Bab 33 : Semua Orang Jujur

473 155 20
                                    

“Apa kamu baik-baik saja?” Rain mengusap sisi rambut Embun, dan gadis itu tentu saja menganggukkan kepala meskipun sebenarnya merasa sedih.

Setelah memastikan kondisi Embun dan mengajaknya berbicara, Rain memilih kembali ke apartemen karena sudah terlanjur bolos. Sedangkan Gama sejak Rain memeluk Embun tadi, cowok itu meminta izin kembali ke sekolah karena tasnya juga masih di sana.

-
-
-
Rain yang tiduran di sofa apartemennya terlihat berpikir, dia merasa jika Gama benar-benar menyukai Embun. Dari cara Gama menatap pacarnya, serta seringnya sang sepupu berada di sekitar Embun ketika gadis itu sedih.

"Kok jam segini sudah pulang?" tanya Rain begitu Gama pulang dan duduk untuk melepas sepatunya.

“Tidak ada les tambahan,” jawab Gama dengan nada biasa. Dia langsung meletakkan sepatunya ke rak dan berniat masuk ke dalam kamar. Namun, sebuah pertanyaan dari Rain membuat Gama menghentikan langkah kaki.

"Apa kamu menyukai Embun?"

Suasana menjadi sedikit tegang, kedua cowok itu sama-sama diam untuk beberapa saat. Hingga, Gama menoleh ke Rain dan menjawab, "Ya, aku menyukainya. Sejak kenal dia lewat aplikasi Lololove, mulai saat itulah aku menyukainya. Alasanku meminta pindah ke jogja juga karena dia tinggal di sini, tapi aku terlambat. Bubu sudah menjadi pacarmu saat aku datang." Gama mencoba bicara jujur pada Rain.

Rain terdiam mendengar jawaban kakak sepupunya yang bahkan memanggil Embun dengan nama kesayangan. Rain tak menyangka kalau ternyata mereka menyukai gadis yang sama.

"Jika suatu hari nanti kamu berani menyakiti Embun, aku pastikan akan merebut dia darimu!" ancam Gama dengan tatapan tajam yang tertuju pada Rain.

Gama memilih melangkahkan kaki pergi ke kamarnya setelah mengucapkan kalimat itu. Sedangkan Rain sendiri masih diam, tak bereaksi sama sekali. Sejak hari itu hubungan Rain dan Gama menjadi renggang.

-
-
-

Malam harinya, Rain sengaja datang ke apartemen Jojo untuk mengajak Embun mengerjakan tugas sekolah bersama. Namun, sebenarnya itu hanya alasan karena Rain sebenarnya berniat menghibur Embun, dia tak ingin pacarnya itu terlalu banyak pikiran.

Ketika sampai di depan pintu unit apartemen sang pacar, Rain melihat pintu yang tidak tertutup sempurna. Saat akan memencet bel, Rain mendengar suara gaduh serta pertengkaran dari dalam, ia pun memilih mengurungkan niat dan malah menelinga.

"Mami bohong!" teriak Embun, suaranya terdengar sampai ke tempat Rain berdiri. Untungnya tetangga apartemen Embun kebanyakan mahasiswa, sehingga banyak yang tidak ada di tempat pada jam itu.

Embun menceritakan apa yang Bening katakan padanya di sekolah, tapi Jojo masih diam dan enggan untuk menjawab.

"Aku terlahir bukan karena kesalahan medis, Mami bukan ibu kandungku!"

Jojo sadar jika emosi Embun sedang tidak stabil. Wanita itu memilih diam dan tak ingin bebricara sehingga membuat putrinya itu semakin terpukul.

"Kenapa Mami dan papi bohong? Apa memang benar kalau aku anak hasil pemerkosaan? Apa benar papi merkosa mamanya Bening? Kenapa Mami diam?" Embun melayangkan pertanyaan bertubi pada Jojo.

"Bu, Mami minta kamu bersabar dan tunggu papi datang, biar papimu yang menjelaskan semua," ucap Jojo mencoba tenang menghadapi putrinya.

Embun yang kesal lantas menghentakkan kaki ke lantai, memilih masuk ke kamar dan mengurung diri. Jangan ditanya bagaimana perasaannya sekarang, air matanya sudah membasahi pipi sejak tadi.

Mendengar apa yang dibicarakan Embun pada Jojo, membuat Rain mengurungkan niat untuk menemui Embun. Ia menutup pintu apartemen yang mungkin lupa ditutup itu, kemudian mengeluarkan ponsel dari saku celananya.

[Aku ingin bertemu denganmu sekarang]

Rain mengirimkan pesan pada Bening, mengajak kembaran Embun itu bertemu di sebuah kafe.

-
-
-

Rain sudah menunggu Bening, hingga beberapa saat kemudian gadis itu datang dan langsung duduk di depannya.

"Ada apa mengajakku bertemu?" tanya Bening.

"Kenapa kamu tega melakukannya?" tanya Rain balik, tanpa basa-basi dia langsung berbicara masalah yang membuatnya mengajak gadis itu bertemu.

"Kamu ngomong apa?" tanya Bening yang sengaja berpura-pura tidak paham dengan apa yang ditanyakan Rain.

"Kenapa kamu tega mengatakan jika Embun anak dari hasil pemerkosaan? Kalian ini saudara, bagaimana bisa kamu bisa setega itu padanya?"

Bening merasa kesal karena Rain malah menyalahkan serta menyudutkannya, dia beranggapan Rain hanya memikirkan perasaan Embun saja dan tidak memikirkan perasaannya.

"Kenapa semua orang memikirkan perasaan Embun? Apa untuk kalian perasaanku tidak penting?" protes Bening yang membuat Rain terkejut, mata gadis itu bahkan terlihat menggenang.

"Aku memang sengaja mengatakannya, itu karena aku merasa kesal padanya. Kenapa dia seperti mendapatkan semuanya? Kenapa kamu juga memilih dia? sedangkan kamu jelas tahu kalau aku sangat menyukaimu. Kenapa kamu tidak sekalipun menoleh kepadaku Rain?".

Rain benar-benar terkejut karena Bening begitu emosional.

"Itu karena Embun memiliki hati yang hangat, dia tidak sepertimu."

Be My Bu ~ Jadilah kekasihkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang