Part 11

200 75 11
                                    

DI KAMAR FERDY~

Ferdy mondar mandir sambil memegangi dagunya seolah berpikir. Asal kalian tahu, sebenarnya pagi-pagi sekali dirinya terbangun karena haus, maka dari itu ia pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Dia hendak kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya, namun ia urungkan karena berhubung sudah pagi dan semua orang masih tidur, jadi ia memutuskan untuk berolah raga diluar rumah.

Dia berlari-larian kecil mengitari rumah sampai beberapa kali sampai di rasa tubuhnya sudah bugar kembali. Akhirnya, Ferdy memutuskan untuk kembali masuk.

Saat dia melewati dapur, ternyata di situ sudah ada Angel dan Leona yang sedang berbincang. Bukan kepo atau apa, tapi saat dia melihat wajah Leona dan Angel yang begitu serius, dirinya pun tak tahan ingin mengetahui apa yang sedang di bicarakan dua orang itu.

Sial sekali, karena posisinya saat menguping kurang dekat dan suara penggorengan Angel yang berisik, jadi hanya beberapa kata saja yang dapat ia dengar.

"Seperti menderita...?" Gumamnya pada dirinya sendiri. Alisnya berkerut, mencoba berpikir apa yang di maksud perkataan Angel tadi. Siapa yang menderita?

Sesuatu melintas begitu saja di kepalanya. Tak sempat memikirkannya, dia melihat Angel hendak pergi. Ferdy segera pergi dari sana dengan lari sangat cepat dan tidak menimbulkan suara sedikitpun, langsung memasuki kamarnya karena seperti biasa Angel akan membangunkanya terlebih dahulu.

Dan, tepat sekali. Hanya selisih beberapa menit saja, Angel sudah ada di depan kamarnya. Ferdy buru-buru membuka pintu meski Angel belum mengetuk pintunya dan alhasil perbuatannya itu membuat Angel terkejut.

"Sarapan sudah siap"

"Ya"

Angel hanya mengatakan itu dan pergi ke kamar teman perempuannya berada. Ferdy pergi mandi kilat karena takut mereka kelamaan menunggunya jika dia mandi terlalu lama.

Saat di meja makan, Hanya ada Leona dan dirinya saja. Dia dan Leona sama sekali tidak ada percakapan, sampai Angel datang seorang diri.

"Dimana anak-anak?" Tanya Leona pada Angel yang baru saja datang.

"Mereka bilang tidak mau sarapan, nyonya. Aku tadi sudah berusaha membujuk mereka"

"Biarkan kalau begitu. Nanti antarkan saja makanan ke kamar mereka. Aku takut jika mereka terus-terusan seperti ini malah akan membuat mereka sakit"

"Baik, nyonya"

Mereka berdua tak luput dari perhatian Ferdy. Benar atau salah lihat, dia tadi sempat melihat Leona mengedip beberapa kali pada Angel saat mengatakan dia menyuruh Angel untuk membawakan makanan ke kamar teman-temannya. Kedipan seperti dia mencoba mengatakan 'Aku bohong, jangan lakukan apa yang aku perintahkan tadi'. Ya begitulah manusia, apa yang di hati dan di mulut bisa di ungkapkannya dengan berbeda.

"Kenapa belum di makan? Cepat makan"

"Kau juga belum memakannya, tidak sopan kalau tamu makan terlebih dahulu sebelum pemilik rumah"

"ya ampun, kau ini cerewet sekali sebagai laki-laki. Baiklah aku akan makan, kau juga cepetan makan. Angel kau bisa bergabung bersama kami"

"Saya nyonya?"

"Memang namamu bukan Angel lagi?"

"Hehe. Baiklah, nyonya"

Leona mengambil piring dan sendok.
Angel membantunya mengambilkan lauk kesukaan Leona, begitupun dirinya sendiri. Dia segera duduk di tempatnya dan langsung menyantap makanannya.

Mystery IslandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang