🔪Arabella||18🔪

5.9K 313 9
                                    

⚠️JANGAN JADI PEMBACA GELAP!!⚠️



JANGAN LUPA VOTE DAHULU!!



MAKASIH😊



HAPPY READING🔥

Ding dong

Ku datang padamu, bukalah kamar-berjanda.

Suara bel rumah bella berbunyi menandakan ada seorang yg memencet bel tersebut.

"Sebentar!, " teriak bi ina dari dalam rumah.

Tak lama pintu itu terbuka, dan nampak lah seorang lelaki betubuh tinggi.

"Eh den derren, mau cari non bella ya den?, " derren mengangguk menanggapi pertanyaan bi ina.

"Yaudah kalo gitu teh keatas aja den. Den derren panggil sendiri aja ya, bibi mau beresin pekerjaan dulu. Maaf atu ya den bibi nggak bisa panggilin, " ucap bi ina merasa tak enak pada derren.

Derren tersenyum tipis, "nggak papa bik, klo gitu derren keatas dulu ya bik, " pamit derren di angguki bi ina.

Derren melangkahkan kakinya menuju lift, setelah masuk dirinya menutup pintu dan menekan angka 3 dimana kamar bella berada.

Clik

Suara pintu lift terbuka, derren segera menuju ke kamar bella. Saat berdiri di depan kamar ia menatap geli tulisan yg tergantung di depan pintu kamar bella. 'Punya nyawa berapa lo masuk kamar gue tanpa ketok pintu?! ' , kira-kira seperti itulah tulisan  yg tergantung di depan kamar gadis itu.

Mengikuti apa yg tertulis di kertas itu, derren mengetuk pintu kamar bella. Berharap agar sang penghuni kamar keluar, namun nihil setelah beberapa menit derren mengetuk dan memanggil namanya, gadis itu tak kunjung membuka pintu kamar.

Tangan derren terulur memegang knop pintu kamar bella, ia memutar ternyata..

Ceklek

"Tau kaga di kunci dari tadi gue buka, " batin derren bermonolog.

Kaki derren menyeret tubuhnya melangkah masuk ke kamar bella. Terlihat sebuah gundukan di atas kasur yg terbungkus selimut.

Derren berjalan mendekati bella dan berjongkok menyamakan tingginya dengan menatap wajah polos bella saat sedang tertidur. Coba kalo pas nggak tidur, kek macan. Tangannya terulur mengelus surai hitam bella dengan lembut.

"Bella, bella bangun sayang, " derren membangunkan bella dengan lembut, mengelus pelan pipi mulus bella.

Halah, cuman kek gitu doang, sheshe mah mana pernah:/.

"Alee, bangun alee, " di goncangkan pelan lengan bella.

Namun tak mampu membangunkan sang putri tidur. Derren mengikis jarak antara wajahnya dengan wajah bella. Mendekatkan mulutnya di samping telinga bella.

Derren mau gigit telingan bella guys, bercanda.

"Sayang bangun yokk, alee sayang bangun, " bisik derren dengan suara beratnya membuat bella meremang karna hembusa nafas derren menerpa kulit leher jenjangnya.

"Eugh, " leguh bella, saat hendak mengucak matanya namun tangan kekar menahan tangan mungilnya.

"Jangan di ucek sayang, nanti merah matanya, " nasihat derren, menggenggam pergelangan tangan bella.

Couple Devil's | END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang