Part 15

163 48 6
                                    

"Andre adalah teman SMP dan SMA nya paman. Dulunya dia anak yang pendiam dan suka sekali membaca buku tentang anggota tubuh manusia. Paman mengira cita-citanya mungkin mau menjadi dokter ahli bedah atau semacamnya. Dia juga sering di sebut aneh oleh teman-teman kami di kelas, karena ia kadang tiba-tiba tertawa sendiri saat membaca buku yang kami yakini sama sekali tidak ada lawakan di dalamnya"

"Heh, sudah kubilang kan? Dia memang Gila!"

"Sstt... diamlah dulu, Leo! Tunggu sampai ceritanya selesai, baru bicara!"

"Hehe, maaf maaf. Lanjutkan lagi paman"

"Lalu, saat di acara wisuda SMA dia tidak hadir dan langsung membuat kehebohan satu sekolah karena dia ketahuan membunuh seseorang di kosannya. Saat itu polisi sedang menggeledah kos-kosan tempat ia tinggal karena ada yang menyelundupkan narkoba di sana. Kamarnya pun tak terlewatkan. Polisi langsung menghubungi sekolah kami dan para guru sangat terkejut mendengarnya. Akhirnya ia di penjara, tapi-"

"Tapi, aku akhirnya bisa kabur dan membuat markas di sini. Dengan begitu polisi tidak bisa lagi menangkap dan menemukanku. Namun, gara-gara kalian semua rencanaku gagal total!"

Mereka reflek menoleh ke sumber suara yang tiba-tiba memotong cerita paman Heri. Andre berjalan dengan sempoyongan sambil memegangi kepalanya yang masih berdarah. Ia berjalan mendekat ke tempat mereka. Leo dan Ferdy langsung memasang kuda-kuda dan melindungi mereka para gadis apabila orang di depannya ini berbuat macam-macam.

"Hehe, kenapa kalian begitu terkejut saat melihatku? Tenang saja, luka seperti ini tidak akan bisa membunuhku"

"Hey, orang gila! Memang siapa yang mengkhawatirkanmu, hah! Kau bahkan lebih baik mati dari pada hidup untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah! "

Andre tidak mempedulikan ejekan Leo yang di lontarkan untuknya. Kakinya membawanya melangkah mendekati pamannya Bella.

"Dia mengaku sebagai temanku, tapi dia sama sekali tidak membantuku saat aku di tangkap dan di tahan oleh polisi"

"Buat apa aku harus membantu seorang pembunuh sepertimu!?"

"Hehe, sekarang kau bisa bicara seperti itu. Apa Kau tidak ingat sudah membuat janji denganku? Janji yang kau buat untuk selalu membantuku dalam susah maupun senang sebagai seorang teman. Lalu, kemana perginya janji itu?"

"Janji akan ku tepati jika itu adalah sesuatu hal baik yang kau lakukan. Aku tidak pernah berjanji untuk membantu dalam kejahatanmu!"

"Akui saja, Heri. Kau juga sama jahatnya seperti diriku. Kita di sini semua adalah penjahat, bukan begitu?"

"Apa maksudmu penjahat?! Kau yang jahat kenapa kita juga yang kena julukan itu!?"

Bella menyikut punggung Leo dengan keras dan mendelik tajam ke arahnya. Dia tidak ingin Leo ikut-ikutan pada masalah Andre dan pamannya. Biar itu jadi urusan mereka berdua.

Andre mengambil sesuatu di balik jas putih miliknya, lalu mengarahkan benda itu tepat ke pelipis paman Heri. Semua orang terkejut atas tindakan Andre. Namun paman Heri masih bersikap tenang-tenang saja.

"Kau tidak takut aku menembak kepalamu sekarang juga di sini?"

"Buat apa aku takut? Jika kau menembak kepalaku, maka kau akan kehilangan satu organ berharga yang dapat kau jual lagi kan? Apa kau tidak berpikir itu?"

"Ah, benar juga. Kalau begitu ikuti aku ke tempatku. Aku akan segera mengambil itu semua darimu dan aku akan cepat menjadi orang terkaya di dunia. Ayo, ayo"

Andre membalikkan tubuhnya. Ia mengira paman Heri mengikutinya, namun salah. Paman Heri mengunci leher Andre dari belakang dengan lengannya dan Andre langsung meronta-ronta. Dengan tenaga miliknya, dia melempar tubuh Andre dengan keras ke serpihan kaca yang tajam dan berhasil menancap ke punggung pria itu.

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang