H.16

3.1K 597 55
                                    


Sorry for typo(s)

Ada kata umpatan 🙏




Berita ulang tahun cucu presiden berujung penculikan, putra-putra dari marga Choi dan Lee turut dalam penyelamatan sampai membuat salah satu dari mereka terluka telah memenuhi kota. Jisung dan Jaemin dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Malam yang bahagia tersebut berubah menjadi pengalaman buruk bagi si kecil Jung. Keamanan rumah sakit jauh lebih ketat dari sebelumnya.



Sama halnya dengan si bungsu Choi, pisau yang melukai perut Jaemin beruntung tidak terlalu dalam tetapi jatuhnya ke kolam dalam keadaan syok membuatnya kehilangan kesadaran. Donghyuck yang pertama masuk ke kolam untuk menyelamatkan saudaranya kemudian disusul oleh Jeno yang membantu mengangkat ke atas.



Kejadian malam itu juga membuat para orang tua yang berkumpul di tempat khusus terkejut mendengar kronologisnya. Sebagai seorang Ibu, Yuri ikut masuk ke dalam ambulan dan ditemani oleh Donghyuck.



Di sisi lain, Mark masih menemani si sulung Choi yang belum diperbolehkan menyusul ke rumah sakit karena keadaan luar hotel yang masih ramai oleh para wartawan. Duduk termenung di tepian balkon area kolam renang, Koeun menatap kosong pada garis polisi yang ada. Membaca novel pembunuhan dan menyaksikan langsung sungguh berbeda, apalagi jika yang menjadi korban adalah keluarga sendiri.



Kaki telanjangnya dibiarkan saja menyentuh kotornya tanah. Kening Koeun berkerut ketika maniknya menangkap sebuah benda yang seharusnya tidak berada di sana, gadis itu berdiri dengan langkah pelan kemudian sedikit menunduk untuk mengambilnya.


"Flashdisk?" gumamnya.

Dibukanya penutup benda mungil itu, memperhatikan setiap sudut dan si sulung Choi menemukan satu huruf kecil di sana.


"Koeun?"



Tubuh anak itu berbalik sembari menyelipkan flashdisk tersebut ke dalam lengan gaun panjangnya kemudian melipat kedua tangan supaya aman sehingga tidak terjatuh. Satu langkah mundur diambil oleh Koeun kala melihat pemuda Lee di depannya tiba-tiba merunduk.


"Pakai...."


Manik Koeun mengerjap beberapa kali, ia menyadari sesuatu yang dibawa oleh Mark. Sepasang sandal jepit berwarna biru dongker, ukurannya terlalu besar untuk kaki gadis itu.



"Apa kau ingin telanjang kaki ke rumah sakit?" sarkas si sulung Lee tersebut.


Jadi, pamitnya Mark pergi tadi adalah mencarikan alas kaki yang nyaman untuknya. Well, Koeun akui bahwa pemuda Lee itu begitu baik. Tingkah lakunya yang kikuk itu justru semakin membuat si sulung Choi curiga.


"Kau kedinginan?"


Sadar ia mempererat silangan tangan pada tubuh, Koeun menggelengkan kepala kemudian berjalan melewati pemuda Lee begitu saja. Didampingi oleh para penjaga di sana, si sulung Choi dituntun menuju ke luar hotel yang sudah cukup tenang. Sekilas ia melirik ke belakang dan melihat Mark menyusul dengan pengawalnya.


Dengan mobil berbeda, mereka menuju ke rumah sakit tempat di mana para adik ada di sana.

Lagi, flashdisk dari balik lengan gaun Koeun dikeluarkan. Bertanya dalam hati, siapa pemilik benda ini?


J.

Tidak mungkin Jaemin, semua keperluan sekolah pasti ia yang membelikannya termasuk milik Donghyuck yang lebih menyukai untuk meminjam saja.


Haravale✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang