Siapkan tisu, 300 komen update cepat. Play mulmed Berhenti Berharap Cover by Cakra Khan
..
"Umurku tujuh tahun waktu Bapak pergi. Aku gak ingat terlalu banyak selain Bapak sering bangun dengan wajah lesu dan menghabiskan lebih banyak waktu di kamar setelah pulang kerja. Bapak juga sering ngelempar barang dan menangis ketika bersama Ibuk."
"Bahaya lempar-lempar barang," Timor mengelus ujung surai Adelia.
"Yang dilempar barang ringan sih, aku juga ingat Ibu sampe kewalahan ngendaliin marahnya Bapak."
"Ibu juga bales lemparin barang?"
Adelia menggeleng, "Ibuk banyak diemnya, kalau kupikir lagi, jadi Ibuk gak gampang, sabarnya luar biasa."
"Kamu ngerti nggak apa yang bikin Bapak dan Ibuk bertengkar?"
Adelia mengedikkan bahu, "kalau Bapak lagi bahagia, lagi seneng, kami sering main sekolah-sekolahan. Aku jadi guru, Bapak jadi muridnya. Laras masih empat tahun waktu itu, kita diajak ke museum, piknik ke pantai, kadang Bapak bacain cerita pas kita mau tidur."
Timor mengamati setiap jengkal ekspresi penuh warna Adelia yang mendadak sangat terbuka setelah pernikahan beberapa jam yang lalu, bahkan saat jam menunjukkan digit sebelaspun, belum ada tanda-tanda Adelia akan mengakhiri cerita masa kecilnya.
"Bapak sama Ibu tambah jauh, aku hampir gak pernah pergi lagi sama Bapak. Kalau ada saudara Ibuk datang, Bapak gak pulang."
"Sampai segitunya? Apa ada orang ketiga?" Timor bertanya dengan sangat hati-hati.
Adelia menggeleng, "aku gak tau penyebab mereka bertengkar sampai detik ini, dan aku yakin bukan karena orang ketiga. Malam itu Bapak sama Ibuk cekcok hebat, Laras sampai nangis di dalam kamar tapi gak juga ditenangin sama Bapak atau Ibuk. Sampai akhirnya Laras lelah dan berhenti nangis sendiri."
"Kamu nangis?"
Adelia tersenyum miris, "kayaknya sih enggak, aku liat Bapak sama Ibuk masuk ke kamar. Aku ngintip lewat celah pintu yang kebuka, aku lihat Ibu berlutut dan minta maaf, kupikir mereka sudah kembali seperti semula, tapi Bapak malah buka pintu kamar bawa satu koper besar." Suara Adelia terdengar bergetar, "Bapak nangis, Ibuk juga, otomatis aku nangis. Aku takut Bapak gak balik rumah." Adelia menarik nafas dalam-dalam, "terus kami gak tinggal bersama lagi, Bapak dinyatakan bangkrut pada saat itu, beliau depresi. Dan Ibuk tidak bisa lagi menahan keinginan Bapak untuk pergi." Adelia menatap Timor, "sampai sekarang, Laras atau siapapun gak pernah tahu kejadian tujuh belas tahun yang lalu.
Timor mengusap punggung Adelia, memberikan ruang bagi Adelia untuk berkompromi dengan rahasia besar yang tidak pernah ia bagi dengan orang lain. "Aku gak tau harus ngomong apa, Del."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang
General Fiction[Tamat] PHK itu... Putus Hubungan Kasih atau Putus Hubungan Kerja? Adelia sabar menunggu kapan nasib baik berpihak padanya, tapi katanya Tuhan tidak tidur. Dia ingin pembuktian. Patah hati jelas menyakitkan, tapi agama adalah alasan kenapa ia merel...