Bab 20 : Pertanyaan Bening

477 175 18
                                    

Mereka bertiga pun duduk bersama. Gama terus melihat ke arah Embun, dia merasa senang karena bisa bertemu teman online-nya di aplikasi Lolove itu. Rain yang merasa kalau Gama terus menatap Embun, akhirnya meminta gadis itu bergeser, sehingga dia bisa menutupi Embun dari Gama yang duduk di single sofa.

"Eh, loe ngapain pindah ke sini? Nggak mungkin cuma kangen sama gue, 'kan?" tanya Rain menebak.

Gama tak langsung menjawab, dia melirik sekilas ke arah Embun yang juga menatapnya dengan mata yang berkedip-kedip lucu.

"Memang bukan kangen sama Loe, gue pindah marena ada janji yang harus gue tepati sama seseorang." Gama berbicara lalu melirik ke arah Embun.

"Udah gue duga," gumam Rain.

Gama menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, cowok itu tersenyum canggung ketika Rain bergumam.

"Oh ya, loe nggak mau balik ke apartemen. Sekalian nemenin gue?" tanya Gama.

"Nggak, ah." Rain menolak ajakan saudara sepupunya itu, lantas menoleh ke arah Embun, yang ternyata mengangguk memberi persetujuan atas ucapannya.

Mereka masih mengobrol saat Jojo yang baru saja berbelanja pulang dan tersenyum melihat ada Gama di sana.

"Eh, teman kalian, ya." Jojo meletakkan barang belanjaan di meja makan kemudian menuju ruang tamu di mana ketiga ABG itu sedang berbincang.

Rain pun memperkenalkan Gama pada Jojo, lantas menceritakan siapa Gama dan maksud kedatangannya ke sana.

"Oh ... saudara sepupu kamu. Lalu apa kamu mau pindah Rain?" tanya Jojo.

Karena Jojo menanyakan hal itu, Rain tak enak hati dan akhirnya memutuskan pindah ke apartemen yang memang disewa mamanya.

Embun cemberut melihat Rain mengemasi beberapa bajunya.

"Rain, kenapa pindah?"

Gadis itu membuntuti Rain masuk kamar, hal itu membuat Gama heran tapi tidak dengan Jojo. Baginya sikap Rain dan Embun masih wajar, lagi pula ada dia yang mengawasi.

"Malam ini aku akan menemani Gama, besok aku akan ke sini lagi mengemasi barang-barangku," jawab Rain.

"Tapi kamu udah janji ga akan pindah, kenapa sekarang pindah?"

Rain menghentikan kegiatannya memasukkan baju dan buku pelajarannya ke dalam tas, cowok itu mengusap pipi kiri Embun dengan tangan kanannya lalu mencubit gemas.

"Kita bisa bersama terus di sekolah, bahkan kita satu bangku, kan?"

"Ah ... Rain." Embun menghentakkan kakinya manja.

***

Pagi harinya Embun berangkat sendirian, dia bertemu Bening di depan kelas, seperti janjinya dia membawakan sarapan untuk saudaranya. Keduanya lantas duduk di bangku depan kelas. Bening bahkan tak sabar membuka bekal yang diberikan Embun dan terlihat memakannya dengan lahap.

"Pagi!" sapa Rain yang baru datang.

Cowok itu langsung menepuk pelan pucuk kepala Embun, membuat gadis itu menatapnya dan memberikan senyuman lebar.

"Eh, mana Gama? Bukankah hari ini dia mulai masuk?" tanya Embun ketika tak melihat teman online-nya itu bersama sang pacar.

"Lagi di ruang guru, ada beberapa berkas yang sedang dia urus," jawab Rain sambil menunjuk dengan matanya.

"Owh." Embun menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Sementara itu, Bening terus menatap Rain, merasa senang karena bisa melihat cowok itu dari dekat setiap hari.

"Oh ya, Rain. Apa kamu sudah punya pacar?" tanya Bening yang tatapannya tidak teralihkan dari cowok itu.

Rain dan Embun pun terkejut bahkan saling pandang, mereka menatap Bening yang terlihat menunggu jawaban dari Rain.

Rain hendak membuka mulutnya untuk bicara, tapi urung karena Gama lebih dulu menghampiri dan menyapa mereka.

"Hai!" sapaan Gama itu ditunjukkan pada Embun yang terlihat cantik dengan rambut ekor kudanya.

"Hai!" balas Embun. "Kenalin, ini Bening saudaraku.

Embun berbisik pada Bening sebelum saudaranya itu menerima uluran tangan Gama. "Dia itu teman yang aku kenal di aplikasi Lololove, bukan om-om, 'kan?"

Bening pun melempar senyuman, begitu juga dengan Gama.

"Oh ya, Gama ini saudara sepupu Rain," ucap Embun menjelaskan.

Bening hanya mengiakan, meski Gama tak kalah tampan dari Rain, tapi baginya lebih menarik Rain yang memiliki tampang sedikit bad boy, bagi Bening wajah Gama terlalu menggambarkan cowok baik-baik.
_
_
_

Bel tanda jam pelajaran pertama dimulai pun berbunyi, Bening mengemasi bekal pemberian Embun dan segera berlari ke kelasnya, begitu juga Rain yang nampak membantu Embun berdiri. Gama yang memang satu tingkat di atas mereka juga melambaikan tangan dan berjalan pergi.

Rain dan Embun sudah duduk di bangku dan mengeluarkan buku pelajaran.

"Bu, kamu dengar apa yang ditanyakan oleh Bening 'kan tadi?" tanya Rain yang tadi tidak sempat menjawab.

"Iya," jawab Embun.

"Kalau Bening menanyakan itu lagi, bilang kalau kita adalah pacar."

Embun tersenyum mendengar ucapan Rain, lantas menyenggol pundak cowok itu dengan pundaknya.

"Beneran lho! Awas nggak ngaku!" Rain memperingatkan, takut jika Embun tidak mau mengakui hubungan mereka di hadapan Bening.

"Iya, iya."

"Semalam aku juga sudah bilang ke Gama kalau kamu adalah pacarku."

"Iya 'kah?"

"Uninstall saja aplikasi Lololovemu itu, bukankah orang yang sudah punya pacar sebaiknya tidak sering chatingan sama lawan jenis."

Embun hanya tertawa geli karena Rain nampak sedikit sewot.

"Apa kamu takut dari chatting jadi cheating?" (Cheating = selingkuh) goda Embun.

"Hem.... "

Be My Bu ~ Jadilah kekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang