Pak Kim dan sekertarisnya mendatangi kantor Dina. Dina pun menyambut kedatangan Pak Kim dengan senang hati. Fyi, kerja sama yang mereka lakukan itu untuk membuat produk kecantikan. Perusahaan Dina memiliki pabrik pembuatan kosmetik untuk brand-brand kecantikan. Pabriknya ini, sudah beberapa kali membuat kosmetik dari beberapa merek terkenal."Selamat datang Pak" ucap Dina sambil mengulurkan tangannya
"Terima kasih sambutannya" Pak Kim mrmbalas uluran tangan Dina
"Silahkan masuk Pak"
Dina mengajak Pak Kim berkeliling di kantornya dan memperlihatkan karyawan-karyawan yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
"Pabriknya ada disini juga?" tanya Pak Kim
"Kalo pabrik bukan disini Pak. Pabrik kita dekat dengan kantor ini dan cuma butuh waktu 5 menitan buat sampe ke pabriknya" jawab Dina
"Oh... Nanti kalo produknya udah dalam proses pembuatan, saya boleh kesana dan lihat cara kerjanya?"
"Boleh banget Pak"
Mereka pun melanjutkan keliling-keliling kantor. Sampai, sudah waktunya Pak Kim pamit untuk pergi dari kantor Dina.
"Jangan lupa, besok kita ada meeting sama investor-investor disini" ucap Pak Kim memperingati Dina
"Gak mungkin saya lupa Pak" kata Dina
"Yasudah, saya pergi dulu" Pak Kim pun masuk mobil setelah berpamitan kepada Dina.
~
Siang ini, Clara menemui Lita setelah berjanjian tadi pagi. Clara menunggu Lita di salah satu restoran jepang yang sering mereka berdua kunjungi.
"Cla" panggil Lita
"Udah dateng lo, duduk" kata Clara
"Gue kira, kita gak bisa makan bareng lagi setelah lo resign dari kantor" ucap Lita
"Nih, buktinya bisa" ujar Clara
"Tadi lo bilang ada yang mau lo omongin sama gue Cla. Ngomongin apa sih emang?"
"Lo kenapa ngasih tau alamat rumah Dina ke Rio?" tanya Clara
"Kalo gak gue kasih kemaren, dia gak bakal pergi dari kantor" jawab Lita
"Dan asal lo tau, gara-gara Rio gue di omelin sama Arvin anjir" lanjutnya"Kenapa di omelin?"
"Gue gak tau juga sih. Tapi, kayaknya gara-gara lo deh Cla kemaren si Arvin ngomel-ngomel"
"Kok gue?"
"Ya karna lo resign dari kantor dan itu yang mungkin bikin Arvin marah ataupun ngomel"
"Tadi pagi aja, cleaning service kena omelan Arvin gara-gara bikin kopi gak sesuai sama yang dia mau" kata Lita"Udah gila kali tuh orang"
"Oh ya, lo gimana sekarang sama Dina? udah baikan?"
"Em... belum sih" jawab Clara
"Gimana mau baikan, satu masalah belum kelar, eh datang lagi masalah baru" lanjutnya"Ya, lo sabar aja Cla"
"Pesen gue satu ke lo" kata Lita"Apa?"
"Lo jangan sampe ngelepasin Dina gitu aja, dia itu orang yang tepat buat lo Cla. Saingan lo sekarang gak cuma 1, tapi ada beberapa yang ngarep bisa milikin Dina. Bahkan, Dina disukai 2 gender sekaligus"
"Tapi itu terselah lo sih, kalo lo mau Dina buat orang lain. Apalagi, nama Dina sekarang udah mulai di kenal banyak orang"Clara cukup khawatir setelah mendengar omongan Lita yang ada benarnya itu.
---------------------------------------------------------------
Pagi ini, Dina sudah siap berangkat ke kantor. Tetapi sebelum itu, Dina harus sarapan terlebih dahulu. Sambil makan, Dina juga mengotak-atik ponsel yang ia genggam di tangan kiri.
Saat sedang makan, Dina melihat namanya menjadi trending topik di salah satu platfrom media sosial. Bahkan, namanya juga menjadi nama yang paling di cari selama 24 jam terakhir. Namanya trending bukan soal bisnis ataupun kerja sama, melainkan soal kepribadiannya yang menyukai sesama jenis.
"Dina, nama kamu jadi trending topik!" ucap Clara yang baru turun dari lantai 2
"Udah tau"
"Tenang aja, identitas lo gak akan bocor kok" kata Dina santai.~
Dina, Pak Kim dan juga beberapa investor sedang berkumpul di ruang meeting kantor Dina. Dan di ruangan itu tidak tenang-tenang saja, melainkan Dina mendapat omelan dari beberapa investor tersebut.
"Gimana ini, project belum berjalan tapi udah dapat skandal duluan" ucap salah satu investor bernama Pak Budi dengan suara keras
"Tenang Pak" kata Pak Kim
"SAYA MAU CABUT SAJA DANA YANG SAYA KELUARKAN UNTUK PROJECT INI" kata investor perempuan bernama Bu Dewi yang duduk tak jauh dari Dina
"SAYA JUGA" timpal yang lain tapi tidak semuanya
"Semuanya tenang. Kita disini mau rapat biar project ini berjalan dengan lancar" Pak Kim menenangkan mereka, Dina masih tidak membuka suara
"Tidak ada rapat, saya keluar dari project ini!" Pak Budi pun meninggalkan ruang meeting dan disusul juga oleh beberapa investor yang marah kepada Dina tadi termasuk Bu Dewi.
Meskipun ada yang keluar, masih ada 7 orang termasuk Dina yang tetap berada di kursi mereka.
"Saya masih bersedia ikut project ini" ucap Darel salah satu investor dan pengusaha sukses yang umurnya tak jauh dengan Dina
"Iya saya juga" timpal yang lain
"Saya yakin, kita semua bisa mengerjakan project ini dengan lancar dan sukses" kata Pak Kim
"Tapi untuk Dina, saya beri waktu 2x24 untuk membalikkan pandangan publik menjadi lebih baik kepada project ini. Tapi kalau memang tidak bisa di selamatkan, kita sudahi saja project ini" lanjut Pak Kim berbicara kepada Dina
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin" kata Dina
"Yasudah kalau gitu"
"Sekali lagi, maafkan saya" Dina membungkukkan diri di hadapan mereka
"Tidak apa-apa. Kami yang ada disini, percaya kalau kamu bisa"
"Terima kasih Pak"
"Kita pamit dulu"
"Iya Pak, silahkan"
~
Setelah dari ruang meeting, Dina langsung ke ruangannya. Dan disana, sudah ada Mey, Aya, Celine, Chantika dan Vera.
"Gimana rapatnya?" tanya Chantika
"Ancur" jawab Dina
"Tapi Pak Kim ngasih gue waktu 2 hari buat ngubah pandangan publik balik lagi ke pandangan yang baik ke project ini""Caranya?"
"Nah itu yang gue gak tau"
"Pake sosmed aja kak" kata Vera
"Maksudnya?" tanya yang lain
"Ya kan sekarang followers instagram kak Dina banyak, jadi kita manfaatin itu aja"
"Lebih tepatnya kayak kita memberikan klarifikasi tapi lewat sosmed kak" lanjut Vera"Boleh juga ide nya" kata Aya
"Ntar gue coba deh"
----------------------------------------------------------------
Kalian ngerasa bosen gak sama bagian ini? kalo iya, berarti sama. Aku juga ngerasa bosen pas ngetik ini. Makanya aku double up hari ini
Maaf ya😔 lagi buntu bgt soalnya
Jangan lupa Vote❤
-TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dina Clara [END]
Teen FictionMenceritakan siswi baru bernama Dina Aurellia yang berhasil mencairkan hati gadis cantik nan dingin bernama Clara. Clara Azkadina perempuan bertubuh 162cm itu memiliki masalalu kelam yang menjadikannya bersikap dingin ke semua orang kecuali keluarga...