia sepupu gue yang sering gue ceritaiin itu, dan lo Din kenalin dua curut ini sobat gue namanya Celine dan Aya, Aya ini satu SMP sama Clara". Dan gue ber Oh ria
Dina Pov End.
----------------------------------------------------------------
Dina sedang ber'konsultasi' sama Aya, dengan tanya semua hal tentang Ara.
"Gue sih gatau ya, tapi dulu waktu SMP Clara tuh ceria orangnya gak kayak sekarang, dia berubah setelah waktu kelas 9 dia pernah sakit sampe dirawat diRS dan pas balik, dia bener-bener kek beda orang". Dina yang mendengar juga bingung.
"Kata adeknya sih dia kalo dirumah bisa hangat gitu kalo sama keluarga dan kalo pas sama Chantika doang, tapi pas diluar rumah dia gak peduli lagi disekitarnya". Dina paham dan mengangguki omongan Aya itu.
Tak lama bel istirahat berbunyi dan karena Dina merasa berterima kasih ke teman-temannya itu Dina membelikan sedikit camilan buat mereka tak lupa juga susu pisang untuk Ara dan minuman berisotonik untuk dirinya sendiri.
Ternyata waktu sudah sampai kelas Clara tidak ada dibangkunya tapi Dina tetap menaruh susu pisang di loker meja bidadarinya itu.
Dina kembali ke bangkunya sambil mendengarkan musik di hpnya lewat earphone yang dia bawa sampai ketiduran. Mungkin Dina capek habis keliling sekolah.
Dina bangun dari tidurnya karena Chantika membangunkannya, Chantika bilang kalau bel masuk sudah berbunyi. Dina bangun dan bilang terima kasih ke Chantika dan melihat Ara meminum susu pisang pemberiannya. Tak sadar sudut bibirnya terangkat.
Skipp waktu makan siang.
Di SMA Pelita 17 memang sudah disediakan makan siang/lunch yang diberikan kepada semua murid. Tetapi memang selera makan semua orang tidak sama, seperti saat ini Clara yang sedang menggerutu karena menu hari ini adalah telur mata sapi, kornet ayam, sosis, dan ayam suwir. Clara tidak suka telur mata sapi dia lebih suka telur setengah matang.
Dina yang melihat muka bete Clara, langsung bergabung dan teman-temannya pun ikutan gabung di meja Clara dan Chantika. Itu menambah kesal Clara yang menurutnya mereka mengganggu waktu makannya.
"Kamu kenapa Ra?" tanya Dina tapi Ara tidak menjawab pertanyaan Dina.
Melihat Ara yang memakan kornet ayam, Dina menaruh kornetnya kepiring tempat makan Ara. Tidak ada penolakan dari Clara.
Dina Pov.
Setelah selesai makan, Clara, Chantika, gue dan tiga curut lainnya jalan ke kelas X-MIA2. Ketika gue lagi asik ngobrol bareng Mey, Celine, dan Aya, Chantika nawarin gue buat masuk jadi anggota Osis karena katanya ada yang ngundurin diri.
"Emang bisa?" gue tanya dan Mey ngejawab
"Bisa sih, cuman lo nanti pas kelas 11 harus ikutan LDKS bareng osis kelas 10 taun besok"
"Gue pikir dulu yah" Chantika ngejawab '👌'
"Lo sih kalo mau lebih deket sama Clara mending ikutan Osis aja, dia rajin banget, kalo ada kegiatan dia pasti dateng" ucap Aya yang disetujui oleh Mey dan juga Celine.
Tapi karena gue emang harus kasih tau ke Mami dulu soal kegiatan yang mau ikutin.
Mami gak ngebolehin gue banyak-banyak ikut kegiatan, soalnya kalo gue kecapekan gue bisa sakit."Selain Osis Ara ikutan ekskul apaan?" tanya gue ke mereka bertiga.
"BASKET" kompak mereka bertiga dan gue cuma ketawa pelan.
Oke juga sih, gue juga bisa basket jadi gue bilang ke mereka kalo gue mau ikutan basket juga.
"Besok waktu mapel Olahraga lo bilang ke Pak Galang kalo lo mau ikutan basket putri juga"
"okeee"
----------------------------------------------------------------
Gak tau sih bakal ada yang baca atau enggak kalo update malem-malem gini
Update kali ini dikit aja yaJangan lupa vote ya guys❤
-TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dina Clara [END]
Teen FictionMenceritakan siswi baru bernama Dina Aurellia yang berhasil mencairkan hati gadis cantik nan dingin bernama Clara. Clara Azkadina perempuan bertubuh 162cm itu memiliki masalalu kelam yang menjadikannya bersikap dingin ke semua orang kecuali keluarga...