:18: Alva dan masa lalunya

576 114 11
                                    


Alva duduk terdiam duduk di pinggir danau menemani Jennie yang sedang pemotretan di taman. Tangannya terkepal kuat mengakibatkan telapak tangannya memerah tapi tidak sampai berdarah. Matanya menatap lurus kedepan dengan tatapan tajam.

Alva melihat Jennie yang sedang berpose dengan gaun putih seperti bidadari turun ke bumi. Ya bidadari dan dirinya adalah Kaisar Iblisnya. Kenangan berdarah itu selelu membuat Alva tidak tenang. Pembantaian penuh darah yang tak terelakkan bahkan darahnya mengenai wajahnya.

Tapi, dia datang seputih kain putih polos mengubah hidupnya. Membuatnya berubah dari yang berdarah kini terarah. Tapi selalu saja ada masalah yang menerpa.

Dia tidak takut akan kehilangan kontrol diri, tapi takut bidadarinya pergi. Malam itu, dimana ia melihat tubuh orang yang dicintainya terkulai lemas bersimpah darah menjadi kenangan paling tidak ingin dia ingat. Dia tidak bisa mengulanginya lagi tapi kutukan itu masih terus mengikuti.

Waktu itu,

"Ruby, lihatlah aku membawa bunga snowdrop yang kau suka." teriak laki-laki yang membawa seikat bunga snowdrop segar yang baru saja diambil dari hutan.

Namun ketika laki-laki itu sampai di depan pintu castil yang terbuka firasatnya mulai tidak enak. Dengan cepat laki-laki itu memasuki castil mencari perempuan yang telah merubah hari hari suramnya. Dia mencari disetiap sudut dari castil namun tidak menemukan orang yang dicarinya.

Laki-laki itu terhenti di tempatnya berdiri melihat darah mengalir dari balik pintu salah satu ruangan terlarang. Jantungnya memompa lebih cepat melihat aliran darah yang seperti tidak berhenti mengalir. Laki-laki itu kemudian langsung mendobrak pintu hingga terbuka dan rusak.

Tubuhnya menegang seketika dingin seolah nyawanya telah terangkat dari raganya. Matanya mengap tak percaya pada sosok perempuan yang dicarinya. Perempuan yang sangat cantik mengenakan gaun merah tadi pagi kini terkulai tak bernyawa.

Tubuhnya lemas menyandar pada rak dengan pisau menusuk jantungnya. Darah tak berhenti mengalir dari luka tusukan itu membuat gaun merahnya tampak semakin merah. Wajahnya telah menjadi pucat sangat kontras dengan warna gaunnya.

Laki-laki itu langsung berlari dan mendekap perempuan itu dalam pelukannya. Air matanya mengalir dengan sendirinya disertai tubuhnya yang bergetar karena syok. Bahkan laki-laki itu merasa tubuh yang dipeluknya telah menjadi dingin.

"Ruby bangun Ruby. Aku pulang membawa bunga yang sedang kau suka." ucap laki-laki itu sembari memperlihatkan seikat bunga Snowdrop yang masih segar.

Tangisannya begitu memilukan hati untuk didengar. Laki-laki itu membawa tubuh Ribu dalam pelukannya dan seketika mata laki-laki itu berubah menjadi merah dalam sekejap. Sayap besar bewarna hitam keluar secara ajaib dari punggungnya.

Sayap yang indah, besar dan begitu kokoh itu mengepak dengan kuat membawa terbang ke angkasa. Setalah beberapa tahun akhirnya laki-laki itu kehilangan kendali lagi. Dia terbang melintasi langit menuju alam bawah untuk meminta bayaran yang setimpal. Balas dendam untuk Ruby.

Sudah bertahun-tahun alam bawah tidak pernah merasakan getaran yang begitu kuat setelah Kaisar Iblis pergi. Hari itu alam bawah merasakan kembali guncangan yang sangat kuat dan mereka dapat melihat laki-laki terbang dilangit sangat kuat.

Semua penghuni alam bawah merasakan tekanan yang begitu hebat bahkan untuk bernafaspun merasa kesulitan. Tekanan Kaisar Iblisnya memang benar benar sangat kuat seperti yang diceritakan.

"Selamat datang kembali Kaisar Iblis Devilion." ucap seorang laki-laki yang baru saja muncul dari istana iblis.

Itu adik tiri Devilion yang kini menjadi Kaisar Iblis. Dia bernama Mortana. Tidak sekuat dan sehebat Devilion, tapi ditubuhnya tetap saja mengalir darah kerajaan. Itu membuat Devilion membenci adik sampahnya. Lahir dari seorang pelacur yang membuat ibunya meninggal karena anggur beracun.

"Aku ingin nyawamu untuk menebus kemarahanku!" ucap Devilion penuh penekanan.

"Nyawaku? Apa kau yakin? Ambillah jika kau mampu." tantang Mortana merasa hebat.

Sejak Devilion keluar dari istana semua sumber daya hanya mnejadi miliknya dan ia telah mengalami peningkatan yang begitu cepat. Jadi Mortana mempunyai kepercayaan diri untuk menantang kakak tirinya yang selalu diagung agungkan.

"Kau yang memintanya."

Devilion menaruh Ruby sebelum memulai pertarungan dengan Mortana. Meskipun ia tau jika ia membunuh sampah ini ia akan menerima kutukan dari ayahnya yang sama-sama sampah bajingan. Tapi demi Ruby, ia tidak akan pernah mundur lagi.

"Alva." Jennie menepuk pundak Alva membuat Alva terkaget dan keluar dari ingatan masa lalunya.

Alva mengubah ekspresi wajahnya dari sendu langsung tersenyum bahagia. "Jen udah selesai?"

Jennie mengangguk kemudian duduk di samping Alva. Gaun putihnya telah berganti dengan one set abu-abu yang tampak pas ditubuhnya.

"Kamu nganpain disini?"

Alva menggeleng, "Al bosen nunggu Jen."

Jennie mengangguk kemudian tangannya membawa tangan Alva dalam genggamannya. "Dingin, Al." ucapnya pelan.

Dengan sigap jemari Alva membungkus jemari Jennie. "Apa masih dingin, Jen? Apa kita masuk aja biar Jen ngga kedinginan?"

Jennie menggeleng, "Ngga mau, Al. Pengen gini aja." sembari menyenderkan kepala dibahu Alva.

Alva mengangguk menuruti keinginan Jennie. Jemarinya menggenggam jemari tangan Jennie yang sudah tidak sedingin tadi. Sedari kamarin hujan mengguyur kota membuat udara menjadi sedikit dingin. Apalagi kini mereka ada di wilayah puncak yang tentunya semakin menurun suhu udara.

Alva sungguh khawatir mengingat Jennie masih belum sembuh sempurna dari sakit flunya. Alva takut jika Jennie akan semakin sakit tapi ia tidak bisa menolak keinginan Jennie. Ia hanya bisa berharap jika Jennie akan tetap baik-baik saja.

"Al." panggil Jennie membuat Alva menoleh. "Ada apa Jen? Masih dingin?" tanyanya penuh kekhawatiran.

Jennie menggeleng dengan senyuman di bibirnya. "Gimana kalo ada kehidupan disini?"

---

haiii udah lama banget kayaknya,

kalian sehatkan? harus tetep jaga kesehatan okeyyy

maaf kalo upnya lama buangettttt
tapi ini bakal diusahain ngga lama lagi upnya, soalnya udah mau UAS trs libur jadi ada waktu buat ngurusin WP lagii

semangatttt semuanyaaaa

but it's youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang