Selamat membaca :*
S
esampainya di mall mereka langsung pergi ke tempat yang dituju yaitu restoran yang menjual berbagai macam makanan jepang dan salah satunya adalah sushi.
Mereka bertiga duduk di tempat yang paling pojok sengaja agar tidak menggangu pelanggan lain, karena Yusuf dan hawa tau kalau Bilal tidak akan diam sebelum makanan yang dia pesan datang.
"Selamat siang mas, mau pesan apa?" Tanya mba yang berjaga di meja pemesanan, karena disini bukan pelayan yang menghampiri meja pembeli melainkan sebaliknya.
"Saya mau pesan sushi"
"Baik, untuk porsi berapa orang mas?"
"Tiga orang"
"Kalau untuk minum nya?"
"Coklat panas dua air putih satu dan jus mangga satu"
"Ok, terimakasih pesanan akan segera kami antar"
Setelah memesan Yusuf kembali menghampiri dua Kaka beradik itu yang tengah saling mengobrol, hawa memang tidak bisa lama lama marah dengan orang lain apa lagi ini adiknya sendiri.
Sedari tadi banyak pasang mata yang tertuju kepada mereka bertiga, mereka fikir bahwa Yusuf, hawa, dan Bilal adalah sepasang keluarga kecil, dan banyak juga bisikan bisikan dari beberapa orang yang terus menerus memperhatikan mereka.
'masyaallah lucu banget ya keluarga itu'
'aku jadi pengen nikah muda'
'kayanya suaminya setia banget ya'
'gimana gak setia orang istrinya aja cantik gitu'
Hawa yang mendengar nya jadi kesal sendiri mengapa mereka menganggap kalau ini adalah sebuah keluarga kecil yang bahagia.
"Kenapa sih mereka?" Tanya hawa bingung dan kesal karena terus saja membicarakan tentang nya.
"Kenapa teh?" Tanya Bilal melihat Kaka nya yang mendumel sendiri.
"Teteh risih di bisik bisikin sama orang dek" jawab hawa.
"Gak usah di dengar" ujar Yusuf singkat.
Tak lama makanan pun datang dengan beberapa minuman.
"Silahkan dinikmati mba mas"
"Makasih" jawab hawa.
"Ayo Gus di makan, jangan lupa baca bismillah" ajak Yusuf lalu dia juga ikut makan sushi yang sudah di hidangkan di depannya itu.
Sudah hampir setengah sushi yang di pesan habis oleh Yusuf dan Bilal tapi hawa hanya melihatnya saja dan hanya meminum coklat hangatnya.
"Kamu gak mau?" Tanya nya datar.
"Gak" jawabnya tak kalah singkat.
"Oh"
'nyebelin banget jawab oh doang' kata hawa dalam hatinya.
"Enak Gus?" Tanya Yusuf yang melihat Bilal sangat lahap menyantap sushi.
"Enak" seru Bilal dengan semangat walau pun dia sedang mengunyah sushi yang penuh di dalam mulutnya.
"Kalau lagi makan jangan ngobrol" Ujar hawa mengingatkan.
Selesai makan sushi mereka memutuskan untuk pulang karena waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 siang.
"Udah kan? Ayo kita bayar" ajak hawa ke kasir.
Mereka mengikuti langkah hawa ke kasir.
"Mba saya mau bayar pesanan sushi yang di meja sana, jadi berapa?" Tanya hawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ustadz untuk hawa
Teen Fictionkisah perjodohan antara putri dari pemilik ponpes darul ta'lim dan ustadz killer dari lulusan ponpes darul ta'lim. sungguh tidak pernah terfikir kan sedikit pun di benak hawa kalau dia harus di jodohkan dengan santri orang tuanya sendiri yang saat i...