Hari berikutnya, Aura yang melihat Bening sedang berjalan menuju kelas langsung mensejajari langkah gadis itu karena ingin mendekati sekaligus melencarkan aksi.
Bening yang melihat Aura, tampak tak acuh dan tetap melangkahkan kakinya.
"Apa kamu tahu, aku punya artikel yang terbit bertahun-tahun lalu, tentang bayi kembar tapi berbeda wajah. Ada nama satu pasangan dan nama pria lain tertera di sana. Apa kamu tidak ingin tahu siapa nama mereka?" tanya Aura kemudian.
Bening memutar bola mata malas menanggapi ucapan Aura. Hingga ketika Aura menyebut nama yang begitu dikenalnya, membuat gadis itu menghentikan langkah.
"Andrea Bumi Pradipta, Affandi Arkana Putra, dan Axel Sky Jordan. Bukankah Axel papanya Embun?" Seakan memancing reaksi Bening, Aura terus saja bicara. Ia sengaja dan terus memperhatikan ekspresi wajah Bening.
"Kata kakekku, berita itu pernah ramai dan membuat heboh negara ini bertahun-tahun yang lalu, tapi karena keluarga mereka kaya, jadi ya dengan mudah berita itu ditutup dan dihapus jejaknya. Tapi namanya artikel cetak seperti koran dan majalah pastilah ada yang masih menyimpan," cerocos Aura yang sudah melihat ekspresi wajah Bening berubah.
Bening sendiri masih memilih untuk tidak bicara, hanya mengepalkan kedua tangan disamping tubuh, saat mendengar setiap kalimat yang meluncur dari bibir Aura.
"Kalau menurutku ya, itu sih bukan kesalahan medis, mungkin saja mamamu berselingkuh dengan papanya embun," lanjut Aura dengan nada lirih diakhir kalimat. Bahkan dengan sengaja mendekatkan bibir ke telinga Bening ketika bicara.
Bening terkejut dengan apa yang dipaparkan Aura. Ia lantas menoleh dan menatap tajam teman sebayanya itu.
"Kamu kalau ngomong jangan ngasal! Jaga mulut kamu!" Bening yang geram bahkan bicara seraya menunjuk wajah Aura, lantas memilih pergi meninggalkan gadis jahat itu.
Aura menatap punggung Bening, senyum sinis terlihat jelas di wajahnya.
Bening yang kesal memilih pergi ke samping gedung sekolah, dan memilih menghubungi sang mama untuk menanyakan kebenaran dari masalah yang membuatnya kepikiran sejak kemarin.
"Ma, aku mau tanya sesuatu!" Bening langsung bicara ketika panggilannya dijawab oleh Rea.
"Ada apa, Be? Bukankah seharusnya kamu sekolah? Kenapa masih main HP?" tanya Rea dari seberang panggilan.
"Ma, aku mau tanya. Aku harap Mama bisa jujur. Apa benar kehamilan Mama bukan kesalahan medis? Apa benar Mama berselingkuh dengan papanya Embun?" tanya Bening langsung, gadis itu tak bisa menahan rasa penasarannya.
"Ap-apa? Si-siapa yang bilang?" Suara Rea terdengar gelagapan dari seberang panggilan.
"Be, kamu jangan memikirkan itu. Sekarang fokus dengan sekolah saja," pinta Rea yang tak tahu harus menjawab apa. Ia terkejut dan tak tahu kenapa Bening tiba-tiba bisa bertanya seperti itu.
"Ma, jawab jujur saja! Aku benar-benar ingin tahu," ucap Bening memaksa.
Suara Rea tak terdengar lagi dari seberang panggilan, hingga kemudian wanita itu kembali bersuara. "Be, kamu belajar saja, nanti mama jelaskan, oke. Mama janji, yang terpenting kamu jangan berpikir macam-macam tentang itu."
Mendengar sang mama yang sudah berjanji, membuat Bening akhirnya mau menurut untuk belajar lebih dulu. Namun, sepertinya dia akan susah berkonsentrasi karena semua ucapan Aura benar-benar merasuk ke dalam hati. Bening merasa mungkin saja benar kalau mamanya berselingkuh dengan papa Embun.
-
-
-Saat jam istirahat, Bening baru saja keluar dari kelas. Hingga ia melihat Rain dan Embun yang sedang berjalan berdua. Mereka terlihat serasi dan akur, bahkan Embun dan Rain bertukar minuman, satu gelas cup jus mereka minum berdua. Bening langsung berjalan cepat untuk menghampiri, merasa perlu bicara dengan Embun.
"Ikut denganku, Bu. Aku mau ngomong penting sama kamu."
"Oke." Embun mengiakan saat Bening tiba-tiba menghampiri. Dia lantas meminta Rain untuk masuk ke kelas lebih dulu.
Rain hanya mengangguk, serta membiarkan pacarnya pergi bersama Bening.
Sementara itu, Bening langsung menggandeng tangan Embun, membawa saudara kembarnya itu ke tempat sepi.
"Tadi aku mendengar sesuatu dari Aura,"ujar Bening setelah memastikan tempat yang digunakan untuk mengajak bicara Embun, sepi dari murid lain.
"Dia omong apa lagi? Dasar anak itu!" gerutu Embun karena sebal Aura tidak ada habisnya mengganggu mereka.
"Dia bilang, papamu berselingkuh dengan mamaku."
Embun terkejut dengan ucapan Bening, menatap saudaranya itu dengan rasa tak percaya.
Bening menceritakan semua, terlihat sebuah kekecewaan di matanya. Dalam pandangannya, Embun adalah sebuah kesalahan jika apa yang diceritakan Aura benar.
"Jika itu memang benar. Maka aku akan membencimu seumur hidup, Bu."
Bening terperangah dengan ucapan Bening, kenapa saudaranya sampai membenci dirinya, sedangkan dia tak tahu apa-apa.
"Tapi aku tidak--" Embun ingin menjelaskan, tapi Bening tiba-tiba langsung pergi meninggalkannya.
Embun menatap punggung Bening yang berlalu, hingga kedua pundaknya bergetar, kristal bening menetes dari ujung kelopak matanya.
"Kok kamu ngomong gitu sih, Be?"
Embun menyeka air mata yang jatuh, tapi tetap saja tak bisa menghentikan karena linangan itu terus meluncur membasahi pipi. Ia menangkup wajah untuk menutupi kesedihan, rasanya sakit ketika saudaranya sendiri mengatakan akan membencinya karena sesuatu yang dia tidak tahu.
Gama yang sedang berjalan di dekat sana tanpa sengaja melihat Embun yang sedang menutupi wajahnya. Ia pun mendekat untuk melihat, hingga sadar jika gadis itu sedang menangis.
"Bu, apa kamu tidak apa-apa?" tanya Gama penuh kehati-hatian.
Gama tak mendengar jawaban dari Embun, hanya suara isakan kecil yang terdengar di sana. Ia pun sadar jika Embun memang sedang menangis, hingga perlahan meraih dan memeluk gadis itu.
Rain yang melihat Bening sudah berjalan menuju kelasnya tapi Embun belum lantas mencoba mencari keberadaan kekasihnya itu, dia begitu terkejut saat melihat Gama sedang memeluk Embun, Rain tidak tahu kalau Embun sebenarnya sedang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Bu ~ Jadilah kekasihku
Teen FictionLanjutan kisah EMBUN dan RAIN bisa dibaca di KBM / KARYAKARSA dengan judul DIPERISTRI PAK RAIN Kisah BENING : SHE IS NOT MY SUGAR MOMMY _ _ _ Banyu Bening Pradipta dan Embun Sky Jordan adalah saudara kembar satu ibu beda ayah. Kelahiran mereka dalam...