Sumber cahaya dari senterlah yang menjadi satu-satunya pencahayaan mereka. Sampai tibalah mereka di depan sebuah rumah besar yang sedikit mengerikan menurut mereka.
Mereka berpandangan satu sama lain untuk saling meyakinkan. Anak laki-laki berjalan lebih dulu menuju pintu masuk rumah besar yang luarnya terlihat tak terawat itu.
Fajar mendorong pintu rumah tersebut dengan pelan, tapi suara deritan yang di timbulkannya berhasil membuat mereka terkejut sekaligus bergidik ngeri.
Mereka melangkahkan kaki masuk ke dalamnya dan terkejut dengan isi dalam rumah ini. Diluarnya saja terlihat mengerikan tapi di dalamnya siapa sangka sebersih dan sebagus ini. Mereka sudah mengira bahwa pasti ada seseorang yang tinggal di sini, tapi dimana orangnya?.
"PERMISI!" Teriak Fajar dengan keras. Mereka menunggu siapa yang akan muncul, tapi tak ada yang kunjung datang. Fajar hendak membuka mulutnya kembali, namun sosok seseorang berdiri dibelakang mereka dengan tiba-tiba membuat mereka terkejut bukan main.
"Maaf, mengejutkan kalian. Aku Leona pemilik rumah ini. Aku dari dapur dan melihat kalian berteriak di dalam rumahku. Jadi, ada perlu apa?"
"E-eh, anda pemiliknya? Maafkan kami yang telah masuk dengan lancang. Kami kira rumah ini sudah tidak ada yang menempati, jadi kami masuk begitu saja"
"Tidak apa-apa, anak muda. Sudah terbiasa seperti itu. Rumahku saja yang satu-satunya ada di sini, jadi tidak heran setiap yang tersesat pasti selalu datangnya ke sini"
"Oh... Begitu, ya"
"Jadi, kalian salah satu yang tersesat?"
"Em, sebenarnya tidak. Kami sebenarnya sedang berkemah di dekat pantai. Tapi saat kami pergi guna mencari kayu bakar, tenda kami di serang binatang buas sampai tidak ada yang tersisa. Jadi, kami berpikir mungkin ada tempat buat kami berlindung sementara waktu di sini, lalu kebetulan kami menemukan rumah anda"
"Baiklah, aku paham. Jika kalian butuh tempat berlindung selama kalian liburan di sini, kalian bisa tinggal di rumahku dulu sementara waktu. Lagi pula aku sangat senang jika ada tamu, dengan begitu rumahku serasa ramai"
"Hehe, terima kasih Leona. Kami janji tidak akan merepotkanmu, kok. Kami juga akan membantumu membersihkan rumah ini sampai bersih, masak pun boleh"
"Haha, tidak perlu. Kalian semua tamuku dan tamu adalah raja, jadi wajar saja bagiku untuk melayani kalian. Sebenarnya ada satu orang lagi yang tinggal di sini, dia pelayanku namanya Angel"
"Ah, ada satu lagi? Baiklah. Kami dengan senang hati akan membantunya!"
"Ya ampun, kalian ini. Sudah aku katakan tidak perlu repot-repot. Baiklah, aku akan panggilkan Angel agar mengantar kalian ke kamar masing-masing supaya kalian bisa segera istirahat"
Setelah mengucapkan itu, Leona berjalan menaiki tangga dan kemudian hilang di belokan. Mereka berempat melihat interior rumah dengan kagum. Lalu, muncul seorang gadis memakai pakaian pelayan.
"Hy, aku Angel. Aku pelayan di rumah ini. Aku akan mengantarkan kalian ke kamar kalian masing-masing. Mari ikuti aku"
Mereka mengikuti Angel menaiki tangga yang sebelumnya Leona naiki dan sampai mereka tiba di depan pintu suatu ruangan. Terdapat dua kamar, jadi pastinya laki-laki dengan laki-laki, lalu perempuan dengan perempuan.
"Terima kasih, Angel"
"Sama-sama, ini sudah tugasku. Nanti aku akan panggil kalian saat makan malam telah siap. Aku permisi dulu"
SKIP KE LEONA DAN ANGEL YANG MULAI MENJALANKAN RENCANANYA__
Pagi yang cerah seperti ini memang cocok dimanfaatkan untuk selfie-selfie, lantaran pemandangannya di sini sangat bagus. Di tambah ada bunga-bunga yang sudah mulai bermekaran, menjadi daya tarik tersendiri di hati para gadis. Siapa lagi kalau bukan Citra dan Rere.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery Island
Mystery / ThrillerEnam remaja mempunyai hobi yang sama yaitu berpetualang. Kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin akibat badai, sehingga mereka harus berlindung sementara di sebuah pulau aneh yang terdapat satu rumah yang misterius. Misteri apa yang ter...