Part 4

279 99 27
                                    

"Selamat pagi semua~" sapa Bella yang baru bergabung di meja makan bersama teman-temannya.

"Pagi, sayangku Bella!" Balas Roy semangat pagi.

"PAGI SEMUAA!!" Suara menggelegar siapa lagi kalau bukan Anna? Dia datang bersama Gladis. Wajah ke duanya terlihat sangat segar. Mereka mengambil tempat duduk di kursi yang kosong.

"Jangan teriak-teriak! Kau pikir ini pasar?!" Balas Roy sengit.

"Hehe, maaf" jawab Anna cengegesan.

Sarapan pagi ini begitu tenang. Leona menatap mereka satu persatu, kemudian berganti menatap Angel. Angel yang menangkap sinyal dari Leona mengangguk lalu segera pergi dari sana.

"Aduhh!" Rintih Leo tiba-tiba

"Kau kenapa, Leo?" Tanya Ferdy

"Tidak tahu, dari kemarin malam aku terus-terusan ke toilet. Aku ke toilet sebentar ya?"

"Iya"

Leo dengan setengah berlari menuju ke toilet. Tidak kuat menahannya yang sudah berada di ujung tanduk. Segera ia memasuki kamar mandi dan menyelesaikan urusannya.

"Ahh, lega sekali!"

TOKK TOKK TOKK... TOKK TOKK TOKK...

Bunyi ketukan pintu di depan kamar mandi yang sedang ia gunakan membuatnya terheran. Ia mendecak kesal, lalu memeriaki dari dalam pelaku pengetuk pintu tersebut.

"BISA SABAR SEDIKIT!? PERUTKU SEDANG SAKIT!"

TOKK TOKK TOKK... TOKK TOKK TOKK...

"Siapa sih itu!"

Ia segera mengakhiri BAB nya dan kemudian membuka pintu, namun tidak ada seorang pun di sana. Ia melihat sekelilingnya.

"Oh, menjahiliku ya!? Awas kau Roy! Kau pikir aku takut dengan permainan anak kecil seperti ini?"

Berjalan mengendap-ngendap ke pintu. Saat pintu terbuka, ia tetap tak melihat sosok Roy, akan tetapi ia melihat seperti bayangan seseorang melintas dengan cepat di depannya. Tubuhnya diam membeku. Seseorang membekapnya dari belakang menggunakan sapu tangan yang sudah di beri obat bius.

Tak sempat melihat ataupun meronta, Leo sudah pingsan terlebih dahulu. Sosok yang membekap Leo tadi segera menyeret tubuhnya dan membawanya ke suatu tempat.

Di lain tempat, di meja makan. Sarapan telah selesai, para gadis memilih membantu Angel membersihkan meja makan dan para cowok memilih untuk keluar mencari udara segar.

"Udara di sini benar-benar menyehatkan"

"Kau benar, Fer. Andai di tempat tinggal kita seperti ini"

Mereka memilih berjalan-jalan di sekitar pekarangan rumah saja. Roy berhenti di tempat bunga mawar bermekaran indah. Ia terlihat terkagum dengan keindahan bunga yang satu itu, kemudian ia berjongkong. "Indah seperti dirinya" gumam Roy pelan.

Ferdy ikut berjongkok di sampingnya. "Kenapa Leo lama sekali ke toiletnya? Apa sakit perutnya begitu parah?" Tanya Ferdy. Roy mengangkat bahunya cuek, masih tak melepaskan pandangannya dari bunga-bunga itu.

"Apa yang sedang kalian lakukan di sana?" Suara Gladis membuat Roy dan Ferdy segera menolehkan kepalanya.

Gladis, Anna dan Bella baru selesai membantu Angel membersihkan meja makan. Mereka berjalan mendekati ke dua anak laki-laki tersebut.

"Wahhh, indah sekali!" Seru Bella. Ia mengikuti ke duanya berjongkok, lalu memegang kelopak bunga mawar tersebut.

"Kau menyukainya?" Tanya Roy pada Bella. Ia sekarang tak lepas dari memandangi Bella yang berada tepat di sampingnya. Bella mengangguk sebagai balasan. Roy tersenyum-senyum sendiri.

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang