Part 1

921 138 80
                                    

Enam orang remaja duduk di salah satu meja di Cafe yang seperti biasa cukup ramai pelanggan pada hari minggu. Cafe tempat favorit mereka untuk berkumpul dan menghabiskan waktu libur mereka, setelah setiap hari sibuk dengan urusan sekolah. Duduk di bangku kelas 12 memang sangat melelahkan.

Tiga perempuan dan tiga laki-laki. Mereka terlihat sedang mendiskusikan sesuatu.
Bella, Anna, Gladis, Ferdy, Roy dan Leo. Mereka remaja yang suka sekali berpetualang. Pada hari libur sekolah seperti ini, biasanya mereka akan membuat janji untuk bertemu. Rasanya tak pernah puas hanya bertemu di sekolah.

"Baiklah, karena kita semua sudah setuju dengan ideku bearti pada libur semester dua minggu depan kita akan pergi ke sana. Untuk masalah kapal yang akan kita naiki itu urusan mudah" ucap salah satu gadis bernama Bella. Ia merupakan tercerrdas diantara mereka semua.

"Iya, sayangku Bella" sahut Roy sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah bela. Sudah biasa untuk Roy menggoda Bella dan Bella tidak mau ambil pusing dengan meladeninya.

Mereka lanjut membahas persiapan apa sajakah yang harus di siapkan oleh setiap orang. Tentu mereka sudah tahu karena ini bukan pertama kalinya. Berbekal Senter, Air minum, camilan, korek api, makanan instan, pakaian sedikit, tenda, P3k dan alat masak sederhana yang akan mereka bawa.

Pukul 11 siang, mereka memutuskan pulang ke rumah. Ferdy dan Leo berboncengan begitu pula Bella dan Anna karena mereka satu komplek, sedangkan Gladis dan Roy membawa sepeda motor sendiri. Mereka melakukan salam ala-ala mereka, kemudian bubar.

SATU MINGGU KEMUDIAN, LIBUR SEMESTER 2~

Inilah hari yang ditunggu-tunggu oleh ke-enam remaja itu. Waktu menunjukkan pukul 8 pagi dan mereka sudah siap berkumpul di pelabuhan. Mereka memesan kapal VIP, kebetulan yang menjadi nahkodanya adalah paman Heri yaitu pamannya Bella. Ia tak sendiri, tapi membawa satu orang yang memang selalu mendampinginya saat bekerja.

Mereka kembali memeriksa barang-barang mereka sekali lagi, di rasa tidak ada yang tertinggal mereka segera menaiki kapal tersebut. Terlihat paman Heri yang berdiri di ujung tangga kapal.

"Ayo, anak-anak! Aku dapat pesan kalau akan ada badai sebentar lagi. Jadi, lebih baik kita bergerak lebih cepat agar tidak terlalu lama terjebak badainya"

Mendengar intruksi itu, mereka dengan cepat segera menaiki kapal. Mereka menaruh barang-barang mereka di tempat yang sudah di sediakan, lalu mereka duduk di kursi masing-masing.

"Sudah siap, anak-anak?! Ayo kita memulai perjalanan menyenangkan ini!"

"AYOOOO!!"

Kapal mereka berangkat, meninggalkan tempat sebelumnya. Gladis yang notabenya tidak terlalu suka duduk terlalu lama, ia memutuskan pergi keluar untuk menikmati pemandangan. Bella dan Anna mengikutinya keluar.

"Hahhhh, sungguh nikmat tuhan mana yang engkau dustakan" celetuk Anna. Merentangkan kedua tangannya membiarkan angin laut menerpa tubuhnya, membawa rambutnya beterbangan.

"Sudah lama aku tidak merasakan naik kapal lagi. Aku sangat senang. Kau memang hebat, Bella dalam memilih tempat" giliran Gladis yang berbicara.

"Aku berpikir, kita sudah terlalu sering kalau hanya mendaki di gunung. Sekali-kali kita harus melakukan ini kan? Pergi ke pulau indah yang pernah aku lihat di internet dan sudah aku teliti pulau itu ternyata aman" ucap Bella.

"Seperti biasa, pacarku memang selalu the best!"

Ke-tiga gadis itu menoleh ke sumber suara yang tiba-tiba muncul di sela percakapan mereka. Ya, harusnya mereka sudah tahu siapa orang yang memanggil Bella seperti itu.

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang