21. Sekolah baru!

16 3 0
                                    

Aku turun kebawah setelah semua kegiatanya selesai, berniat untuk pergi ke dapur.

Terlihat disana ada perempuan paruh baya yang aku kira umurnya sudah sepantar dengan umi ku.

****

"Assalamualaikum, ibu" ucapku saat sampai dapur.

"Waalaikumussalam warahmatullah.. bu hawa" balasnya

"Jangan panggil aku ibu, panggil neng hawa aja, aku kan masih remaja bu" ujarku

"Baik neng. Perkenalkan neng, nama bibi nining" bi nining memperkenalkan namanya kepadaku, karena gus yusuf baru memperkenalkan satpam didepan saja mang wawan.

"Semoga bibi betah ya tinggal sama aku dan gus yusuf."

"Pasti betah atuh neng, oh iya neng mau apa ke dapur? Neng laper? Biar bibi masakin dulu"

"Engga bi gak usah, aku ke dapur karena mau masak, walaupun aku masih remaja dan belum di bilang cukup umur untuk menikah, tapi aku gak mau jadi istri durhaka yang gak patuh sama suami" ucapku kepada bi nining.

"Masyallah neng, udah cantik, masih muda, baik, solehah, ramah pula, eleh-eleh beruntung pisan pak yusuf dapet neng" aku yang mendengar segala macam pujian dari bi nining hanya tersenyum tidak tau mau membalas apa.

"Alhamdulillah bi, nanti bibi juga sharing ya tentang kehidupan berumah tangga, bibi kan sudah berpengalaman"

"Siap neng, oh iya neng mau masak apa?" Tanya bi nining.

"Dikulkas masih ada bahan makanan bi?" Tanya ku.

"Bentar ya bibi cek dulu" bi nining membantu ku untuk mengecek bahan persedian makanan yang bisa ku masak sore ini.

"Aduh neng, bibi lupa belanja tadi pagi. Ini cuma ada telur dan udang aja"

Aku mulai berpikir tinggal tersisa telur dan udang, aku harus masak apa ya? Akhirnya aku memutuskan untuk membuat nasi goreng udang dan telur dadar saja untuk sore ini.

"Bibi aku minta tolong cuciin udangnya ya, boleh gak?" Pintaku tidak enak menyuruh kepada yang lebih tua.

"Boleh atuh neng"

Selepas itu bi nining lepas tangan dan membiarkan aku mengeksekusi masakan yang sedang aku buat, dan akhirnya hidangan yang aku masak sudah siap untuk di makan.

Outher pov

Hawa menaruh satu piring nasi goreng udang dan satu piring telur dadar dimeja makan, tadi hawa membuat banyak nasi goreng agar mang wawan dan bi nining juga bisa makan.

Setelah selesai hawa kembali naik ke atas untuk memanggil yusuf untuk segera makan masakan yang sudah dia buat, walaupun sederhana tapi semoga saja yusuf suka.

Sebelum membuka pintu kamar dia mencium aroma-aroma dapur dibaju yang dia pakai saat ini, jadi hawa berniat untuk mengganti pakaianya terlebih dahulu dan menyuruh yusuf untuk turun kebawah duluan.

"Ya allah ko tidur?" Tanya hawa "yasudah aku ganti pakaian dulu deh" lanjutnya.

Setelah mengganti pakainyanya dengan piyama panjang polos berwarna pink dan kerudung instan berwarna hitam, tak lupa juga dia memakai wewangian agar yusuf tidak mengejeknya nanti.

ustadz untuk hawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang