300 komen? Play Yamma Yamma by 7 Aum Arivu
..
Siapa yang pernah menyaksikan terbentuknya embun di pepucuk daun? Bagaimana prosesnya sejak berupa uap basah yang hinggap di lembaran daun membentuk bening serupa bola kristal mungil? Sepertinya tidak ada seorangpun yang tertarik untuk memikirkannya, kecuali Adelia. Subuh yang menyejukkan membawa dirinya melamun menikmati setiap jengkal kebesaran Tuhan yang selama ini tidak pernah terpikirkan.
Bagaimana semesta mempermainkan pertemuan demi pertemuan antara anak Adam dan Hawa, ada yang bertemu untuk bersatu, ada yang bertemu untuk berpisah. Kadang Adelia merasa hidup masih tidak adil, namun seketika ia sadar jika dirinya seharusnya belajar untuk menghargai diri sendiri.
Kemarin Timor menceramahinya panjang lebar soal ketidakpedean yang selalu dilontarkan, bahwa dirinya terlalu kerdil untuk mendapatkan cinta lelaki yang taraf ekonominya lebih tinggi. Bukan tanpa alasan, nyatanya Gilang yang pernah hampir menjadi kekasihnya berakhir dengan pilihan yang menurut kacamata orang awam lebih pantas daripada dirinya yang bukan siapa-siapa.
Kata Timor yang masih kesal dengan pemikiran Adelia, perempuan itu belum tahu bagaimana caranya bersyukur. Tentu saja Adelia tersinggung, namun setelah tidak menjawab lagi chat Timor, Adelia menyadari satu hal.
Perkataan Timor ada benarnya juga meski terdengar menjengkelkan. Laki-laki itu kan tidak tahu betapa sakit hatinya saat melihat berita di grup keluarga di mana ada Laras serta adik-adik, Bapak dan Ibu sambung saling bercanda di dalamnya. Sisi baiknya, mereka kini menjalin komunikasi lebih lewat chat grup, namun satu anggota baru di dalamnya mulai mengusik hati Adelia.
Sepertinya Laras sedang gemar-gemarnya berbagi kebahagiaan sebagai pengantin baru, ada banyak foto proses pernikahan hingga resepsi yang dikirim di grup, ada Adelia beberapa di antaranya. Bukan inginnya Adelia dimasukkan di dalam grup keluarga, dia lagi nahas saja dimasukkan sebagai admin.
Insya Allah aku sama Kak Gilang dateng ke nikahan Mbak Sekar, sekalian ke rumah Yangti, udah lama banget gak ke Banyuwangi.
Mengingat chat Laras membuat Adelia ingin lari jauh, dan kini yang ia lakukan hanyalah duduk melamun mengamati matahari terbit, menunggu daun-daun melepaskan buliran embun selepas shalat subuh di musholla terdekat. Hal yang sangat tidak biasa, namun Yangti jelas tidak boleh melarang sang cucu shalat berjamaah, namanya juga ibadah.
Intinya pagi ini Adelia berusaha menenangkan diri, mau itu dari kekesalannya pada Timor yang sok tau segalanya, ataupun chat-chat Laras yang membuatnya muak. Ya Tuhan Adelia merasa berdosa kalau marah-marah begini.
Tuhan sudah kasih kamu tubuh yang lengkap, kewarasan berpikir, kurang apalagi? Semangat kerjamu juga oke, kenapa harus gak pede sama orang lain? Lagian kalau itu alesan kamu nolak laki-laki yang mau seriusin kamu, terus maunya calon pendamping yang kayak gimana?
Sebaik-baiknya mahar adalah yang tidak merendahkan seorang wanita, harusnya kamu senang kalau ada laki-laki yang melihatmu sebagai perempuan yang tinggi derajatnya. Mau dinikahin cuma modal cinta? Hidup harus realistis, Del.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang
General Fiction[Tamat] PHK itu... Putus Hubungan Kasih atau Putus Hubungan Kerja? Adelia sabar menunggu kapan nasib baik berpihak padanya, tapi katanya Tuhan tidak tidur. Dia ingin pembuktian. Patah hati jelas menyakitkan, tapi agama adalah alasan kenapa ia merel...