16.35
"Umi, hawa sama ka yusuf pamit pulang dulu, salamin buat abi dan bang adam" pamit hawa "eh sama bilal juga, aku mau bangunin nya gak enak" lanjutnya.
"Hati-hati na"
"Assalamualaikum.."
"Waalaikumsallam.."
***
Sesampainya dirumah, hawa segera menyiapkan takjil untuk berbuka, dijalan mereka sempat membeli sop buah dan kolak dan beberapa takjil lainya.
"Ka yusuf, boleh minta tolong ambilin kurma ga di kulkas, aku lagi bikin teh anget" kata hawa meminta bantuan kepada yusuf.
Yusuf segera mengambilkan kurma dan membawanya ke meja makan.
Allahuakbar allahuakbar
Adzan magrib telah berkumandang mereka berdua langsung menyegerakan berbuka.
"Jangan dulu makan gorengan sayang, disunnahkan berbuka dengan yang manis dulu seperti kurma misalnya" ucap yusuf saat hawa langsung mengambil bakwan dan lontong yang sudah dia beli.
Hawa pun mengikuti perintah suaminya, selepas memakan buah kurmah hawa kembali ingin mengambil gorenganya tapi lagi-lagi yusuf menahanya dan menyuruhnya untuk solat magrib terlebih dahulu.
"Solat dulu sayang, baru boleh makan yang berat-berat"
Hawa hanya menghela nafas pasrah dengan aturan dari yusuf.
Selepas melaksanakan solat magrib hawa segera menyiapkan nasi dan lauknya yang sempat dia masak tadi sepulang dari pondok.
"Makan dulu kak" tawar hawa.
"Terimakasih sayang, kamu gak makan?" Tanya yusuf saat melihat hawa yang hanya menuangkan nasi ke piringnya.
"Engga, nanti gorengannya mubazir ka kalau gak dimakan" ucapnya
"Jangan banyak banyak makan gorengan ya sayang, takutnya kena radang tenggorokan" perintah yusuf dengan lembut.
"Sekali ini aja, besok-besok kalau masih ada gorengan disini kaka marah"
Setelah makan mereka melanjutkan dengan tarawih bersama di masjid dekat rumahnya.
***
30 hari penuh mereka berpuasa dan kini saatnya mereka merayakan kemenanangan dengan hari raya idul fitri, mereka melaksanakan solat idul fitri dipondok orangtuanya hawa.
Solat idul fitri telah selesai kini mereka sedang melaksanakan adat sungkeman kepada keluarga.
Setelah sungkeman kepada kedua orangtuanya, kakak dan adiknya. Kini saatnya hawa meminta maaf kepada yusuf yang sudah duduk dikursi, yang disaksikan oleh keluarga tersebut.
"Jangan liatin aku umi-abi, maluu" ujar hawa menyembunyikan wajahnya dilutut yusuf.
"Udaj cepet minta maaf sama suamimu!" Tegur adam.
"Apa sih bang adam, sirik aja. Makanya punya istri" ledek hawa menjulurkan lidahnya.
"Ini mau sungkem gak sih kamu?" Tanya umi
Hawa pun mulai serius, walaupun yusuf seperti menahan tawanya.
"Kak yusuf yang nyebelin, yang suka bikin kesel hawa, yang suka bikin jantung hawa repot, hawa minta maaf atas segala sikap hawa, sifat hawa, diri hawa yang masih kekanak-kanakan, yang suka bikin kaka bete, yang suka ngerepotin kaka, hawa minta maaf sangat-sangat. Hawa harap kaka maafin segalanya" ujar hawa dengan segala macam kata-kata yabg dia ucapkan, walaupun kata-katanya rada random tapi itu tulus dari lubuk hati hawa yang terdalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ustadz untuk hawa
Teen Fictionkisah perjodohan antara putri dari pemilik ponpes darul ta'lim dan ustadz killer dari lulusan ponpes darul ta'lim. sungguh tidak pernah terfikir kan sedikit pun di benak hawa kalau dia harus di jodohkan dengan santri orang tuanya sendiri yang saat i...
