15. Lega dalam Ikhlas melepas

864 138 19
                                    

!! Warning !!
Jangan bosen dulu. Ini panjang banget, agak cringe, siapin aja plastik siapa tau ntar muntah pelangi.

Terima kasih sudah membaca !❤

wayo-BangYedam
🌺00:58 ●────────── 03:10🌺

⇄ㅤ<<ㅤ❙❙ㅤ>>ㅤ↻

" Pada akhirnya aku merelakan mu , memberikan kebebasan untuk mu bersama dunia mu , membiarkan mu memilih rumah mu sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Pada akhirnya aku merelakan mu , memberikan kebebasan untuk mu bersama dunia mu , membiarkan mu memilih rumah mu sendiri. Jaehyuk, im so sorry, I love u but im letting go..because im not your home.. "

🌸🌸🌸

Di sana Haruto duduk di sebuah bangku kayu bermeja bundar, tangan nya menepuk kursi sebelahnya. Menyuruh Jeongwoo untuk segera duduk di sana.

Setelah pertemuan singkat yang di dasari ketidaksengajaan. Haruto mengajak nya berbicara berdua.

"Jadi kau siapa?" Tanya Jeongwoo setelah mendudukan diri nya. Dia memandang sekilas wajah tampan Haruto.

"Bisa di bilang, calon nya Sahi-Hyung" Haruto melirik sekilas ke arah Jeongwoo. Wajah pemuda itu tampan, kulit nya eksotis, serta senyuman yang terlihat menyedihkan di wajah nya.

Menyimpan ponsel nya yang sedari tadi dia genggam, Jeongwoo tersenyum semakin lebar "kalau begitu gue minta tolong.."

"..jauhkan Asahi dari Jaehyuk. Dan kau akan mendapatkan Asahi seutuhnya" ucap Jeongwoo dengan pandangan lurus ke depan.

Mendapatkan gelengan dari Haruto, Jeongwoo menyerit keheranan. Apa yang salah? Bukan kah sudah sangat benar, seharusnya memang seperti itu bukan?

"Sahi-hyung dan Jaehyuk sudah seperti lem. Mereka akan saling membutuhkan satu sama lain Hyung..tidakkah kau merasa miris dengan semua ini?" Memasang senyum setengah setengah, Haruto kembali melanjutkan ucapan nya "aku yang mencintai Sahi-hyung, kau yang sengaja menahan Jaehyuk padahal kau tau jika rumah nya tetap Sahi-hyung, lalu Jaehyuk maupun Sahi-hyung yang terus melakukan akting..bukankah kita menyedikan?"

Jeongwoo diam, menunduk sembari menatap ke arah sepatu nya. Diri nya tau. Semua nya di mulai hanya karena keegoisan nya. Keegoisan nya untuk tetap bersama Jaehyuk.

Sekali lagi semua karena cinta yang di rasakam Jeongwoo, dia sudah terlampau jauh jatuh di dalam dekapan Jaehyuk.

Mengapa semesta tak pernah adil dalam hal mencintai atau di cintai?

Tangan besar milik Haruto mengusap lembut telapak tangan dingin milik Jeongwoo "Aku sama dengan mu. Aku tak ingin Sahi-Hyung bersama yang lain. Namun melihat mereka tadi, membuat ku sadar akan satu hal. Cinta tak akan pernah bisa di paksa.." Darah Jeongwoo berdesir pelan, menatap tangan besar yang kini beralih menggengam tangan nya "kita bisa melepaskan mereka. Dan memperbaiki bersama.."

[1] Asa |Jaesahi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang