Hari ini adalah pertandingan semi final basket putri memperebutkan grand final. Dina dan beberapa anak basket lainnya sudah berada di basecamp tempat mereka berkumpul.Di sisi lain Clara yang merasa tidak enak badan karena sedang datang bulan, izin untuk tidak bertugas hari ini. Meskipun izin, Clara tetap datang ke sekolah untuk melihat pertandingan Dina.
~
Sebelum memasuki lapangan, Dina melihat ternyata Sisil sang primadona SMA Puri Indah adalah anak basket juga.
"Lo ngeliatin Sisil ya? gue aduin ke Clara lo" kata Aya
"Aduin aja kalo berani" Dina malah menantang Aya.
Sekarang kedua tim sudah memasuki lapangan. Tentu saja penonton yang ada disana berteriak
"KENAPA BIDADARI PADA TURUN WOI"
"INI SIH BUKAN TANDING BASKET YANG ADA TANDING KECANTIKAN"
Memang benar kedua tim memiliki paras yang sudah tidak diragukan lagi.
Dina mencari keberadaan Clara, kemudian dia melihat Cleo melambaikan tangan. Ternyata Clara duduk tepat disamping Cleo, Dina tersenyum saat melihat bibir Clara berkata 'semangat'.
Pertandingan pun dimulai. Kedua tim memperlihatkan bahwa mereka sama-sama kuat dan terbukti dengan poin mereka yang terus menyusul satu sama lain. Saat akan memasukkan bola, Dina tidak sengaja tertabrak oleh lawan kemudian terjatuh dan menghasilkan luka kecil di lututnya.
Babak pertama selesai dengan tim Dina memimpin kemudian kedua tim istirahat sebelum lanjut kebabak kedua.
Clara menghampiri Dina
"Kamu gapapa?" tanya Clara kemudian melihat lutut Dina yang sedikit berdarah"Gapapa kok" jawab Dina agar tak membuat Clara khawatir
"Gapapa apa nya, orang berdarah gini" Clara menutup luka Dina dengan hansaplas
"Thank you Ra" ucap Dina
"Yaudah aku balik kesana dulu ya, kamu semangat" Clara pun kembali ke tribun dan babak ke 2 pun dimulai.
~
Pertandingan SMA Pelita 17 melawan SMA Puri Indah telah usai. Sayangnya, tim Dina tidak berhasil masuk ke grand final karena mereka kalah dari tim SMA Puri Indah.
Tiba-tiba Sisil menghampiri tim Dina dan berkata
"Lo semua hebat""Iya lo juga. Btw, congrats ya" ucap Mey
"Oh iya, maafin temen gue karna gak sengaja nabrak lo" kata Sisil kepada Dina
"Iya gapapa"
"Nih buat lo" Sisil memberi Dina minuman isotonik
"Thanks"
"Singkat banget ngomongnya, lagi puasa ya?" kata Sisil sedikit bercanda
"Yaiyalah singkat, ada pawangnya disini" celetuk Aya.
Clara dan Cleo menghampiri mereka yang masih dipinggir lapangan kemudian Sisil pergi meninggalkan mereka.
"Sorry kita gak bisa masuk grand final" kata Dina saat Clara duduk disampingnya
"Gapapa, kalian hebat kok" Clara mengacungkan jempolnya
"Yok gaes katanya mau mandi" ajak Mey
"Ya ayok" kata Dina dan Aya barengan
"Aku mandi dulu ya. Mau ikut?" tanya Dina kepada Clara
"Ih apasih"
"Bukan itu maksud aku. Maksud aku, kalo kamu mau ikut ya ayo tapi nunggu di kursi ruangan Ayah Thom" jelas Dina
KAMU SEDANG MEMBACA
Dina Clara [END]
Teen FictionMenceritakan siswi baru bernama Dina Aurellia yang berhasil mencairkan hati gadis cantik nan dingin bernama Clara. Clara Azkadina perempuan bertubuh 162cm itu memiliki masalalu kelam yang menjadikannya bersikap dingin ke semua orang kecuali keluarga...