Keesokan harinya, sekitar pukul enam pagi. Mereka ber-enam setelah sarapan memutuskan untuk berjalan-jalan di luar, di sekitar rumah itu. Sebenarnya tidak ada pemandangan lain lagi selain pepohonan tinggi nan rimbun. Meski begitu mereka tetap menikmati suasana itu.
Pohon-pohon itu membawa hawa segar dan menenangkan pikiran. Udara pagi di sini dengan di kota tempat mereka tinggal sungguh berbeda. Di sini masih murni tak ada polusi yang di sebabkan oleh kendaraan transportasi satu pun.
"Bagaimana kalau kita pergi ke pantai yang pertama kali kita menginjakkan kaki di sini?" Ajak Roy.
"Sepertinya ide bagus, tapi aku lupa jalan menujuu ke sana" kata Leo.
"Tenang saja, ayang Bella tentu masih mengingatnya kan? Dia kan pintar!" Celetuk Roy. Bella menghela nafas dan memutar matanya.
"Aku juga masih mengingatnya. Kalau tidak salah ke arah sini"
Mereka mulai berjalan mengikuti petunjuk Gladis. Tidak ada jalan yang mengarah langsung ke tepi pantai, bagaimana bisa ia mengingatnya? Batin Roy.
Sepuluh menit kemudian, mereka sudah bisa mendengar suara ombak. Mereka balapan untuk sampai ke sana lebih dulu. Tentu Fredy lah pemenangnya. Ia telah memenangkan medali di berbagai macam perlombaan lari.
"Anginnya sejuk sekali, dan OH! LIHAT ITU!!" Heboh Anna menunjuk sesuatu yang berkilau yang tertimbun pasir. Ia mendekati benda itu dan kecewa akan hasilnya. Ternyata itu hanyalah cangkang keong yang tertimpa sinar matahari sehingga memantulkan cahaya berkilau.
Ia melempar cangkang keong ke laut."Aku kira tadi itu mutiara!" gerutunya.
Terlihat Bella dan Gladis sibuk membuat sesuatu dari pasir. Roy dan Leo tengah bermain dengan ombak, dan Ferdy juga sibuk memotret dengan ponselnya.
"Eh, kita belum memberitahu Leona kalau kita sedang berada di sini" ucap Gladis.
"Memangnya kenapa kita harus izin dulu padanya. Inikan pulau kecil, emang kemana lagi kita akan pergi kalau tidak di sekitar sini saja" balas Anna.
"Dia tidak akan mencari kita, jika kita tidak di sini terlalu lama. Lihat!" Ucap Bella sambil menunjuk awan mendung di atasnya.
"Kenapa sering sekali hujan akhir-akhir ini?" Tanya Anna.
"Sekarang adalah musim hujan, jadi tak heran" Balas Bella. Karena awan semakin gelap, mereka memutuskan untuk segera kembali ke rumah.
Mereka telah sampai di depan rumah dan segera masuk. Angel si pelayan tiba-tiba muncul di hadapan mereka. "Kalian sudah selesai bersenang-senangnya?"
"Iya, Angel. Kami tadi habis bersenang-senang di pantai. Maaf karena tidak memberitahu kalian lebih dulu" ucap Bella merasa bersalah.
"Aku sudah tahu. Aku tadi melihat kalian berjalan ke arah sana"
"Oh, syukurlah"
Mereka berkumpul lagi di tempat yang kemarin malam, ruang keluarga. Angel datang membawakan minuman dan banyak makanan ringan.
"Selamat menikmatinya, anak-anak!"
"Terima kasih, Angel"
Roy menyantap camilan itu lebih dulu dengan rakus dan berhasil mendapat jitakan dari Ferdy. Roy merasa tak terima atas jitakan itu, lalu membalas Ferdy dengan cara yang sama.
"Jangan jitak dia terus, lama-lama dia akan semakin bodoh"
"Tutup mulutmu, cebol! Aku bahkan berhasil mendapatkan peringkat pertama di kelas!"
"Pertama dari urutan terakhir tepatnya! Ranking 1 kan masih di pegang oleh Bella"
"Apa bedanya? Meski kita dua tubuh, tapi hati kita satu. Iyakan Bella, sayang??"
![](https://img.wattpad.com/cover/287133356-288-k751386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystery Island
Misteri / ThrillerEnam remaja mempunyai hobi yang sama yaitu berpetualang. Kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin akibat badai, sehingga mereka harus berlindung sementara di sebuah pulau aneh yang terdapat satu rumah yang misterius. Misteri apa yang ter...