Lover

811 57 3
                                    

Jimin tersenyum, meraba-raba sekitarnya mencari pegangan. Dirinya mencegah kejadian konyol terjadi karena kekasihnya memberi kejutan seperti ini. Kedua matanya ditutup, pinggangnya di rengkuh sembari dituntun masuk.

"Hyung~"

"Sebentar, sebentar," ucap dia menenangkan Jimin. Yoongi tahu pasti Jimin sedang menahan perasaan membucah dengan kejutan macam apa yang diberikan Yoongi.

Sepertinya ia dibawa masuk ke sebuah ruangan atau entahlah. Jimin menebak Yoongi membawanya ke apartement. Namun, kenyataan Yoongi membawa Jimin ke sebuah rumah tingkat satu. Ada pagar dua meter melindungi rumah bercat biru muda bercampur putih pasir pantai.

Di depan gerbang ada pekarangan kecil, berisi tanaman hijau yang indah nan asir. Udara di tempat ini bagi Jimin sangat menyejukan paru-paru dan pikiran keruhnya. Itu semua karena tanaman, pohon dan rerumputan tadi.

"Ini bukan apartement."

"Tentu bukan."

Jimin tersenyum, naik ke undakan pertama mengikuti tuntunan Yoongi. Total ada tiga undakan, Jimin melewati itu semua sedikit tertawa karena hampir tersandung. Yoongi terkekeh, sedikit memajukan badan ke pintu cokelat kayu, mendorong ke dalam lalu membawa Jimin masuk.

Lampu di ruang tengah masih belum ia nyalakan karena ini hadiah utamanya. Kain di mata Jimin di lepas, kekasih manisnya ia arahkan di depan layar proyektor. Jimin di biarkan sendiri menonton vidio di depannya.

Vidio wajahnya, semua tingkah konyol dan imutnya. Itu kata Yoongi. Semua terekam jelas di vidio itu. Ia sangat fokus pada vidio dan setiap lirik yang ia baca. Kedua iris matanya mulai memerah, menunduk ke bawah dan ia baru sadar bahwa tempat ini masih baru di matanya.

"Hyung...."

Jimin menoleh ke belakang. Di situ ada Yoongi, menggaruk tengkuk belakang, tersenyum lebar lalu mengambil langkah mendekat ke Jimin.

"Minnie..."

"Hm?"

"Mau tinggal denganku di sini?"

"Ya?"

Respon alami karena tiba-tiba di ajak tinggal bersama di rumah besar dan baru bersama kekasihmu. Walaupun sudah pacaran lima tahun tapi tetap saja. Jimin tertawa canggung, menatap sekitar lalu Yoongi tengah menunduk.

"Hyung, hyung mengajakku tinggal bersama?"

Yoongi menggeleng, menarik nafas panjang lalu menerjang Jimin dengan sebuah ciuman. Sekarang Jimin benar-benar bingung, ia diajak ke rumah besar, ditayangkan vidio romantis soal dirinya, diajak tinggal bersama dan sekarang di cium.

Pinggangnya dipeluk, wajahnya diusap penuh kelembutan. Ciuman itu tak berlangsung lama, Yoongi sudahi dengan kecupan di bibir lalu menyatukan keningnya bersama kening Jimin. Tangan mungil itu memeluk pinggang dan punggung lebarnya sambil tersenyum.

"Jadi, hadiahku vidio, rumah, ciuman atau ajakan tinggal bersama?" tanya Jimin memastikan hadiah ulangtahunnya.

"Ayo, menikah denganku."

Jimin mematung, menatap mata terpejam Yoongi lalu akhir di vidio tadi will you be my lover forever. Kemudian ia menatap Yoongi, mendongak dan memandang lurus ke matanya. Bibir tipis itu tersenyum, menarik Jimin mendekat lalu mengecup kening Jimin.

"Mau menikah denganku?"

"Hooh, mau, iya, ayo!"

Yoongi tertawa ringan mendengar jawaban antusias dari bibir Jimin. Tak hanya jawaban tapi Jimin melompat ke pelukannya. Yoongi benar-benar tertawa, membawa badan Jimin berputar-putar lalu masuk ke dalam kamar terdekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story about Us [YoonMin] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang