8.

3.7K 312 2
                                    


Hari ini tanggal 17 Agustus, SMA Pelita 17 melaksankan upacara bendera. Beberapa anggota Osis mendapat tugas menjadi petugas upacara. Dina menjadi protokol, Clara menjadi pemimpin upacara, Mey dan Aya beserta anggota Osis lainnya bertugas menjadi paskibra.

Selesai upacara, murid-murid tidak boleh meninggalkan lapangan terlebih dahulu karena masih ada acara 'Serah Terima Jabatan' anggota Osis baru. Clara mendapat ucapan selamat karena telah berhasil menjadi Ketos.

Dina melihat ada salah satu adik kelasnya yang dia pikir suka dan mencoba mendekati Clara, tapi Dina membuang jauh-jauh pikirannya itu.

----------------------------------------------------------------

SMA Pelita 17 telah selesai melakukan PTS semester 1, dan murid-murid mendapat pengumuman kalau tahun ini LDKS dan Kemah wajib akan disatukan.

Semua anggota Osis sudah berada di ruang Osis untuk membicarakan tentang LDKS, Pak Raka selaku pembina Osis menyarankan agar tidak terlalu keras saat memberikan latihan kepada Osis baru nantinya.

"Dina, karna waktu kamu masuk Osis belum ikut LDKS, jadinya tahun ini kamu LDKS bareng anak kelas 10 ya nak" kata Pak Raka

"Siap pak" kata Dina membalas perkataan Pak Raka

"Ntar kamu jangan jahat-jahat ya sama aku. Lo semua juga" kata Dina ke Clara dan yang lainnya.

~

Dina melihat Dave yang masih berusaha mendekati Clara. Karena sekarang hari selasa, ekskul basket putri tetap dilaksanakan. Di perjalanan menuju lapangan indoor, Dina dan Mey mendengar percakapan Dave dan beberapa temannya.

"Gue bakal tembak Clara waktu kemah besok, lo semua bantuin gue ya" pinta Dave ke teman-temannya

"Lo beneran Dave? gue kayaknya gak bisa bantu si, satu sekolah juga tau kalo kak Dina sama kak Clara deket satu sama lain" kata salah satu temennya

"Lo ngedukung hubungan terlarang mereka?" Dina yang mendengar Dave ngomong seperti itu emosi, tapi di tahan oleh Mey

Dina sudah berada dilapangan bersama yang lainnya.

"Hari ini ada pemilihan kapten basket baru, karena Adel sudah kelas 12. Kalian siap?" kata Kak Arya

"SIAP KAK!" jawab mereka serentak

Disaat giliran Dina, rasanya Dina ingin menumpahkan semua emosinya ke bola basket yang dia pegang sekarang. Benar saja, Dina terlihat seperti orang kerasukan saat bermain basket, padahal dia tidak pernah terlihat seperti itu sebelumnya.

"Dina kenapa semangat banget si?" kata Chantika bingung

"Kek orang kesetanan ya gak si?" timpal Aya

Clara yang juga melihat Dina seperti itu merasa aneh, banyak pertanyaan yang muncul dikepalanya saat ini.

Mey yang melihat Dina sudah selesai penilaian, mengajak Dina kekamar mandi untuk mengobrol

"Kalo teriak bisa ngilangin emosi lo, lakuin sekarang juga. daripada lo kek orang kesetanan" kata Mey

"Tapi kalo gue teriak sekarang, orang-orang ntar mikirnya gue gila tolol" Dina menjitak kepala Mey

"Iya juga ya hahahahaha" ketawa mereka berdua

"Menurut gue sih lo tembak aja Clara sekarang, lo juga belum pernah nembak dia kan?" saran Mey

"Gue emang belum pernah nembak dia sih. Yaudah ntar gue tembak dia deh" kata Dina

Dina dan Mey kembali ke lapangan, Pak Galang memberitahu bahwa kapten basket putri yang baru adalah Dina.

----------------------------------------------------------------

Sekarang Dina sedang diperjalanan mengantar Clara pulang, saat disebuah taman Dina memberhentikan motornya

"Ngapain berhenti disini?" tanya Clara tapi Dina hanya memjamkan matanya sambil merasakan angin yang menerpa tubuhnya

"Raa" panggil Dina, Clara pun menoleh
"Kamu mau gak jadi pacar aku?" Dina menyatakan perasaannya kepada Clara

"Kamu gak perlu jawab sekarang kok Ra" kata Dina karena Clara diam saja

"Aku jawab sekarang aja Din. Maaf aku belum bisa terima kamu jadi pacar aku. Aku masih belum kepikiran buat pacaran sama siapapun dulu" jawab Clara ragu

"Yaudah gapapa kok Ra" kata Dina sambil menyelipkan rambut Clara dibelakang telinga
"Pulang yuk udah mau malem" ajak Dina

Diperjalanan, mereka berdua diam baik Dina maupun Clara tidak ada yang mengajak ngobrol satu sama lain. Tak terasa mereka sudah sampai didepan rumah Clara

"Aku langsung pamit aja ya Raa"

"Maafin aku" kata Clara lirih

"Udah jangan dipikirin lagi yah anggep aja aku gak ngomong itu tadi" Dina mengusap pipi Clara

"Bertahan lah sedikit lagi Dina" ucap Clara lirih melihat kepergian Dina

Clara menceritakan kejadian ditaman tadi kepada Chantika

"Lo gila ya, waktu itu lo bilang kalo dia berani nembak lo, lo bakal pertimbangin" kesal Chantika

"Ya gimana, menurut gue masih ada yang kurang gitu loh" ucap Clara

"Dina tuh kurang apasih ke lo Cla?" tanya Chantika

"Gue sendiri juga gatau Chan" jawab Clara

"Gini deh, kalo lo emang gabisa atau lo gamau sama Dina, mendingan lo bilang aja ke dia. Lo tuh jangan ngasih harapan yang gak jelas ke dia Cla, kasian tau. Lo sendiri juga denger kan, kalo dia gabakal berhenti sampe lo sendiri yang nyuruh dia berhenti. Kalo gue jadi Dina sih, gue pasti udah nyerah dari lama"  ucap Chantika

"Tapi gue gasiap kalo dia ngejauh dari gue" kata Clara

"Akkkhh tau deh, gue pusing mau makan. Bye!" Chantika kesal dan menutup telfon sepihak.

~

Meskipun ditolak, Dina tetap bersikap seperti biasanya ke Clara, seolah-olah dia lupa kejadian kemarin. Clara masih merasa bersalah ke Dina.

Chantika menceritakan soal Dina dan Clara ke Calm Geng, Cleo dan juga Adel, mereka yang mendengar itu gak percaya

"Masa si Clara nolak Dina, padahal kalo menurut gue dia tuh juga suka sama Dina" kata Celine

"Aku juga gak nyangka kalo kak Clara nolak kak Dina, padahal aku sering lihat kalo tiap malem mereka berdua tuh selalu sleepcall" ucap Cleo

"Gila kali tuh anak" kata Adel sedikit emosi

~

Adel menghampiri Clara yang sedang duduk di rooftop bersama Dina

"LO GILA YA CLA! GUE UDAH RELAIN DINA BUAT LO, TAPI MALAH LO TOLAK DIA!" teriak Adel sambil mendorong tubuh Clara sampai jatuh

"LO APA-APAAN SIH KAK! GUE UDAH BILANG KAN, LO GAK USAH NGURUSIN URUSAN GUE!" balas Dina dengan teriakan juga setelah membantu Clara berdiri

"Apa lo bilang? gue gak boleh ngurusin urusan lo? lo tuh sekarang adek gue, jadi apapun yang ada sangkut pautnya sama lo, itu berarti  jadi urusan gue juga!" kata Adel ke Dina

"MENDINGAN LO PERGI DEH!" usir Dina kepada Adel

Terdengar isak tangis Clara di telinga Dina

"Maafin aku Ra" kata Dina sambil mengusap kepala Clara

"Aku gapapa kok" ucap Clara sambil mengusap air matanya.

---------------------------------------------------------------

Gimana cerita kali ini? gak terlalu panjang sih tapi part selanjutnya bakal lebih seru deh pokonya.

Jangan lupa vote ya❤

-TBC

Dina Clara [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang