Part 8

218 84 22
                                    

Leona berjalan memasuki ruangan rahasia. Di dalam suaminya telah menunggunya dengan duduk di kursi di depan meja yang sudah penuh dengan hidangan.

Saat melihat Leona telah datang membawa botol bir kesukaannya, dirinya langsung menarik Leona untuk segera duduk. Dia membuka botol bir itu dan menuangkan pada gelas untuknya dan juga untuk Leona.

"Sayang"

"Hm?"

Andre menatap Leona dengan heran. Dari tadi istrinya ini hanya diam saja. Dia menggenggam tangan Leona dengan lembut dan tersenyum padanya.

"Ada apa? Kenapa diam saja dari tadi? Apa ada sesuatu yang mengganggu istriku ini? Katakan padaku"

"Cih, aku mau kau segera menghabisi mereka semua! Makin ke sini mereka semakin membuatku kesal!"

"Memang apa yang telah mereka lakukan padamu?"

"Sampai saat ini mereka hanya mencurigai ku saja, belum sampai bertindak apa-apa, tapi tadi aku hampir ketahuan oleh anak yang bernama Anna itu! Dia berani mengintipku saat aku mau ke sini. Untung saja aku segera sadar dan bersembunyi"

"Hahaha... Mengurus anak-anak itu tidak sulit. Aku akan memberimu rencana untuk menjebak anak itu. Lakukan dengan menyuruh Angel"

"Aku tahu semua akan mudah bagimu, maka dari itu aku sangat percaya padamu, dan.... Semakin mencintaimu"

Leona bangkit dari duduknya dan berpindah ke pangkuan Andre. Tangan Leona menelusuri wajah sampai Dada pria itu. Andre menutup matanya, merasakan sentuhan lembut istrinya.

"Ambil bir mu, mari kita nikmati kebahagiaan ini"

Sementara itu di tempatnya Anna berada, Anna mandi dengan tergesa-gesa. Selesai mandi, ia hendak keluar menemui teman-temannya tapi sebelum tanganya memutar kenop pintu, pintu itu telah terbuka oleh Bella.

Bella menatap heran Anna yang sedikit berantakan meskipun telah mandi dan berganti pakaian. Rambutnya disisir tapi belum rapi dan kancing bajunya salah semua. Bella menggelengkan kepalanya melihat penampilan temannya itu. Dia memasuki kamarnya di ikuti Gladis di belakangnya.

"Kenapa kau seperti itu? Habis kejar-kejaran sama maling?"

"Apa maksudmu?! Aku mau menemui kalian tahu! Aku mau ngasih tahu sesuatu!"

"Ngasih kok sesuatu, ngasih itu uang kek!"

"Berisik, Gladis!"

"Canda elahhh, gitu doang baper!"

"Biarin!"

Bella tak menghiraukan perdebatan mereka berdua, dirinya memilih untuk mandi karena bajunya juga ternodai lumpur. Saat tengah asik berendam sebentar dengan air hangat, suara Anna memanggilnya. Bella tidak menyahuti, tapi suara yang mirip dengan suara Anna terus memanggilnya.

"Bella... Bella... Bella..."

"Apa sih, An?! Dari tadi manggil-manggil terus!"

"Bella... Bella... Bella..."

Karena kesal meskipun sudah dia sahuti tapi tetap memanggilnya, Bella memutuskan menyelesaikan berendamnya dan keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian yang bersih.

"Apa sih, Anna?! Kenapa memanggilku terus?!"

Anna dan Gladis yang sedang berbaring di kasur dan memainkan Ponsel, menatap Bella yang baru keluar kamar mandi dan langsung bertanya seperti itu.

"Memanggilmu? Kapan?"

"Jangan bercanda deh! Tadi, pas aku mandi kamu manggil-manggil aku terus. Sudah aku sahuti masih manggil-manggil juga. Ada apa sih?"

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang