Pagi ini, Dina yang baru saja terbangun di kagetkan oleh telpon masuk di hp nya. Setelah Dina lihat, ternyata itu telfon dari Mey."Pagi-pagi dah nelfon aja, apaan?"
"Lo buka semua sosmed sekarang!" suruh Mey
"Ada apa sih?" tanya Dina
"Udah pokoknya lo buka sekarang"
Sambungan telfon terputus. Dina yang tidak menghiraukan ucapan Mey pun memutuskan untuk mandi dan segera berangkat ke kantor.
~
Dina sedang makan di meja makan sambil memainkan ponselnya. Dina terkejut melihat namanya kembali trending topik di platfrom media sosial. Ternyata, banyak sekali orang yang mendukung Dina dan membela Dina karena orientasi sexsualnya.
Semalam Dina membuat semacam klarifikasi di akun instagram miliknya. Dina tidak mengetahui bahwa unggahannya itu di tanggapi positif oleh publik. Bahkan, DM instagram Dina sekarang tidak berhenti masuk dan tentu saja followers Dina juga bertambah.
"Syukurlah" gumam Dina.
~
Pak Kim telah menunggu Dina di ruang meeting. Dina sudah menyampaikan kepada Pak Kim bahwa dirinya terjebak macet. Pak Kim pun memahaminya.
"Selamat pagi, maaf saya terlambat" ucap Dina sambil ngos-ngosan
"Tidak apa-apa, lebih baik kamu minum terlebih dahulu" Pak Kim menyodorkan air minum kepada Dina
"Terima kasih Pak" Dina pun meminum air itu
"Selamat, kamu sudah berhasil mengembalikan pandangan publik menjadi lebih baik ke arah kita" ucap Darel
"Permisi, mohon maaf sebelumnya. Di bawah ada Pak Budi dan Bu Dewi yang ingin ikut kembali dalam project ini" kata Vera
"Bilang saja 'tidak bisa' kepada mereka" ucap Pak Kim
"Sudah saya bilang seperti itu, tetapi mereka masih ngotot dan maksa buat masuk ke dalam kantor"
"Kalau gitu kita turun saja" kata Darel
Mereka pun turun ke bawah bersama Vera ke tempat yang di maksud. Setelah sampai, ternyata benar semua investor yang kemarin menarik kembali dana mereka, sekarang ada di sini.
"Ada apa ribut-ribut?"
"Pak, saya mohon izinkan saya menjadi salah satu investor project ini lagi" kata Pak Budi
"Tidak bisa"
"Saya mohon Pak" kata Pak Budi lagi
"Iya saja juga Pak" timpal investor yang lain
"Saya bilang tidak bisa ya tidak bisa. Itu kan salah kalian sendiri" ucap Pak Kim
"Manusia prik" bisik Mey ke Dina
"Sutt" Dina menyenggol Mey
"Sudah, lebih baik kalian pergi dari sini" usir Pak Kim
"Daripada ngurusin orang-orang itu, mendingan kita meeting sekarang" lanjut Pak Kim.
~
Dina kembali ke ruangannya dengan wajah berseri.
"Gimana?" tanya Mey
"SUKSES" jawab Dina sambil berteriak
"YEAY" mereka pun bersorak di dalam ruangan Dina
"Wait, jadi kapan kita mulai bikin produknya?" tanya Celine
"Secepatnya"
"Ntar malem party yok" ajak Aya
"Gass!" timpal yang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Dina Clara [END]
Teen FictionMenceritakan siswi baru bernama Dina Aurellia yang berhasil mencairkan hati gadis cantik nan dingin bernama Clara. Clara Azkadina perempuan bertubuh 162cm itu memiliki masalalu kelam yang menjadikannya bersikap dingin ke semua orang kecuali keluarga...