Flashback on~
Terdapat keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak perempuan mereka yang berumur sekitar 12 tahun sedang melakukan piknik di dekat pantai di sebuah pulau.
Mereka datang ke sini berkat salah satu nahkoda yang mengantar mereka, memberi saran untuk melakukan piknik di sebuah pulau yang dia katakan sangat indah dan cocok untuk acara piknik mereka. Keluarga kecil tersebut akhirnya setuju dengan sang nahkoda, hingga sampailah mereka di pulau ini.
Mereka menatap takjub pulau yang di maksud itu. Mereka mulai menggelar tikar di dekat pantai dan sang ibu mulai mengeluarkan bekal untuk keluarganya. Sang anak perempuan dan sang ayah tengah sibuk bermain air, tawa riang hanya ada mereka bertiga di tempat ini.
"Sayang, kemari! Makan dulu!" Teriak sang ibu memanggil kedua orang kesayangannya untuk berhenti sebentar dari acara bersenang-senangnya agar mendekat untuk makan.
"Yeayy, Makan!... Ayo, ayah. Siapa dulu yang sampai, boleh mencium pipi ibu!"
"Oke, siapa takut! Let's go!"
Mereka berdua berlomba-lomba datang terlebih dahulu ke tempat sang ibu. Anak itu ternyata lebih unggul dari ayahnya, sekarang dia tidak ada hentinya menghujami pipi ibunya dengan ciuman.
"Sudah, sudah. Ibu geli kamu ciumi terus tahu."
"Horee, ayah kalah!"
"Kan tadi ayah memang sengaja mengalah dari kamu, sayang. Makanya kamu bisa menang."
"Bisa aja, ayah. Pokoknya murni kemenangan Angel!"
"Ha ha, lucu sekali putri kami ini. Iya, iya Angel yang menang."
Anak yang bernama Angel tersebut langsung mengambil tempat duduk di samping ibunya dan mencomot susu kotak favoritnya, tapi sang ibu menghentikannya.
"Eitt, tunggu sebentar. Makan ini dulu baru minum susu. Nanti sebelum makan ini keburu kenyang gara-gara minum susu."
"Yah, ibu~"
"Nurut sama ibu, Angel."
"Iya, iya."
Angel meletakkan kembali dengan tidak ikhlas susu kotak tersebut. Mulutnya ia manyunkan sehingga wajahnya semakin bertambah imut di mata kedua orang tuanya. Sang papa tidak tahan untuk mencubit pipi anak perempuannya itu dan berhasil mendapat delikan tajam dari sang anak.
"Eh, Sayang. Nahkoda tadi bilang mau jemput kita jam berapa? Aku lupa tidak meminta nomer ponselnya tadi."
"Jam empat katanya, yah. Nahkoda tadi bilang biar kita bersenang-senang sepuasnya dulu, makanya dia jemputnya sore."
"Oh, ya sudah kalau begitu."
Mereka menikmati makanan mereka dengan sambil menikmati pemandangan laut yang luas dan indah di depan mereka. Angel langsung berdiri setelah menghabiskan makanannya dan berlari riang ke laut.
"Hey, jangan lari-lari! Nanti kakimu tertusuk cangkang kerang bisa berdarah loh!"
"Iya, ayah. Angel sudah berhati-hati, kok."
Sang ibu dan sang ayah menatap putri kecil mereka yang tengah asik bermain air dengan riangnya. Tapi, tiba-tiba mereka melihat sang anak yang terduduk sambil memegangi kakinya dan terlihat menangis.
Ibu dan ayahnya bergegas menuju ke putri tercinta mereka. Darah keluar banyak dari kaki Angel kecil dan sesegukan keluar dari bibirnya. Sang ibu terlihat sangat panik.
"Sayang, bagaimana ini?! A-aku lupa tidak membawa P3K, karena ku pikir hal seperti ini tidak akan terjadi... Hikss... Anakku..."
"Verin, tenanglah dulu. Jangan panik seperti itu, kita akan mencari bantuan di sekitar sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery Island
Mystery / ThrillerEnam remaja mempunyai hobi yang sama yaitu berpetualang. Kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin akibat badai, sehingga mereka harus berlindung sementara di sebuah pulau aneh yang terdapat satu rumah yang misterius. Misteri apa yang ter...