19.30
"Terimakasih nay, kamu hati-hati dijalan" ucap hawa saat turun dari motor.
"Aku pulang dulu, assalamualaikum.." pamit naya
Hawa pun segera pergi ke rumah, hari ini yusuf tidak mengirimkan nya pesan tumben sekali tapi hal ini membuat hawa khawatir.
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsallam warahmatullah, neng hawa baru pulang?" Tanya bi nining
"Iya bi, kak yusuf sudah pulang belum?" Tanya hawa.
"Sudah neng, ada dikamar. Bibi mau sekalian pamit atuh ya sudah malam, assalamualaikum.."
"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarokatuh, hati-hati bi"
Hawa segera berlari naik ke atas dan masuk kedalam kamar, dia melihat yusuf yang sudah tidur lelap, hawa segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
***
"Kak yusuf bangun, solat tahajud"
Yusuf mengerjapkan matanya, dan melihat jam di nakas.
"Kamu sudah pulang?" Tanya yusuf.
"Sudah kak malam tadi jam setengah delapan"
"Kok tidak minta jemput saya?" Tanya yusuf lagi
"Aku pulang bareng naya" balas hawa
Selepas itu yusuf langsung berwudhu, karena hawa masih haid jadi dia hanya menyiapkan peralatan solat yusuf.
"Sini dengarkan saya muraja'ah" ajak yusuf sambil menepuk sejadah disampingnya.
Hawa duduk disamping yusuf dan mendengarkan muraja'ah yusuf yang amat sangat merdu, membuat hawa mengantuk.
Tanpa sadar hawa pun kembali tertidur dengan kepala yang berada dipangkuan yusuf, yusuf tersenyum melihat hawa yang tertidur pulas dipangkuan nya.
"Subhanallah" puji yusuf sambil mengusap lembut rambut panjang hawa, yusuf kembali melanjutkan muraja'ah nya sampai adzan subuh berkumandang.
Allahuakbar Allahuakbar
"Sayang, bangun dek"
"Eumh, kenapa kak?" Tanya hawa
"Sudah adzan" ucap yusuf.
Hawa segera bangun dan bergegas turun ke bawah untuk masak, hawa mencepol rambutnya dan mulai memasak.
"Masak apa?" Tanya yusuf memeluk tubuh hawa dari belakang yang membuat hawa terkejut.
"K-kak lepasin dulu"
"Gak mau, kemarin gak ketemu seharian padahal saya pulang sore"
"Maafin aku ya" ucap hawa merasa bersalah.
"Gak papa, oh iya gimana acara kemarin?" Tanya yusuf
"Alhamdulillah kak aku terpilih menjadi ketua umum" ucap hawa sambil menyajikan makanan yang dia masak.
"Alhamdulillah"
Mereka pun menyantap makanan pagi selepas bersiap-siap mandi dan memakai seragam sekolah untuk hawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ustadz untuk hawa
Teen Fictionkisah perjodohan antara putri dari pemilik ponpes darul ta'lim dan ustadz killer dari lulusan ponpes darul ta'lim. sungguh tidak pernah terfikir kan sedikit pun di benak hawa kalau dia harus di jodohkan dengan santri orang tuanya sendiri yang saat i...