ustadz untuk hawa

138 6 0
                                    

Dalama kamar minimalis bercat merah muda terlihat seorang gadis berjilbab biru yang imut dan cantik sedang merapikan pakaiannya, dia memasukkan satu persatu pakaiannya ke dalam koper berwarna hitam sambil terus bersenandung merdu.

"Allahumma sholli ala sayyidina muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa"

"Nenek pasti akan rindu sekali dengan sholawat merdu yang sering kamu nyanyi kan setiap hari" ucap nenek mariam di balik pintu

"Nenek, sini masuk" balas hawa dengan senyuman manisnya

"Kamu yakin mau mondok di pesantren orang tua kamu?" Tanya nenek mariam sembari duduk di tepi kasur

"Yakin dong nek, hawa kan pengen bisa hafal 30 juz Al Qur'an kaya nenek" jawab hawa dengan yakin

"Yasudah biar nenek saja yang bimbing kamu sampai hafal 30 juz"

Hawa tersenyum, menggeser kan koper yang berada di dekat nenek mariam lalu dia duduk di samping nenek sambil memeluk nya dengan erat.

"Sekolah kamu gimana?" Tanya nenek mariam

"Kan aku bisa terusin di sana, jadi aku bisa konsisten belajar dan menghafal Al-Qur'an, nenek kan tau sendiri kalau hawa di sini pasti hawa bawaannya selalu malas" kata hawa memberikan pengertian kepada nenek nya.

"Tapi nanti nenek di sini sendirian dong gak ada yang nemenin"

"Kan ada om idris" balas hawa.

Sejak hawa masih duduk di bangku SMP dia memang tinggal bersama nenek dan om nya di surabaya, hawa memilih tinggal dengan nenek nya karena waktu dia masih kecil dia ingin sekali tinggal bersama nenek mariam tapi kedua orangtuanya selalu melarang dengan alasan 'nanti nenek nya kecapean ngurusin hawa yang aktif seperti ini' lalu pas hawa sudah mau masuk SMP dia merengek minta di izinkan untuk bisa tinggal bersama nenek nya dan akhirnya orang tuanya menyetujui.

Setelah selesai memasukkan pakaiannya ke dalam koper hawa meminta izin kepada nenek nya untuk pergi ke luar sebentar.

"Hawa ke luar sebentar ya nek"

"Kamu mau ke mana hawa?"

"Mau ke temu gilang dulu nek sebentar, hari ini kan hari terakhir aku di surabaya" ucap hawa sambil merapikan pakaian dan jilbab nya

"Yaudah, jangan pulang terlalu sore ya"

"Siap nek, assalamu'alaikum" kata hawa sambil mengambil posisi hormat

"Wa'alaikumsallam Warahmatullahi wabarokatu, hati hati di jalan" peringatan nenek.

Hawa pergi dengan menggunakan sepeda lipat miliknya yang biasa dia pakai ke sekolah, hawa sudah membuat janji sebelumnya kepada gilang di taman.

Setelah sampai taman hawa langsung mencari keberadaan gilang menengok ke kanan dan kiri tapi tidak ada juga, akhirnya dia menelepon gilang supaya tidak usah ribet mencari satu sama lain.

"Aku telpon aja deh biar gak ribet nyari"

'Assalamu'alaikum lang, kamu di mana?'

'wa'alaikumsallam aku ada di belakang kamu wa'

Hawa menengok ke belakang dan ternyata benar sudah ada gilang yang sedang duduk di atas motor nya, hawa pun mematikan telpon nya dan menghampiri gilang.

"Kamu dari tadi ada di belakang aku lang?" Tanya hawa bingung pasalnya hawa sudah menelusuri pandangan nya ke seluruh penjuru tapi tidak ada dan sekarang tiba tiba saja Gilang ada di belakangnya.

ustadz untuk hawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang