Bab 2 Fakta Ini

1.1K 262 41
                                    

"Saudara kandungmu bernama Bening, dia tinggal bersama Mama kandungmu di Indonesia."

"Kenapa Papi memisahkan kami?"

"Tidak ada yang memisahkan kalian, karena sebenarnya Papi tidak menikah dengan wanita yang melahirkanmu."

"Kenapa begitu? kenapa bisa?"

Embun menatap bergantian wajah Papi dan Maminya, saat Axel ingin menyampaikan apa yang ada di dalam pikirannya, Jojo lebih dulu meremas telapak tangan sang suami yang sedari tadi digenggamnya erat.

"Kesalahan medis, semua itu terjadi karena kesalahan medis," ucap Jojo

"Lalu, apa saudara kembarku tahu?" tanya Embun yang nampak kebingungan dengan fakta yang baru saja Ia ketahui.

"Mungkin, mungkin saja mama kandungmu sudah memberitahu saudara kembarmu."

_

_

_

Memeluk putrinya di atas ranjang, Jojo membelai rambut Embun penuh kasih, meski bukan putri kandungnya, tapi selama ini dia begitu menyayangi Embun, merawatnya dengan tulus sejak anak itu berumur satu setengah tahun.

"Bagaimana perasaan Mami saat tahu benih Papi masuk ke tubuh wanita lain dan bukan ke Mami?" tanya Embun yang tidur membelakangi Jojo.

Mungkin salah, tapi Jojo masih tidak sanggup memberi tahu Embun bahwa dia adalah anak dari hasil Papinya memperkosa wanita lain. Terlalu menyakitkan baginya jika Embun harus mengetahui fakta itu.

"Sedih, karena seharusnya Mami yang mengandungmu."

Membalikkan badan, Embun mengusap pipi Jojo sambil menekuk bibirnya. "Jadi Mami bukan ibu kandungku karena kesalahan medis?"

"Hem ... tapi tetap saja kamu anak mami, karena kamu anak suami mami," lirih Jojo yang berusaha menahan rasa sesak di dadanya.

"Dan karena benih yang dimasukkan ke wanita yang mengandungku milik dua pria, jadi wajah saudara kembarku sama sekali tidak mirip denganku?"

"Iya, Bening mirip papanya dan kamu mirip papimu." Suara Jojo semakin berat, Ia tidak ingin menangis. Namun, air matanya tak bisa terbendung lagi dan menetes begitu saja membasahi pipinya. 

"Kenapa mami menangis?" Mengusap pipi wanita yang paling dia cintai, Embun berucap, "Seperti yang mami bilang, aku tetap anak mami kan?" 

Mencurukkan kepalanya ke dalam dekapan Jojo, Embun memeluk erat pinggang wanita itu, sebenarnya dalam hatinya masih tersisa banyak tanda tanya. Namun, dia adalah anak yang cerdas, Embun tahu maminya pasti sedih dan mungkin tersiksa menyembunyikan kebenaran tentang dirinya selama ini. 

"Kamu anak mami, sampai kapan pun kamu anak mami."

***

Berbaring di atas ranjang berdua, Jojo menangis di dalam pelukan Axel, Ia mencurahkan kekhawatirannya ke sang suami, setelah meninggalkan Embun yang tertidur pulas di kamar. 

Berulang kali Jojo berucap tak sanggup jika Embun harus mengetaui fakta bahwa ia adalah anak hasil perkosaan. 

"Dia bahkan tidak menanyakan siapa nama Ibu kandungnya setelah mengetahui fakta ini," ucap Jojo setelah tangisannya reda. "Kenapa harus memberitahunya? kita bisa menyimpannya seumur hidup."

mengusap lengan Jojo dengan maksud menenangkan, Axel mengulang penjelasan yang sebenarnya sudah sering dia sampaikan ke sang istri. 

"Jika sampai kita berdua mati dan Embun belum mengetahui fakta ini, menurutmu apa dia akan bahagia? bagaimana jika dia tahu dari orang lain dan malah membenci kita?"

Terdiam mencerna ucapan suaminya, Jojo tetap bersikeras merahasiakan perihal bagaimana cara ibu kandung Embun yang bernama Rea, bisa mengandung dua bayi milik pria yang berbeda. 

"Embun anakku Ax, dia anakku," ucap Jojo penuh penegasan. 

"Iya, dia anakmu, tidak akan ada yang merebutnya darimu. Lihat saja! Ia bahkan sebandel dirimu, sepemberani dirimu dan selucu dirimu." 

Candaan Axel sukses membuat istrinya tersenyum. Jojo bahkan mencubit punggung suaminya itu karena terlalu gemas.

"Tapi bagaimana kalau Embun mencari informasi di internet?" rasa khawatir Jojo muncul kembali. "Dia anak yang cerdas."

"Kamu sepertinya lupa bahwa semua jejak digital telah dihapus."

Be My Bu ~ Jadilah kekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang