Part 13

171 55 9
                                    

Angel menatap botol kecil di tangannya. Leona yang memberikan ini kepadanya dan menyuruhnya mencampurkan sampai habis ke sup yang akan dia sajikan untuk mereka bertiga.

Entah apa yang terjadi padanya, kenapa sepertinya dia tidak rela menyakiti mereka? Dan terlambat sudah kau mengucapkan itu, Angel. Sudah berapa banyak korban yang mati berkat bantuanmu ini.

Leona datang ke dapur ingin melihat bagaimana kerja Angel, namun yang dia lihat hanyalah Angel yang sedang menatap botol itu tanpa segera melaksanakan perintahnya.

Leona langsung mengambil botol dari tangan Angel dan tanpa lama-lama menuangkan semuanya ke sup yang telah matang itu. Angel tersentak atas tindakan Leona barusan dan diam saja menatap apa yang di lakukan majikannya.

Karena obatnya bening, jadi langsung menyatu begitu saja dengan kuah sup tanpa perlu di aduk. Leona meraih tangan Angel dan memberikan botol kosong itu padanya.

"Lain kali lakukan perintahku dengan cepat, tidak perlu berpikir-pikir lagi. Aku tidak suka pekerjaan yang dilakukan dengan lambat"

BRAKK!... KLONTANGG!...

Leona yang sudah akan melangkahkan kakinya keluar pintu langsung terhenti, begitupun Angel langsung mencari asal suara tersebut.

Panci di meja yang tiba-tiba jatuh dan suara seperti bebenturan dengan kayu. Leona memberi kode lewat mata agar Angel memeriksanya.

Tapi sebelum dia sampai di tempat terjatuhnya panci itu, dua ekor tikus besar lari begitu saja melompati kakinya. Lantas membuat Angel dan Leona berteriak kencang dan lari terbirit-birit dari sana.

Seseorang yang bersembunyi dan hampir ketahuan tadi langsung mengambil nafas lega. Dia harus bersyukur kepada tuhan Karena masih sayang padanya dengan mengirimkan tikus-tikus besar itu.

Mengeluarkan sedikit kepalanya untuk mengintip, apakah Angel dan Leona masih di sana atau tidak. Seseorang itu keluar dari tempat persembunyiannya dan pergi dari dapur dengan cara mengendap-endap, siapa tahu Angel ataupun Leona masih tidak jauh dari sini kan?.

Siapa yang bersembunyi tadi? Yaitu Gladis. Bagaimana caranya dia bisa sampai di situ sedangkan Angel dari tadi sudah ada di sana dan tidak pergi sama sekali? Jawabannya, Gladis datang lebih dulu dari Angel hendak mencari camilan yang dapat menekankan rasa laparnya.

Dia datang ke dapur dengan diam-diam meskipun semuanya masih tidur. Ia tidak mau di sangka mencuri di rumahnya orang, tapi sama dikatakan dirinya mencuri makanan karena ini bukan rumahnya sendiri dan tanpa minta izin pemiliknya dulu.

Keberuntungan memang selalu memihaknya. Di kulkas ada lima bungkus roti beda-beda rasa dan dia langsung mengambil dua bungkus sekaligus rasa coklat dan strawberry. Dia hendak memakannya di kamar, namun telat. Angel sudah terlihat dekat dengan dapur tempatnya berada. Buru-buru dia sembunyi di kolong meja.

Cukup lama karena dia harus menunggu Angel selesai memasak. Dia diam tak bergerak karena tempatnya bersembunyi ini cukup berbahaya jika dia sampai bergerak sedikit saja.

Keringat bertambah banyak saat telinganya mendengar satu suara lagi yaitu suara Leona yang baru datang ke dapur. Dia tetap diam dan menyimak apa yang mereka bicarakan dengan ekspresi serius seperti itu.

Ya, Gladis memang bersembunyi dan sangat jelas tidak dapat melihat keduanya tapi sekali lagi keberuntungan berpihak padanya. Ada panci yang di gantung di depannya dan memantulkan bayangan mereka berdua seperti cermin, jadi dia bisa melihat mereka dan apa saja yang mereka lakukan.

Alisnya berkerut melihat sesuatu yang dibawa Angel. Seperti sebuah botol kosong atau ada isinya tapi dia tidak nampak? Yang pasti Gladis tidak tahu. Dia tetap menajamkan matanya.

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang