Bab 38 : Mari Kita Putus!

365 146 7
                                    

"Kamu tega ninggalin aku? apa kamu nggak sayang sama aku?" tanya Rain yang tak habis pikir dengan keputusan Embun.

"Aku sayang kamu, cuma aku takut," jawab Embun sampai menundukkan kepala, tak sanggup melihat Rain yang terlihat kecewa.

"Kenapa? Apa yang buat kamu takut?" tanya Rain lagi, merasa harus memastikan  alasan Embun ingin kembali ke Australia.

Embun akhirnya menceritakan soal Gama yang mengatakan jika keluarga Rain takkan mau menerima Embun yang anak pemerkosa. Rain begitu murka mendengar hal itu, ia pun langsung pergi mencari keberadaan Gama. Embun mengejar karena takut terjadi sesuatu.

Begitu melihat Gama, Rain langsung memukul sepupunya itu hingga terjatuh, membuat beberapa siswa lainnya terkejut dengan tindakan Rain.

"Kamu ini saudara apa, hah! Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu pada Embun!" amuk Rain.

"Bagaimana denganmu? Bukankah kamu juga terlalu jahat karena mengabaikan perasaan saudara sendiri, hah!" balas Gama.

Keduanya akhirnya berkelahi, Embun bingung bagaimana cara melerai mereka. Bening yang melihat kejadiaan itu, meminta teman lain untuk melerai, ia lantas menoleh Embun yang terlihat cemas.

"Semua ini gara-gara kamu! Kamu ini memang biang masalah! Menyusahkan banyak orang! Seharusnya, kalau kamu memang menyayangi Rain, tinggalkan dia! Biarkan dia jauh dari masalah! Kamu memang nggak pantes buat Rain!" Bening memaki dan menyalahkan Embun dengan perkelahian itu.

Embun merasa begitu sakit hati kembali. Ia berlari ke kelas untuk mengambil tas, kemudian pergi dari sekolah dan memilih pulang. Sesampainya di rumah, Embun langsung masuk kamar dan mengunci diri. Kondisi Embun tentu saja membuat Axel dan Jojo kembali cemas.

"Apa ada masalah lagi?" tanya Axel kebingungan.

"Kenapa jadi gini?" Jojo lah yang paling cemas, karena Embun tak pernah seperti itu ketika di Australia.

_
_
_

Tak berselang lama bel apartemen berbunyi, Axel memilih membuka untuk melihat siapa yang datang, karena Jojo masih berusaha membujuk Embun untuk keluar dari kamar.

Begitu membuka pintu, Axel terkejut melihat Rain berdiri dengan sudut bibir terluka. Ia membaca dengan jelas bahwa Rain begitu cemas dan gelisah.

"Apa Embun ada, Om?" tanya Rain.

Axel mengangguk, lantas memersilahkan pacar anaknya itu masuk. Jojo juga terkejut melihat wajah Rain yang terluka, ia lantas mengetuk pintu kamar Embun, meminta gadis itu keluar karena Rain datang dengan kondisi memar.

"Bu, Rain datang. Dia terluka, apa kamu tidak mau menemuinya?" tanya Jojo membujuk.

Embun langsung keluar begitu mendengar Rain terluka. Ia melihat ke arah Rain duduk, membuat tatapan keduanya saling bertemu.

Jojo dan Axel memilih masuk ke dalam kamar, memberikan kesempatan untuk Rain dan Embun bicara. Kedua muda-mudi itu duduk di sofa, Embun pun membantu mengobati luka Rain.

"Aku benar-benar akan pulang ke Australi, Rain." Untuk kesekian kalinya Embun menegaskan jika ingin kembali ke negara itu.

"Kamu tega! Aku nggak mau kamu pergi, aku nggak izinin kamu ninggalin aku." Rain menggenggam telapak tangan Embun, berharap kalau gadis itu akan merubah keputusannya.

Embun menarik tangan dari genggaman, lantas menggelengkan kepala pelan dan berkata, "Maaf, mungkin aku tidak pantas buat kamu."

Jojo dan Axel ikut sedih mendengar ucapan Embun, keduanya memang sengaja menguping pembicaraan untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Rain begitu marah dengan sikap Embun. Ia langsung berdiri dan menatap Embun dengan rasa kesal karena tak mengerti dengan jalan pikiran gadis itu.

"Kalau kamu pergi, kita putus!" ancam Rain, agar Embun mau merubah keputusannya.

"Maaf." Embun menunduk dengan jemari yang saling bertautan, tak berani menatap cowok itu.

Rain merasa kecewa dengan keputusan Embun. Ia mengepalkan tangan dan memukul udara sebelum akhirnya pergi dengan perasaan kecewa dan penuh amarah.

Be My Bu ~ Jadilah kekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang