Setelah Rintarou datang, aku segera pergi ke tempat psikolog tersebut sesuai dengan kartu nama yang diberikan oleh dokter yang menangani Atsumu. Untunglah tidak banyak antrian pasien di sana. Setelah giliranku tiba, aku pun segera mask ke ruangannya.
“Selamat datang, silahkan duduk”.
Aku pun langsung duduk setelah dipersilahkan psikolog tersebut.
“Oke sebagai pengingat, nanti waktu konsultasi denganku, kalau bisa ngga usah pakai bahasa formal ya, aku ngga begitu nyaman soalnya hahaha”.
Rupanya aku mendatangi psikolog yang tepat. Dia terlihat begitu ramah dan bersahabat. Aku berharap Atsumu tidak merasa terganggu ketika diperiksa psikolog ini nantinya.
“Emm ngomong-ngomong, kenapa kamu sendiri? Apa kamu memang memiliki inisiatif sendiri kesini untuk memeriksakan kondisimu?”, tanya psikolog tersebut.
“Begini ceritanya, sebenarnya aku ingin memeriksakan kondisi kakakku. Tapi kondisinya ngga memungkinkan untuk datang kesini. Yah sekarang dia tidak bisa berjalan. Jadi, kalau seandainya anda yang datang ke rumah kami?, apakah anda bersedia? Soal biaya nanti saya beri lebih”.
“Hahaha ngga usah. Ini emang udah kewajibanku kok. Kalau diluar praktek sih boleh-boleh saja. Biasanya siang hari”.
“Kalau besok siang?”.
“Bisa. Beri tahu aja alamatmu, besok aku kesana”.
“Baik. Ini alamatnya. Aku permisi dulu”.
Setelah itu, aku langsung pulang ke rumah. Aku tidak mau Atsumu lebih lama menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT [Completed]
FanfictionMiya Atsumu, seorang atlet voli yang mengalami kejadian tragis yang mengubah hidupnya. Kini ia menjadi pribadi yang berbeda dengan dirinya sebelumnya. Bisakah adik kembarnya, Miya Osamu, mengembalikan Miya Atsumu kembali menjadi dirinya sebelumnya?