Part 9

208 84 18
                                    

Pagi hari, namun awan tak secerah biasanya. Hujan akan kembali melanda dan mungkin akan membawa rombongan angin dan petir. Hawa dingin pun sudah mulai menusuk kulit. Tidur dalam dekapan kasur dan selimut yang hangat, sungguh cocok untuk suasana sekarang.

Bella, Gladis dan Anna. Tidak ada satu pun yang berniat untuk beranjak dari ranjang. Mereka semakin mengeratkan selimut saat angin kencang memasuki kamar mereka melewati jendela yang terbuka.

"Ahh, aku lapar tapi malas bangun, bagaimana ini??"

"Yaudah, makan aja kasur ini"

"Ishh, Jahat sekali kau Bella! Coba saja Gladis dulu!"

"Lah? Kok aku?"

"Iyalah, masa aku??"

"Gila!"

"Bomat!"

TOK... TOK... TOK...
TOK... TOK... TOK...

Pandangan mereka teralihkan pada pintu yang di ketuk oleh seseorang. Pintu terbuka dan muncul Angel setelahnya. Dia berjalan masuk sambil membawa nampan yang di atasnya ada tiga cangkir coklat hangat, lalu dia meletakkannya di meja kecil samping ranjang.

"Aku tahu cuaca dingin sekarang, tapi itu bukan alasan buat kalian untuk bermalas-malasan kan?"

"Ayolah, Angel! Aku yakin sebenarnya kau juga ingin ikut bergabung bersama kami kan?"

"Tidak, terima kasih atas tawarannya. Tapi, aku butuh bantuan salah satu dari kalian"

"Bantuan apa itu?"

"Membersihkan perpustakaan. Gara-gara angin masuk lewat jendela, kertas beterbangan di mana-mana dan dedaunan juga ikutan masuk. Perpustakaan kacau saat ini, jadi aku membutuhkan salah satu dari kalian untuk membantuku"

Mereka bertiga saling berpandangan sebentar, lalu Bella dan Gladis menunjuk Anna. Anna terkejut, ia tak terima dan langsung membela diri.

"Kok aku?! Kalian juga kan bisa! Lagian kenapa harus satu orang sih, kenapa nggak bersama-sama saja?!"

"Maaf, Anna. Sesuai kehendak kedua temanmu, sepertinya kau yang harus ikut denganku. Kau jangan khawatir, kedua temanmu ini akan mempunyai kerjaan lain"

"Kerjaan apa lagi, Angel?"

"Bella dan Gladis, aku minta bantuan kalian untuk membersihkan dedaunan yang masuk di ruang tamu dan teras rumah. Nyonya sangat tidak menyukai pemandangan tersebut, jadi kalian mau membantuku?"

"Ya ya ya, aku dan Gladis akan membantumu. Dan, cepat bawa Anna sana!"

"Jahat kalian!"

"Jangan alay deh, ini kan cuma bersih-bersih doang!"

Anna dengan tidak ikhlasnya, berjalan menghentakkan kakinya dengan kesal menuju kamar mandi. Angel masih menunggunya di dalam kamar. Bella dan Gladis memilih untuk mencuci mukanya di wastafel, karena akan butuh waktu lama menunggu Anna selesai mandi. Sebelum meninggalkan kamar, mereka meminum coklat yang sudah dibawakan oleh Angel tadi.

Tinggalah Anna dan Angel di kamar. Angel dengan sabar menunggu Anna selesai mandi. 'cih! Anak ini mandi atau tenggelam sih?! Lama sekali!', begitulah kira-kira batinnya Angel.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, Anna keluar dengan wajah yang segar. Anna berjalan ke lemari untuk mencari pakaian santai dan kembali memasuki kamar mandi untuk memakainya di sana.

Angel kembali bersabar menunggunya, akan tetapi bisa dilihat dari wajahnya bahwa ia sudah sampai di batas kesabarannya. Beruntunglah Anna sudah selesai, kalau tidak Angel pasti akan langsung menyeretnya saat itu juga, tidak peduli mau ia telanjang atau masih memakai pakaian dalam.

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang