Aku masih menyenderkan tubuhku. Menatap ke depan dengan wajah lesu. Aku melamun lagi. Tapi tidak lama, lamunanku buyar karena getaran handphone di sakuku.
Suna Rintarou is calling......
Rin menelpon. Dia sahabat dekat kami. Sepertinya dia belum tahu akan hal ini.
“Halo Sam, gue denger Tsumu kecelakaan?”.
“Iya, btw Lo tahu darimana?”.
“Gue tahu dari temennya Tsumu. Dia keadaannya gimana sekarang? everything gonna be okay, right?”.
“I hope so”.
“Why do you say that?”.
Aku terdiam sejenak. Entahlah rasanya berat mengatakan kalau Tsumu sekarang lumpuh. Aku belum bisa menerima hal ini.
“Sam?”.
“Dia ngga baik-baik saja Rin”.
“Hah?”.
“I hate to say this. but i have to say”.
Suaraku bergetar. Tanpa kusadari, aku menangis untuk kesekian kalinya.
“Lo gapapa?”.
“Tsumu Rin, dia... Dia lumpuh”.
Aku menutup mulutku agar isakanku tidak keluar. Dari seberang telepon, Rintarou diam sejenak. Sepertinya dia juga kaget.
“Gue.. gue turut berdukacita Sam. Gue ngga nyangka dia bakalan ngalamin hal kek gini. Kalo lo butuh bantuan, ngomong ke gue aja. Gue siap bantu kalian”.
“Lo ada waktu luang sekarang?”.
“Ada. Do you need my help?”.
“Bisa kesini?. Gue mau ambil keperluannya Tsumu di rumah. Gue takut kalo nanti kutinggal, waktu dia bangun, dia bakalan ngelakuin hal macem-macem. Dia tadi sempat histeris dan bilang mau bundir. Gue takut kalo gue kembali, dia udah ngga ada”.
“Gue ngga salah denger? Dia mau bundir?”.
“Ya.. tadi dia mau loncat dari lantai 2”.
“OMG Tsumu...... Nomor ruang rawatnya?”.
“Nomor 243, lantai 2. Lo tahu rumah sakitnya dimana kan?”.
“Iya gue tahu. Gue kesana sekarang”.
Telepon dia berakhir. Ketika aku melihat ke dalam ruangan Tsumu, sudah tidak ada dokter disana. Sepertinya aku tidak terlalu menyadari kalau dokter tadi sudah keluar.
Aku melihat Atsumu kembali. Dia tertidur sangat tenang. Aku tidak menyangka dia akan sehisteris ini. Selang yang terlepas tadi sudah kembali ke tempat semula.
Ponselku bergetar lagi. Kali ini pesan dari Koutarou. Kali dia ingin menanyakan ruang rawat Atsumu. Dia dan teman Atsumu yang berencana menjenguk kesini. Aku mengatakan kepadanya bahwa mungkin ketika mereka datang, aku tidak ada disini. Dia memakluminya. Dia mengatakan bahwa mungkin hanya beberapa orang yang akan kesini, karena ada jadwal pertandingan satu bulan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT [Completed]
FanficMiya Atsumu, seorang atlet voli yang mengalami kejadian tragis yang mengubah hidupnya. Kini ia menjadi pribadi yang berbeda dengan dirinya sebelumnya. Bisakah adik kembarnya, Miya Osamu, mengembalikan Miya Atsumu kembali menjadi dirinya sebelumnya?