07. Hope

239 45 0
                                    

Fyi : Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan/atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, dan komunikasi.

—————

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Rintarou sampai.

“Sam sorry ya lama. Tadi macet banget anjir”.

“It's okay”.

“Tsumu gimana? Belom bangun?”.

“Belom”.

“Lo pulang aja Sam, nanti dia gue jagain. Tenang aja”.

“Thanks ya Rin. Lo mau repot kek gini. Jangan lupa nanti ada temennya yang mau kesini”.

“Oke gue ngga lupa kok. Hati-hati di jalan. Nanti kalo ada apa-apa gue langsung telepon Lo”.

“Oke”.

Aku pun langsung turun ke lantai satu. Aku berencana pulang untuk mengambil beberapa keperluan Atsumu selama dia berada di rumah sakit. Untuk sementara ini aku tidak berjualan terlebih dahulu. Tapi aku lebih sedikit tenang karena sekarang aku sudah merekrut beberapa karyawan. Mungkin aku hanya akan menghandle pesanan dan mengerjakannya di rumah sambil menjaga Atsumu.

Setelah turun dari lantai 2 dan keluar dari lift, tiba-tiba ada yang menepuk bahuku dari belakang. Rupanya dia dokter yang menangani Atsumu.

“Anda saudara pasien di kamar nomor 243, kan?”.

“Ah iya dok”.

“Bisa bicara dulu ke ruangan saya? Ada yang mau saya sampaikan. Awalnya tadi saya ingin langsung mengatakannya. Tapi melihat anda sedang menelepon seseorang jadi saya urungkan karena takut menganggu”.

“Bisa dok”.

“Oke, silahkan ikuti saya”.

Aku langsung mengikuti kemana dokter itu pergi, dan masuk ke ruangannya. Ruangannya terlihat rapi dan bersih.

“Silahkan duduk”.

“Baik, terimakasih banyak”.

“Begini. Mengenai kondisi kakak Anda, syukurlah dia pulih dengan cukup cepat. Jika kondisinya makin membaik, sekitar dua minggu lagi dia diperbolehkan pulang ke rumah dan melakukan rawat jalan”.

“Berarti cedera di otaknya juga pulih dok?”.

“Sayangnya tidak. Cedera otak tersebut memiliki efek jangka panjang. Tetapi tenang saja, kakak anda masih ada sedikit harapan untuk bisa berjalan kembali jika dia mau melakukan fisioterapi”.

“Apakah betul dok? Kakak saya benar-benar bisa berjalan kembali?”.

Aku sangat senang. Atsumu masih ada harapan untuk bisa berjalan kembali.

“Saya agak ragu mengatakannya. Ini tergantung hasil dari fisioterapi tadi. Jika setelah melakukan fisioterapi rutin, tapi kakak anda tidak mengalami perkembangan sama sekali. Kemungkinan kakak anda memang akan lumpuh seumur hidup. Untuk selengkapnya anda bisa menanyakannya pada ahli fisioterapi yang menangani kakak Anda nanti”.

“Apa..”.

“Kita berdoa saja, semoga kakak Anda diberi kemudahan saat menjalani fisioterapi tersebut”.

Harapanku seakan pupus setelah mendengar pernyataan dokter tadi. Tetapi yang bisa kulakukan sekarang hanyalah berdoa. Semoga Atsumu masih diberikan kesempatan untuk bisa berjalan kembali. Aku ingin melihat senyumannya lagi.

“Mengenai masalah kejiwaan kakak Anda, sepertinya dia telah menunjukkan kalau dia sudah mulai mengalami depresi. Jadi saya sarankan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog. Kebetulan saya memiliki kenalan seorang psikolog. Ini kartu namanya. Anda bisa datang ke tempat dia melakukan praktek”.

“Terimakasih atas saran Anda dok. Saya permisi dulu karena ada yang harus saya lakukan sekarang”.

Setelah pamit dengan dokter tersebut, aku langsung pergi ke parkiran rumah sakit untuk mengambil mobilku yang dari kemarin malam terparkir di sana. Aku menatap sejenak kartu nama yang diberikan dokter tadi. Setelah itu aku menyalakan mobilku dan pulang ke rumah.

EVANESCENT [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang