"Tiba-tiba saja aku mengingat nya,
Hari di mana aku memperlakukan mu kasar, hari di mana kita berpisah..
Hati ku terasa amat sakit,
Air mata ku tak henti-henti nya menetes.
Apakah kau menjadi lebih baik berada di sana? Apa kau lebih bahagia di sana?
Di hari- hari seperti ini aku merindukan mu.."🌸🌸🌸
Musim sudah berganti. Tak terasa musim hujan kembali menyapa bumi. Akan tetapi rasa sakit yang menetap seakan enggan untuk beranjak pergi.
Entah sudah berapa hari, berapa minggu yang dia lewati tanpa kehadiran sosok yang dia sayangi, sosok yang selalu membuat nya jatuh dan semakin jatuh ke dalam genangan lubang yang dalam. Bahkan sekarang Jaehyuk tak tahu sekarang tanggal berapa, bulan berapa atau hari apa? Dia tak tertarik untuk sekedar mengetahui nya. Selepas kepergian Asahi yang begitu tiba-tiba membuat hari nya serasa sama saja.
Hampa dan kosong.
Seakan dia mendiami suatu ruangan yang gelap dan sepi. Tanpa ada cahaya yang menuntun nya. Dia hanya diam di sana. Terpuruk dengan keadaan.
Ketiadaan Asahi membawa perubahan besar pada diri Jaehyuk. Jaehyuk meninggalkan semua kesenangan nya, tak ada lagi Jaehyuk yang ramah, tak ada lagi Jaehyuk yang selalu tersenyum dengan susu pisang di tangan nya, tak ada Jaehyuk yang bercita-cita menjadi produser musik.
Itu semua di ganti dengan wajah datar dan tatapan sirat kesedihan di wajah nya. Dia sering mengurung diri di kamar, menatap kosong bingkai foto Asahi saat bersama nya.
Pria itu melakukan nya setiap hari, tanpa lelah menangis sepanjang malam. Tak peduli dengan kehidupan nya, dia bak mayat hidup.
Mungkinkah ini karma karena diri nya sudah menyakiti Jeongwoo? Atau kutukan dari Tuhan agar diri nya tak bisa bahagia?
Jaehyuk makan pun karena paksaan dari Jeongwoo atau mamah nya. Selebihnya dia tak peduli, bahkan beberapa kali diri nya mencoba melenyapkan diri nya sendiri. Sebegitu depresi nya Jaehyuk setelah kehilangan Asahi.
Jaehyuk terus bungkam seribu bahasa, seperti hanya tinggal raga nya saja yang terus berada di bumi.
Setiap senja tiba, Jaehyuk akan keluar dari kamar nya. Pergi menuju gedung di mana Asahi pergi. Berdiam diri di atap gedung. Menangis di sana.
Tak peduli orang orang yang menatap nya aneh, karena dengan seperti itu dia tetap akan mengingat bagaimana Asahi pergi meninggalkan nya. Mengingat Senyum Asahi yang terparti saat wajah itu memucat.
Sungguh demi apapun, Jaehyuk tak ingin melupakan apapun tentang Asahi. Termasuk bagaimana anak itu pergi meninggalkan nya. Bagaimana surat terakhir Asahi untuk nya. Meskipun menyakitkan Jaehyuk tetap akan mengingatkan hingga ajal menghampiri nya.
Kilatan petir yang terus menyambar, tak membuat tubuh Jaehyuk beralih. Ia mematung di pinggir rooftop sembari menangis hebat. Kedua bahu nya bergetar kuat. Suara isakan nya tertahan. Jaehyuk memukul dada nya berulang kali,
"Hiks! Asahi..aku merindukan mu..haah.."
"Maafkan aku, sa.."
"Asa..maafkan aku.."
"Haaaah..!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Asa |Jaesahi ✔
Romance¡[ ketika rasa memainkan samudra lara ; hingga tercipta perasaan bersalah tanpa tahu siapa yang memulai ]¡ ⚠bxb area ⚠Jaesahi ⚠Mashikyu ⚠Hajeongwoo ⚠Hoonsuk No Revisi ©Frajinggadiajeng2