Sementata itu, Gama yang baru saja pindah sedang mengikuti jam pelajaran olahraga. Karena belum memiliki seragam, membuat Gama hanya duduk di tepian lapangan basket, dan melihat temannya yang lain.
"Mereka sudah jadian, aku terlambat."
Gama sedang memikirkan hubungan antara Rain dan Embun, dia tak menyangka kalau gadis itu akan berpacaran dengan sepupunya, padahal alasan terbesarnya pindah sekolah adalah untuk bisa lebih dekat dengan Embun.
Bening baru saja dari kamar mandi dan melihat Gama sedang duduk sendirian di tepi lapangan basket. Gadis itu pun tersenyum dan mendekat.
"Hei!" Bening mengagetkan Gama dari belakang, dengan cara menepuk keras kedua pundak cowok itu.
Gama yang terkejut pun langsung menoleh ke belakang, melihat Bening yang tertawa renyah karena sukses membuatnya kaget. Bukannya pergi, gadis itu malah duduk di sampingnya.
"Eh, ini jam pelajaran, 'kan. Kenapa kamu berkeliaran di sini?" tanya Gama yang sempat menoleh ke arah kelas.
Bening hanya nyengir kuda saat mendengar pertanyaan Gama, hingga kemudian menatap lekat pada wajah cowok yang duduk di sampingnya itu.
"Kok aku ngerasa pernah lihat wajah kamu sebelumnya, tapi di mana, ya?" Bening terus mengamati wajah Gama, merasa sangat familiar dengan tampang cowok itu. "Kamu model, 'kan?" tanya Bening menebak.
Gama mengerutkan dahi, terkejut karena Bening tahu.
"Kok ka-mu bi-sa tahu?" tanya Gama terbata tak percaya.
"'Kan bener, aku merasa tidak asing dengan wajahmu. Papaku pemilik RBB Market," jawab Bening.
Gama semakin terkejut mendengar kalau papa Bening adalah pemilik lapak belanja online yang sangat terkenal di negara ini.
"Bukankah kamu pernah jadi model salah satu brand pakaian? fotomu terpampang di halaman depan aplikasi RBB Market," ujar Bening.
Gama mengusap tengkuk dengan senyuman canggung, tak menyangka kalau bisa bertemu putri dari pemilik aplikasi belanja online itu di sini.
"Wah ... ternyata kamu tipe cowok yang penuh rasa percaya diri. Aku yakin bekerja sebagai model membutuhkan keberanian dan kePDan yang tinggi, pantas Embun sepertinya menyukaimu."
"Menyukaiku?" Tanya Gama heran.
"Kalian masih suka ngobrol lewat Lololove kan?"
Gama terdiam, karena sebenarnya setelah bertemu, dia dan Embun malah menjadi canggung.
-
-
-Jam istirahat pun tiba, Rain dan Embun tampak makan berdua di kantin, mereka berbincang dan terlihat sesekali tertawa kecil.
Gama dan Bening datang bersamaan, Bening langsung bergabung bersama keduanya, sementara Gama berbelok untuk memesan makanan.
"Kok baru keluar?" tanya Embun ketika Bening sudah duduk.
"Tadi nyelesaiin tugas," jawab Bening, gadis itu lantas menyambar makanan saudaranya dan menoleh ke arah Gama yang sedang memesan makanan.
"Eh, Bu. malam Minggu ini kita nonton, yuk!" ajak Bening pada saudaranya setelah Gama mendekat dan duduk.
"Ide bagus, jadi kita bisa sekali-kali main bareng," timpal Gama yang langsung mendapat anggukkan kepala dari Bening.
Embun dan rain saling pandang, mereka sebenarnya sudah membuat janji ingin kencan ke pantai minggu pagi, kalau Sabtunya pergi mereka takut sama-sama kelelahan, mengingat cuaca Jogja yang berubah-ubah tanpa bisa diprediksi.
"Gimana ya ... ," kata Embun ragu karena takut Bening marah.
"Kita belum pernah pergi bareng, masa kamu tega nolak," ujar Bening yang memperlihatkan guratan kekecewaan di wajah. "Kita ini saudara, pergi bareng aja nggak pernah, masa kamu tega, Bu," ulang Bening.
Gama terkejut mendengar Bening menyebut Embun saudara, hingga cowok itu menatap Embun dan Bening secara bergantian.
"Kalian saudara?" tanya Gama seraya menunjuk Embun dan Bening bergantian.
Kedua gadis itu mengangguk bersamaan, hingga kemudian Bening menjelaskan semua tentangnya dan Embun, bahwa mereka adalah saudara kembar satu ibu beda ayah.
Gama nampak terkejut, tapi berbeda dengan Rain yang memang sudah tahu akan hal itu.
Karena tidak tega dengan Bening, akhirnya Embun mengedipkan mata ke arah Rain, memberi isyarat untuk mengiakan ajakan saudaranya itu.
"Baiklah, Malam minggu ini kita jalan-jalan," ucap Embun yang membuat Bening merasa senang.
Mereka berempat pun berjalan ke arah kelas bersamaan. Embun dan Bening berjalan di depan, sedangkan Rain dan Gama tampak mengekor di belakang.
"Rain, nanti loe pulang ke mana?" tanya Gama tapi dengan suara pelan.
"Ke apartemen Embun dulu, masih ada barang-barang yang musti gue ambil, kenapa?" tanya Rain setelah menjawab. Cowok itu menatap punggung Embun yang berjalan di depannya.
"Tidak ada, rasanya sepi aja kalau tinggal sendiri di sana," jawab Gama yang kemudian menepuk pundak Rain, sebelum dia masuk kelas karena kelasnya berada sebelum kelas Bening dan Rain.
Bening juga masuk kelasnya, hingga kini Rain dan Embun berjalan bersama menuju kelas mereka sendiri.
"Oh ya, Bu. Aku nanti mau ke apartemenmu dulu setelah pulang sekolah untuk mengemasi barang-barangku yang masih tertinggal."
"Em ... "
"Kok cuma em sih." Rain mengacak-acak rambut bagian atas kepala Embun gemas.
Embun pun duduk di bangkunya begitu juga dengan Rain, gadis itu pun menolehkan badannya menghadap Rain dan berkata.
"Rain buka tangan kananmu!" Pintanya.
Rain pun melakukan apa yang Embun perintahkan, meskipun dengan raut wajah kebingungan.
Gadis itu merogoh saku seragamnya seperti mengeluarkan sesuatu, lalu meletakkannya di atas telapak tangan Rain yang terbuka.
Dengan wajah kebingungan Rain menatap telapak tangannya kemudian memandang heran gadis di sebelahnya itu.
"Kamu boleh mengemasi semuanya, tapi jangan lupa bawa hatiku bersamamu," ucap Embun.
Rain seketika merasa dibuat terbang melayang-layang, pipinya merona merah karena kalimat gombalan Embun.
"Cih ...." Rain mendecih tak percaya. Entah kenapa dia merasa sangat bahagia hanya karena Embun melakukan hal konyol seperti itu kepadanya.
"Kamu sepertinya sangat menyukaiku," ucap Rain.
"Tentu saja, bahkan aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihatmu." Embun tersenyum manis, dan lagi-lagi membuat Rain tersipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Bu ~ Jadilah kekasihku
Roman pour AdolescentsLanjutan kisah EMBUN dan RAIN bisa dibaca di KBM / KARYAKARSA dengan judul DIPERISTRI PAK RAIN Kisah BENING : SHE IS NOT MY SUGAR MOMMY _ _ _ Banyu Bening Pradipta dan Embun Sky Jordan adalah saudara kembar satu ibu beda ayah. Kelahiran mereka dalam...