03.00
Waktu sudah menunjukan pukul tiga, hawa bangun dan segera menghangatkan makanan yang akan mereka makan saat sahur.
Setelah selesai hawa segera membangunkan yusuf, lalu mereka melaksanakan shalat tahajjud berjamaah dilanjut dengan sahur dan solat subuh.
Selepas itu baik hawa maupun yusuf tidak lanjut tidur, hawa seperti biasa mengemas rumah dan yusuf membantu hawa mengemas rumah.
"Kak, hawa mau jemur pakaian dibelakang, kak yusuf boleh bantu aku melanjutkan menyapu halaman belakang juga tidak?" Pinta hawa.
"Boleh dong anak cantik, sini kaka bantu"
Lalu mereka segera pergi ke halaman belakang rumah untuk menyapu dan menjemur pakaian.
Halaman belakang.
"Kamu hari ini masih libur sekolah?" Tanya yusuf.
"Iya, kamu libur gak?" Ucap hawa balik bertanya.
"Kakak gak libur wa" ucapnya lemas. "Selesai ini kakak mau langsung mandi dan siap-siap pergi ke pondok" lanjutnya.
"Iya" balas hawa.
Setelah selesai semua pekerjaan rumah, hawa segera naik ke atas untuk menyiapkan pakaian yusuf, hawa mengambilkan baju koko putih+celana hitam+jaket hitam+peci, dll.
Hawa sedang membaca buku diruang tamu sembari menunggu yusuf mengganti pakaiannya.
"Hari ini kamu gak kemana mana?" Tanya yusuf.
"Enggak ka, mau kemana lagi?" Tanya hawa.
"Ikut kakak aja ke pondok, nanti kamu diem dirumah umi dan abi" usul yusuf tidak tega meninggalkan hawa sendirian dirumah saat puasa pertama ini.
"Gak mungkin dong, nanti semua orang tau kalau ternyata istri ka yusuf aku" sebal hawa, tidak habis pikir dengan jalan pikiran yusuf.
"Kamu tunggu disini, aku punya sesuatu buat kamu" ujar yusuf lalu dia berlari ke kamar.
Yusuf kembali dengan membawa satu paper bag kecil berwarna biru muda polos.
"Ini buat kamu, kemarin aku lupa ngasih ini ke kamu karena kamu tidur duluan" ucapnya "buka dong" lanjut yusuf dengan ekspresi tidak sabar.
Hawa langsung membuka isi dari paper bag itu dan hawa kaget ternyata yusuf memberikan hawa beberapa cadar.
"Kaka sengaja beli cadar ini buat hawa?" Tanya hawa bingung.
"Engga. Ada yang kirimin kaka cadar ini, katanya untuk hadiah pernikahan dari temen kaka" balasnya "saat itu dia tidak datang karena mempunyai banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkanya, jadi dia memberikan bingkisan ini" lanjut yusuf.
"Tapi aku kan belum bercadar"
"Tidak apa-apa sayang, kamu bisa memakainya pada saat kaka mengajak kamu pergi seperti kemarin contohnya, atau keadaan seperti sekarang juga bisa banget, dengan begitu mereka tidak akan mengenali kamu."
"Aku malu, aku kan belum baik dan solehah sepenuhnya" balas hawa malu.
"Kenapa malu, kamu pakai cadar ini hanya ke tempat-tempat umum yang banyak orang kenal kamu saja kok. Mau ikut gak?" Balas yusuf lalu memberikan dia tawaran satu kali lagi.
"Aku kangen bilal, tunggu sebentar aku ke kamar dulu kak" ujar hawa lalu segera pergi ke kamarnya.
Sambil menunggu, yusuf duduk di sofa sambil membuka al-qur'an kecilnya yang sering dia bawa kemanapun pergi.
"Ka yusuf" panggil hawa, yusuf menoleh.
"Subhanallah anak cantik bener-bener cantik masya allah, kaka pangling lihat kamu dek" puji yusuf sedikit berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ustadz untuk hawa
Fiksi Remajakisah perjodohan antara putri dari pemilik ponpes darul ta'lim dan ustadz killer dari lulusan ponpes darul ta'lim. sungguh tidak pernah terfikir kan sedikit pun di benak hawa kalau dia harus di jodohkan dengan santri orang tuanya sendiri yang saat i...