Saat ini hawa sudah kembali bersekolah, dan hari ini sedang ada pemilihan ketua OSIS kebetulan hawa menjadi salah satu kandidat yang mencalonkan diri menjadi ketua OSIS.
Semua siswa sekarang sudah berkumpul di aula untuk memilih salah satu calon ketua OSIS, tapi sebelum memilih salah satu dari mereka yang sudah duduk didepan, para calon ketua OSIS diminta untuk memberikan visi dan misinya.
Acara pun dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah, kesiswaan, dan ketua OSIS lama. Semua calon sudah mulai menyampaikan visi misinya satu persatu.
"Assalamualaikum teman-teman.. salam sejahtera untuk kita semua, alhamdulillah hari ini di pagi hari yang sangat cerah izinkan saya hawa untuk menyampaikan visi dan misi saya menjadi kandidat ketua OSIS di periode selanjutnya." Hawa adalah calon terakhir yang menyampaikan visi dan misi.
"Baik, semua calon kandidat sudah menyampaikan visi dan misinya, kini tiba saatnya kita menentukan dan memilih siapa calon kandidat terbaik yang bisa mengembangkan OSIS ke depanya. Silahkan buka link yang sudah di share di grup, dan tentukan calon kandidat pilihan mu. Dimulai dari sekarang" ujar mc.
20 menit berlalu, semua siswa sudah memilih calonya. "20 menit sudah berlalu, apakah masih ada yang belum memilih?" Tanya mc memastikan.
"Sudah" balas para siswa serentak.
"Alhamdulillah, karena tidak memungkinkan untuk dapat kita hitung voting hari ini maka, kita akan mengumumkan siapa calon ketua osis terpilih besok, terimakasih semuanya, wasalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh"
Hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar jadi mereka bisa pulang lebih awal dari sebelumnya.
"Hawa pulang bareng saya yu" ajak riko kaka kelas hawa (ketua osis lama)
"Maaf kak hawa mau pulang bareng saya" sarkas naya menolak ajakan pulang bareng riko kepada hawa.
"Kamu mau pulang bareng naya?" Tanya riko kepada hawa, hawa hanya mengangguk memberi jawaban.
"Kalau begitu, next time ya" balas riko lalu melenggang pergi.
"Makasih nay udah tolong aku" ucap hawa lega, karena dia memang tidak mau pulang dengan riko.
"Iya sama-sama, gimana kalau kita makan es krim dulu? Enak nih siang-siang makan es krim" ajak naya.
"Boleh tapi aku harus izin dulu sama ka yusuf" ujar hawa, membuka hpnya.
"Ka yusuf siapa? Emang kamu gak tinggal sama orang tua kamu?" Tanya naya.
Deg
'Aduh salah ngomong nih' ucap hawa dalam hati.
"Eumm sepupu aku, iya hehe kebetulan aku disini tinggal sama tanteku" balas hawa asal.
'Ya allah maafin hawa ya allah'
"Yasudah ayo kita beli es krim, aku punya langganan kedai es krim terenak di bandung" ajak naya.
"Ayo, jauh gak?" Tanya hawa.
"Kalau dari sekolah sekitar 20 menitan lah"
****
"Mba saya pesen es krim vanila nya satu sama gelato coklat karamel greantea nya satu" pesan naya.
"Baik kak, saya ulangi ya pesananya. Es krim vanila satu, gelato coklat karamel greantea satu" ulang nya diangguki naya.
"Totalnya jadi 45.000 kak" Naya mengeluarkan uangnya 50.000
"Ada kartu mambernya kak?" Tanya kasir tersebut, lalu naya mengeluarkan kartu mambernya.
Naya segera menghampiri hawa yang sudah duduk didekat jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
ustadz untuk hawa
Teen Fictionkisah perjodohan antara putri dari pemilik ponpes darul ta'lim dan ustadz killer dari lulusan ponpes darul ta'lim. sungguh tidak pernah terfikir kan sedikit pun di benak hawa kalau dia harus di jodohkan dengan santri orang tuanya sendiri yang saat i...